Bahaya Menfitnah Seorang Mukmin
BAHAYA MEMFITNAH SEORANG MUKMIN
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Menuduh dan memfitnah seorang mukmin dengan berbagai macam tuduhan yang keji, semua orang bisa melakukannya, sekalipun orang bodoh. Namun ingat, jika tuduhan tersebut tidak benar adanya, maka Allah akan memberikannya minuman lumpur perasan nanah penduduk neraka di akhirat kelak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ قَالَ فِى مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
“Barangsiapa yang berkata tentang seorang mu’min apa yang tidak dimilikinya maka Allah akan memberikannya minuman lumpur perasan nanah penduduk neraka sampai dia keluar dari sesuatu yang dia katakan.” (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Dalam hadist yang lain akan diberikan minuman dari lumpur perasaan keringat penduduk neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
من قال في مؤمن ما ليس فيه حبس في ردغة الخبال حتى يأتي بالمخرج مما قال
Barangsiapa yang berkata tentang seorang mukmin sesuatu yang tidak ada padanya, maka ia akan dibenamkan dalam ‘radghatul-khabal’ (lumpur yang berasal dari perasaan keringat penduduk neraka) hingga keluar dari apa yang ia katakan itu” [HR. Abu Dawud, Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Untuk itu, jangan memperbanyak kalam, segera datang kepada orang yang dituduh dan difitnahnya, dan minta maaf. Jika tuduhan dan fitnahannya tersebar luas, segera bersihkan nama orang yang dituduhnya dengan mengumumkannya lewat media yang bisa terjangkau orang banyak. Kalau tidak demikian, siap-siaplah dilemparkan ke dalam neraka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ (رواه مسلم).
"Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab: "Orang bangkrut di kalangan kita ialah orang yang sudah tidak memiliki dirham atau sesuatu kekanyaan apapun." Beliau Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda: "Orang rugi dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi dahulunya ketika di dunia pernah mencaci maki si pulan, memfitnah si pulan, makan harta si pulan, mengalirkan darah si pulan tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si pulan. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lain pun diberi kebaikannya pula. Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ ، أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ ، وَلاَ دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ. (رواه البخاري).
"Barangsiapa yang di sisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai kehormatan saudaranya itu atau pun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta maaf (kehalalannya) sekarang juga semasih di dunia, sebelum tidak berlakunya dinar dan dirham. Jikalau tidak meminta kehalalannya (meminta maaf) sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi." (HR. Bukhari)
Channel Youtube
https://youtu.be/QUqmCwgS4PM
Komentar
Posting Komentar