MEMUKUL ANAK DALAM DUNIA PENDIDIKAN
MEMUKUL ANAK DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Memukul anak dalam dunia pendidikan modern, sesuatu yang sangat-sangat terlarang. Bisa-bisa guru atau orang tua kena pasal kekerasan terhadap anak, dilaporkan ke pihak yang berwajib.
Namun di dunia Islam, justru memukul anak dalam rangka mendidik, merupakan perkara yang dibolehkan. Bahkan itu seperti pupuk bagi tanaman.
Bakr bin Abdillah al-Muzany rahimahullah berkata,
ضرب الوالد للولد مثل السماد للزرع.
Orang tua yang memukul anak, seperti pupuk bagi tanaman. (Ats-Tsimar asy-Syahiyah, hlm. 71).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkanlah anakmu melaksanakan sholat di usia tujuh tahun dan pukullah karena meninggalkan sholat di usia 10 tahun serta pisahkanlah diantara mereka dalam hal tempat tidur”. (HR. Abu Dawud - Hadits Hasan).
Berkata Al-‘Alqami rahimahullah,
إنما أمر بالضرب لعشر لأنه حد يتحمل فيه الضرب غالبا والمراد بالضرب ضربا غير مبرح وأن يتقي الوجه في الضرب (عون المعبود (2/ 114)
Sesungguhnya perintah memukul pada usia 10 tahun itu adalah karena usia tersebut adalah batasan dimana mereka secara umum sudah sanggup menanggung pukulan. Yang dimaksud dengan pukulan adalah pukulan yang tidak menyakitkan dan menghindari wajah saat memukul” (‘Aunu Al-Ma’bud, juz 2 hlm 114)
Syekh Al Albani rahimahullah berpendapat, bahwa diperbolehkannya memukul anak ketika usia anak sudah 10 tahun ke atas dan tidak boleh dibawah 10 tahun.
Berkata Syekh Al Albani rahimahullah,
" لا يجوز ضرب الأولاد قبل سن العاشرة بل يجب الترفق بهم ." [[ فتاوى جدة ٢٦ ]]
Tidak boleh memukul anak-anak sebelum berumur 10 tahun, bahkan yang wajib adalah mempergauli mereka dengan baik. (Fatawa Jeddah 26). Sumber :
https://twitter.com/AlaqeelM/ status/1312582732111904768
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah,
أما ضربه للصلاة فلا يجوز قبل العاشرة؛ لأن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - حددها.
وأما ضربه للتأديب فلا بأس ولو قبل العاشرة إذا كان ينتفع بذلك ويتأدب.
ويضرب لعشر للصلاة ولغير الصلاة في السن الذي ينتفع فيه بالتأديب يضرب، ويقيد الضرب في كل أحواله بأنه غير مبرح. الشيخ ابن عثيمين من لقاءات الباب المفتوح، لقاء رقم(192)
Memukul anak ada tata cara dan adabnya yang diatur dalam islam. Kapan boleh dipukul, apanya yang dipukul, berapa kali maksimal memukul, kekuatan memukulnya dan lain sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Berkata Syekh Al Albani rahimahullah,
" لا يجوز ضرب الأولاد قبل سن العاشرة بل يجب الترفق بهم ." [[ فتاوى جدة ٢٦ ]]
Tidak boleh memukul anak-anak sebelum berumur 10 tahun, bahkan yang wajib adalah mempergauli mereka dengan baik. (Fatawa Jeddah 26). Sumber :
https://twitter.com/AlaqeelM/
Sedangkan pendapat Syekh Utsaimin rahimahullah, memukul anak yang belum berumur 10 tahun dalam rangka memerintahkan untuk shalat maka tidak diperbolehkan. Akan tetapi memukul seorang anak untuk mengajarinya adab, maka tidak mengapa walaupun umurnya belum mencapai 10 tahun.
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah,
أما ضربه للصلاة فلا يجوز قبل العاشرة؛ لأن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - حددها.
Adapun memukulnya karena untuk (melaksanakan) shalat, tidak boleh sebelum berumur 10 tahun, karena sesungguhnya Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi batasan umurnya.
