Bergaul Dengan Orang Dungu
BERGAUL DENGAN ORANG DUNGU
Seseorang, awalnya akhlaknya bagus. Baik kepada keluarganya, tetangganya, gurunya maupun temannya. Tiba-tiba dia berubah total, menjadi seseorang yang buruk akhlaknya. Apa penyebabnya? Ternyata dia bergaul akrab dengan orang dungu, jahil bin bodoh.
فساد الأخلاق بمعاشرة السفهاء . سراج الملوك ١٧٨
Rusaknya akhlak karena bergaul dengan orang-orang yang dungu. Siraj Al-Muluk (178).
Sebenarnya bergaul boleh-boleh saja dengan manusia selama mendatangkan kebaikan. Dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih besar pahalanya dari pada tidak bergaul dan tidak bersabar atas gangguan mereka.
Berusalah untuk mendakwahi mereka dan mewarnai mereka. Namun kalau tidak mampu seperti itu, maka mengasingkan diri itu lebih baik, daripada terwarnai dengan keburukan akhlak mereka.
"الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ، أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ"
Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar dalam menghadapi gangguan mereka lebih besar pahalanya daripada orang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
Berkata Ibnu Utsaimin rahimahullah:
والعزلة خير إذا كان في الخلطة شر أما إذا لم يكن في الخلطة شر فالاختلاط بالناس أفضل قال النبي صلى الله عليه وسلم المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم خير من المؤمن الذي لا يخالطهم ولا يصبر على أذاهم لكن إذا كانت الخلطة ضررا عليك في دينك فانج بدينك كما قال النبي صلى الله عليه وسلم يوشك أن يكون خير مال الرجل غنم يتبع بها شعف الجبال ومواقع القطر يعني يفر بدينه من الفتن .
“Dan uzlah (kesendirian) lebih baik jika di dalam bergaul terdapat keburukan, adapun jika di dalam bergaul tidak terdapat keburukan, maka bergaul dengan manusia lebih utama, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang muslim, jika ia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik daripada seorang muslim yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabat atas gangguan mereka.” Akan tetapi jika bergaul terdapat bahaya atasmu di dalam agamu, maka selamatkan agamamu, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan menjadi sebaik-baik harta seseorang adalah kambing, ia mengikutinya ke bukit-bukit pegunungan dan ke tempat-tempat subur, yaitu ia menyelamatkan agamanya dari fitnah godaan.” (Syarah Riyadhush Shalihin, 302).
AFM
Komentar
Posting Komentar