MENGHINDARI RIZKI

MENGHINDARI RIZKI


Ada seseorang, menghindari dari rizkinya. Dia tidak ambisi mendapatkan pembagian-pembagian untuk masyarakat. Baik dari pemerintah, perorangan atau lembaga sosial. Dia biarkan orang lain mendapatkan jatahnya. Seperti pembagian daging qurban, pembagian sembako dan lain sebagainya. Namun kalau itu rizkinya, diantarlah pembagian tersebut kerumahnya. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

" ﻟﻮ ﺃﻥ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻫﺮﺏ ﻣﻦ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻬﺮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻷﺩﺭﻛﻪ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﺪﺭﻛﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ"

"Seandainya manusia menghindari dari RIZKINYA sebagaimana ia menghindari kematiannya, maka ia pasti juga akan mendapati rezekinya sebagaimana Ia pasti akan mendapati kematiannya". (Riwayat Abu Nu'aim di Hilyatul Auliya).  

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

وَاللَّهُ يَـرْزُقُ مَـن يَشَـاءُ بِغَـيْرِ حِسَـابٍ

Dan Allah memberikan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas. (Surah Al-Baqarah 212).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, 

أي : يرزق من يشاء من خلقه ، ويعطيه عطاء كثيرا جزيلا بلا حصر ولا تعداد في الدنيا والآخرة 

Yakni Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dari kalangan makhluk-Nya dan memberinya pemberian yang banyak lagi berlimpah tanpa batas dan tanpa hitungan, baik di dunia maupun di akhirat. (Tafsir Ibnu Katsir). 

Rizki di dunia itu, berupa materi duniawiyyah orang kafir pun mendapatkannya, apalagi orang yang beriman, lebih pasti lagi mendapatkannya. Oleh karena itu janganlah kuatir. Namun rizki hati, berupa ilmu agama, keimanan, kecintaan kepada Allah, takut kepadaNya, mengharapkanNya, dan semacamnya, maka tidaklah diberikan kecuali kepada siapa yang Dia cintai. 

Berkata Al Allamah Abdurrahman As Sa'di rahimahullah :

فـالرزق الدنيـوي يحـصل للمـؤمن والكافـر وأمـا رزق القلـوب مـن العـلم والإيـمان ومـحبة الله وخشـيته ورجـائه ، ونحـو ذلــك ، فـلا يعطـيها إلا مـن يحـب.  (تيـسير الكـريم الرحمـن (٩٥/١)) 

Rizki duniawi diperoleh oleh orang mukmin maupun orang kafir, adapun rizki hati seperti ilmu, iman, kecintaan kepada Allah, takut kepadaNya, mengharapkanNya, dan semacamnya, maka tidaklah diberikan kecuali kepada siapa yang Dia cintai. (Taisirul Karimir Rahman (1/95)). 

Untuk itu jangan menghabiskan energi untuk sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah Ta'ala berupa rizki duniawiyyah. Karena jatah rizki hariannya, tidak bertambah dan tidak berkurang sesuai dengan yang ditetapkan Allah Ta'ala. Rizki tidak akan berhenti terus mengalir. Kalau jatah rizkinya telah habis, maka habis pula jatah hidupnya di dunia. 

Berkata Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah, 

فرغ خاطرك للهم بما أمرت به ولا تشغله بما ضمن لك فان الرزق والأجل قرينان مضمونان فما دام الأجل باقيا كان الرزق آتيا 

Habiskan energimu untuk tujuan yang telah diperintahkan kepadamu, dan jangan sibukkan ia dengan sesuatu yang telah dijamin untukmu, karena sesungguhnya REZEKI dan KEMATIAN adalah dua hal yang berhubungan dan dipastikan. Selama kematian masih tersisa, maka selama itu rezeki akan menghampiri" ." (Al Fawaid, hal: 59). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, karena tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi RIZKINYA, walau lambat rezeki tersebut sampai kepadanya, maka bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syaikh Al-Albani : Hadits Shahih). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?