SUDUT PANDANG YANG BERBEDA

SUDUT PANDANG YANG BERBEDA 


Ada sebuah ayat dalam alquran, jika dibaca oleh orang yang tidak pernah belajar nahwu, tidak akan dipersoalkan, mau dibaca qoblu dan ba'du, mau dibaca qobla dan ba'da atau dibaca qobli dan ba'di, bagi dia tidak masalah dan tidak peduli, karena memang dia tidak tahu. Kalau ada yang membodohinya, dia tidak akan merasa dibodohi, diantaranya ayat berikut ini, 


Allah Ta'ala berfirman, 


لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ


Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). (Ar-Rum: 4).


Berbeda dengan orang yang baru belajar nahwu, dia akan segera angkat bicara dan menyalahkan. Dia pun akan berkata, "Itu salah cara membacanya, karena setelah huruf jer min, mesti majrur, dibacanya harusnya qobli dan ba'di. Bukan dibaca qoblu dan ba'du." 


Dan sebaliknya bagi orang yang mendalami ilmu nahwu, akan mengerti dan faham, kenapa ayat di atas dibaca qoblu dan ba'du padahal sebelumnya ada huruf jer min. 


Pelajaran apa yang bisa diambil dari permasalahan yang saya ungkapkan di atas?


Bahwasanya seseorang kalau bodoh, mudah dibodohi, dikelabui dan disesatkan orang. Dan orang yang baru belajar ilmu dasar, cenderung mudah menyalahkan dan menyesatkan orang lain. 


Untuk itulah, jangan berhenti untuk terus belajar, agar seseorang kokoh dalam keilmuan dan tidak mudah terombamg ambing dengan berbagai gelombang syubhat. 


Berkata Ibnul Qayyim rahimahullahu, 


" الراسخ فِي الْعلم لَو وَردت عَلَيْهِ من الشّبَه بِعَدَد أمواج الْبَحْر مَا أزالت يقينه وَلَا قدحت فِيهِ شكا ". مفتاح دار السعادة (1/ 140)


"Ar-Rāsikh fil 'ilmi (orang yang kokoh dalam ilmu) itu, andai engkau datangkan syubhat sebanyak gelombang di lautan niscaya tidaklah menghilangkan keyakinannya, dan tidak pula membuatnya ragu". [Miftāh Dāris Sa'ādah 1/140]. 


Begitu pula seseorang yang ilmunya luas, tidak akan mudah untuk menyalahkan orang lain, jika orang lain menyelisihi dirinya dalam suatu amalan, karena boleh jadi dia memiliki landasan dalil pegangan. Ada beberapa ungkapan yang sangat masyhur, 


الرّجل كلّما زاد فقهه ونظره قلّ إنكاره على النّاس 


Seseorang itu, setiap kali bertambah pemahaman dan pandangannya, dia sedikit (tidak mudah) menyalahkan orang lain. 


إذا زاد علم المرء قل إنكاره على المخالف ؛ لعلمه أن لديه دليلا


Jika ilmu seseorang bertambah, ia sedikit (tidak mudah) menyalahkan orang yang menyelisihinya, karena ilmunya, bahwa ada disisinya (padanya) dalil


ان طالب العلم كلما زاد فقهه ونظره فى المذاهب قل انكاره على الناس


Sesungguhnya thalabul ilmi itu, setiap bertambah pemahaman dan pandangannya tentang madzhab-madzhab, ia sedikit (tidak mudah) menyalahkan orang lain. 


AFM


Copas dari berbagai sumber


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?