وأما ضربه للتأديب فلا بأس ولو قبل العاشرة إذا كان ينتفع بذلك ويتأدب.
Adapun memukulnya untuk (mengajari) adab, maka tidak mengapa walaupun sebelum 10 tahun apabila dengan itu bermanfaat dan beradab sopan.
ويضرب لعشر للصلاة ولغير الصلاة في السن الذي ينتفع فيه بالتأديب يضرب، ويقيد الضرب في كل أحواله بأنه غير مبرح. الشيخ ابن عثيمين من لقاءات الباب المفتوح، لقاء رقم(192)
Dan memukul diusia 10 tahun untuk shalat (jika tidak mau shalat) dan selain dari shalat dalam rangka mengajarinya adab pada umur yang seorang anak bisa mengambil manfaat padanya.
Dan pukulan pada seluruh keadaan tersebut adalah pukulan yang tidak memberikan bekas pada anak. (Liqaul Baabil maftuh 192). Sumber : https://al-maktaba.org/ book/7687/5379
Dan pukulan pada seluruh keadaan tersebut adalah pukulan yang tidak memberikan bekas pada anak. (Liqaul Baabil maftuh 192). Sumber : https://al-maktaba.org/
Memukul anak ada tata cara dan adabnya yang diatur dalam islam. Kapan boleh dipukul, apanya yang dipukul, berapa kali maksimal memukul, kekuatan memukulnya dan lain sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
…ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ
.. Gunakanlah pukulan yang ringan yang tidak membahayakan. (Riwayat Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يُجْلَدُ فَوْقَ عَشْرِ جَلَدَاتٍ إِلَّا فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ
Tidak boleh mencambuk lebih dari sepuluh cambukan. Kecuali dalam hudûd. (Riwayat Bukhari).
Dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ
Dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. (Riwayat Muslim)
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ اَلْوَجْهَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Apabila salah seorang di antara kamu memukul, hendaknya ia menghindari (memukul) wajah. (Riwayat Bukhari Muslim).
Untuk itu merupakan sunnah, menggantung cambuk di rumah, agar anak isteri merasa kuatir dan takut jika berbuat kesalahan yang melanggar aturan agama.
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhu,
علقوا السوط حيث يراه أهل البيت فإنه لهم أدب
Gantungkan cambuk di tempat yang bisa dilihat oleh para penghuni rumah karena itu bermanfaat untuk mendidik mereka” [Silsilah Shahihah].
Berkata Al Munawi rahimahullah,
فيرتدعون عن ملابسة الرذائل خوفا لأن ينالهم منه نائل
“Menggantungkan cambuk tersebut berfungsi agar para penghuni tidak berani melakukan hal-hal yang terlarang dalam agama karena khawatir mendapatkan hukuman dengan cambuk”. (Faidhul Qadir Syarh Jami Shaghir).
Kesimpulannya, memukul anak dalam dunia pendidikan anak itu diperbolehkan selama bermanfaat dan untuk mengajari adab yang baik.
Di dalam kitab al-Mausu'ah fiqhiyah Kuwaitiyah disebutkan,
لِلْمُعَلِّمِ ضَرْبُ الصَّبِيِّ الَّذِي يَتَعَلَّمُ عِنْدَهُ لِلتَّأْدِيبِ . وَبِتَتَبُّعِ عِبَارَاتِ الْفُقَهَاءِ...
Bagi seorang pengajar diperbolehkan memukul muridnya yang belajar kepadanya untuk mengajarkan adab. Menurut perkataan para fuqaha...(al-Mausu'ah fiqhiyah Kuwaitiyah).
Berkata Al Mawardi rahimahullah,
يجوز لمعلم الصبيان أن يؤدبهم بالضرب استصلاحا لهم وهكذا الأب في ولده ، والزوج عند نشوز امرأته
Boleh bagi pengajar mengajari adab muridnya dengan memukul untuk kebaikannya, begitu juga ayah terhadap anaknya, suami terhadap istrinya yang nusyuz (membangkang). (Al Hawiy Al Kabir Fi Fiqhi Asy Syafi'iy).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar