REZEKI MENCARIMU
REZEKI MENCARIMU
Rezeki itu, walaupun tidak dicari akan datang sendiri. Karena rezeki akan mencari atau akan mendatangi seluruh hamba Allah, selama jatah rezekinya masih ada. Walaupun demikian, seseorang diperintah untuk mencari rezeki. Baik dengan usaha atau bekerja di rumah, ataupun dengan bekerja dan berusaha diluar rumah. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.
Berkata Abu Darda radhiyallahu anhu,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أن الرزق ليطلب العبد كما يطلبه أجله
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya”. (H.R. Ibn Hibban. Shahih Lighoirihi).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi. Hadits Shahih).
Namun ketahuilah, rezeki seseorang itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Ada yang dilapangkan rezekinya dan ada pula yang disempitkan rezekinya.
Ada orang yang bekerja sepekan, bisa mencukupi kebutuhannya dalam satu bulan. Sebaliknya ada yang satu bulan bekerja, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya dalam sepekan.
Allah Ta'ala berfirman,
Allah Ta'ala berfirman,
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-‘Ankabuut: 62).
Bagaimana kiatnya agar rezeki bisa mencukupi kebutuhannya. Dan bagaimana caranya agar penghasilannya bisa diberikan kecukupan?
Maka hendaklah bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah Ta'ala, yang sebenar-benarnya taqwa dan sebenar-benarnya tawakkal, serta terus berusaha mencari nafkah.
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan(keperluan)nya. (Ath-Thalaq: 3).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad. Hadits Sanad Shahih).
Terakhir, perbanyak berdoa, untuk diberikan kecukupan harta. Jangan berdoa untuk banyak harta, karena ada yang kelihatan banyak hartanya, namun selalu kekurangan. Hartanya tidak bisa mencukupi kebutuhannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan doa kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah berilah aku kecukupan dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu, sehingga aku tidak butuh dari selain-Mu.” (HR. Tirmidzi. Hadits Hasan).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar