BID'AH, BID'AH, BID'AH WIRIDANNYA WAHABI?
BID'AH, BID'AH, BID'AH, WIRIDANNYA WAHABI?
Padahal yang memperingatkan umat dari kebid'ahan adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat dan para ulama salaf.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ وَيَقُولُ بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ وَيَقْرُنُ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَيَقُولُ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
"Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus, sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari tengah).” Kemudian beliau melanjutkan bersabda: “Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap BID'AH adalah SESAT.” (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ».
"Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memimpin kalian adalah budak Habsyi. Karena barangsiapa yang hidup di antara kalian setelahku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, kalian wajib berpegang teguh pada SUNNAHKU dan SUNNAH AL-KHULAFA’ AL-MUHTADIN AR-RASYIDIN yang mendapatkan petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian (maksudnya peganglah dengan teguh). Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap BID'AH adalah SESAT.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. (رواه النسائي و ابن خزيمة. قال الشيخ الألباني: صحيح).
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muahammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sejelek-jelek urusan adalah perkara baru (dalam agama). Dan setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan setiap BID'AH adalah SESAT. Dan setiap kesesatan adalah di dalam neraka. (HR. An Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Hadits Shahih).
Berkata Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Ikutilah kalian dan jangan kalian berbuat BID'AH karena sesungguhnya kalian telah dicukupi. Dan setiap BID'AH adalah KESESATAN”. (Riwayat Ad-Darimi. Hadits Shahih).
Berkata Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
“Setiap BID’AH adalah SESAT walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah).
Berkata Imam Malik Rahimahullah,
مَنِ ابْتَدَعَ فِيْ اِلإِسْلاَمِ بِدْعَةً يَرَاهَا حَسَنَةً فَقَدْ زَعِمَ أَنَّ مُحَمَّدًا خَانَ الرِّسَالَةَ، لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ: (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِيْنًا) فَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا فَلاَيَكُنِ اْليَوْمَ دِيْنًا
"Barangsiapa mengada-adakan dalam Islam suatu BID'AH dia melihatnya sebagai suatu HASANAH (kebaikan) maka dia telah menuduh Muhammad menghianati risalah, karena Allah telah berfirman: "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Ku ridhoi Islam menjadi agamamu." Maka sesuatu yang bukan termasuk ajaran agama pada hari itu (saat hidup Rasul), bukan pula termasuk ajaran agama pada hari ini." (Dakwatul Kholaf Ila Thoriqis Salaf).
Bid'ah dan ahlul bid'ah ini sangat berbahaya. Kenapa demikian? Karena bid'ah dan ahlul bid'ah merusak islam dari dalam, sedangkan musuh-musuh islam, mereka merusak islam dari luar.
Berkata Ibnul-Jauziy rahimahullah,
Berkata Ibnul-Jauziy rahimahullah,
قال أبو الوفاء علي بن عقيل الفقيه : قال شيخنا أبو الفضل الهمداني : مبتدعة الإسلام، والوضاعون للأحاديث أشد من الملحدين؛ لأن الملحدين قصدوا إفساد الدين من الخارج، وهؤلاء قصدوا إفساده من الداخل؛ فهم كأهل بلد سعوا في إفساد أحواله، والملحدون كالمحاصرين من الخارج، فالدخلاء يفتحون الحصن؛ فهم شر على الإسلام من غير الملابسين له
“Abul-Wafaa’ ‘Aliy bin ‘Aqiil Al-Faqiih berkata : Telah berkata syaikh kami Abul-Fadhl Al-Hamdaaniy : ‘MUBTADI’ (ahli bid’ah) dalam Islam dan para pemalsu hadits lebih BERBAHAYA dibandingkan orang-orang MULHID (atheis), karena orang-orang MULHID ingin MERUSAK AGAMA DARI LUAR, sedangkan mereka (AHLUL BID'AH) MERUSAK ISLAM DARI DALAM. Mereka itu seperti penduduk negeri yang berusaha merusak keadaan mereka sendiri. Adapun orang-orang mulhid seperti orang yang melakukan pengepungan dari luar, sedangkan orang-orang yang berada di dalam (ahli bid’ah) membukakan gerbang bentengnya. Oleh karena itu, mereka (ahli bid’ah) LEBIH JELEK terhadap Islam daripada orang-orang yang terang-terangan memusuhi Islam.” (Al-Maudluu’aat, 1/51). Sumber : https://al-maktaba.org/book/31888/12094
Berkata Asy-Syaukaaniy Rahimahullah,
وقد تكون مفسدة اتباع أهوية المبتدعة أشد على هذه الملة من مفسدة اتباع أهوية أهل الملل؛ لأن المبتدعة ينتمون إلى الإسلام، ويظهرون للناس أنهم ينصرون الدين، ويتبعون أحسنه، وهم على العكس من ذلك، والضد لما هنالك، فلا يزالون ينقلون من يميل إلى أهويتهم من بدعة إلى بدعة، ويدفعونه من شنعة إلى شنعة، حتى يسلخوه من الدين، ويخرجوه منه، وهو يظن أنه منه في الصميم، وأن الصراط الذي عليه هو الصراط المستقيم. هذا إن كان في عداد المقصرين،ومن جملة الجاهلين.
Kadang KERUSAKAN yang ditimbulkan dari mengikuti hawa nafsu AHLUL BID'AH LEBIH BESAR bagi AGAMA ini daripada kerusakan mengikuti hawa nafsu pemeluk agama lain, karena ahli bid’ah menyandarkan diri pada Islam dan menampakkan diri pada manusia bahwa diri mereka menolong agama dan mengikuti yang paling baik. Padahal keadaan mereka adalah sebaliknya. Mereka senantiasa membawa orang condong pada hawa nafsu mereka, dari satu bid’ah ke bid’ah lainnya; menggerakkannya dari satu kejelekan kepada kejelekan yang lain hingga akhirnya mengeluarkannya dari agama. Orang tersebut menyangka dirinya di atas kebenaran dan jalan yang ditempuh adalah jalan yang lurus (ash-shiraatul-mustaqiim). Inilah yang terjadi apabila ia termasuk orang yang meremehkan agama dan jahil (bodoh).
وإن كان من أهل العلم والفهم المميزين بين الحق والباطل؛ كان في اتباعه لأهويتهم ممن أضله الله على علم، وختم على قلبه، وصار نقمة على عباد الله، ومصيبة صبها الله على المقصرين؛ لأنهم يعتقدون أنه في علمه وفهمه لا يميل إلا إلى الحق، ولا يتبع إلا الصواب؛ فيضلون بضلاله، فيكون عليه إثمه، وإثم من اقتدى به إلى يوم القيامة.
نسأل الله اللطف والسلامة والهداية.
نسأل الله اللطف والسلامة والهداية.
Apabila ia termasuk ahli ilmu (ulama) dan memiliki pemahaman yang mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan, maka ikutnya ia kepada hawa nafsu mereka (ahli bid’ah) tergolong orang yang Allah sesatkan di atas ilmunya dan Allah tutup hatinya, sehingga ia menjadi bencana bagi hamba-hamba Allah yang lain dan musibah yang Allah timpakan kepada orang-orang meremehkan agama. Mereka (orang-orang awam dan yang meremehkan agama) meyakini orang tersebut di atas ilmunya yang tidak condong kecuali kepada kebenaran, dan tidak mengikuti kecuali pada yang benar. Maka, mereka pun sesat dengan kesesatan orang tersebut, sehingga baginya dosa dan dosa orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Kita memohon kepada Allah kelembutan, keselamatan, dan hidayah” [Fathul-Qadiir, 1/123]. Sumber :
https://tafsir.app/fath-alqadeer/2/147
Berkata al-‘Allamah asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah,
“قال السلف وكثير منهم : إن أهل البدع أضر على الإسلام من الأعداء الخارجين، لماذا؟ لأن هذا يخرب من الداخل، وبعد ذلك يفتح الباب للعدو يقول له: ادخل!” المجموع الرائق – ص39
“Para Salaf dan banyak dari mereka mengatakan, bahwa AHLUL BID'AH LEBIH BERBAHAYA terhadap Islam daripada musuh-musuh dari luar.
Kenapa? Karena AHLUL BID'AH ini menghancurkan Islam dari dalam, kemudian setelah itu dia membukakan pintu untuk musuh dan mengatakan kepadanya, ‘masuklah!’ “ (al-Majmu’ ar-Ra’iq, 39). Sumber :
https://mobile.twitter.com/alsalaf_books/status/1254850363393486849
Kesimpulannya, orang-orang yang mengatakan wiridannya ahlussunnah (yang mereka gelari wahabi) hanya bid'ah terus, ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengetahui dalil-dalil yang kuat dan perkataan ulama, tentang bahayanya bid'ah dan ahlul bid'ah.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar