BOM BUNUH DIRI

BOM BUNUH DIRI

Meledakkan diri sendiri untuk membunuh segerombolan orang kafir adalah haram dalam syariat islam. Apatah lagi yang terbunuh bukan orang kafir, namun justru kaum muslimin sendiri.

Sebagian orang yang sudah tercuci otaknya dengan pemikiran khawarij mengqiyaskan kebenaran perbuatannya dengan Ghulam Al Ukhdud. Ini merupakan qiyas yang batil. Karena dia tidak membunuh dirinya dengan tangannya, tapi dengan tangan si raja yang kafir. Begitu juga tidak bisa diqiyaskan dengan kisah Al Barra’ Radhiyallahu ‘anhu atau hadits yang membolehkan menyelinap dan menerobos ke pertahanan musuh.

Syekh Muhammad Sholeh Al Munajed hafidzahullah ditanya :

ما حكم تفجير الإنسان نفسه ليقتل مجموعة من الأعداء الكفار، بما يسمى العمليات الاستشهادية؟

Apa hukum seseorang meledakkan dirinya sendiri untuk membunuh sekian orang musuh dari orang-orang kafir?

Beliau menjawab : 

تفجير النفس انتحار محرم لقوله تعالى ( وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ) النساء/29 ، وقوله صلى الله عليه وسلم : (.. من قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا ) . رواه البخاري ( 5442 ) ومسلم ( 109 ) .

ولا يمكن قياس هذا على غلام الأخدود؛ لأنه لم يقتل نفسه بيده ، وإنما بيد الملك الكافر، ولا على قصة اقتحام البراء رضي الله عنه، ولا حديث الانغماس في العدو حاسرا؛ لذات السبب؛ ولأن هذه الحالات يوجد فيها احتمال النجاة بخلاف تفجير النفس ، بالإضافة لما يؤدي إليه هذا التفجير أحيانا من ذهاب النفس بلا فائدة أو فائدة قليلة أو ذهاب أبرياء أو التسبب في انتقام مضاعف من العدو.

Meledakkan diri adalah pengorbanan yang haram berdasarkan firman Allah Ta’aala “Dan jangan kalian membunuh diri kalian sendiri.” (Qs. An-Nisaa’; 29) dan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Barangsiapa membunuh dirinya dengan besi maka besinya di tangannya. Dia akan menyakiti perutnya sendiri di neraka jahannam kekal di dalamnya selama-lamanya.” HR. Al Bukari (5442) dan Muslim (109)

Persoalan ini tidak mungkin diqiyaskan dengan ghulam Al Ukhdud karena dia tidak membunuh dirinya dengan tangannya, tapi dengan tangan si raja yang kafir. Begitu juga tidak bisa diqiyaskan dengan kisah Al Barra’ Radhiyallahu ‘anhu atau hadits (akan bolehnya) menyelinap ke pertahanan musuh, karena alasan yang sama. Dan karena kondisi ini terdapat kemungkinan selamat, berbeda dengan meledakkan diri. Ditambah lagi perbuatan ini seringkali berakibat hilangnya nyawa tanpa faidah sama sekali atau faidah yang didapat sedikit, atau terbunuh karenanya orang-orang yang tidak berdosa, atau menjadi sebab musuh membalas dengan membabi buta. (Al Islam Sual Wa Jawan No 217995).

Asy-Syaikh Al ‘Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullah saat ditanya :

ما حكم من يلغم نفسه ليقتل بذلك مجموعة من اليهود؟

Apa hukum orang yang meledakkan dirinya untuk membunuh sekian orang-orang yahudi?

Beliau menjawab :

الذي أرى وقد نبهنا غير مرة أن هذا لا يصح، لأنه قتل للنفس، والله يقول: (ولا تقتلوا أنفسكم)، ويقول النبي -صلى الله عليه وسلم-: (من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة)، [رواه البخاري ( 5700 ) ومسلم ( 110 )] ... وإذا شرع الجهاد جاهد مع المسلمين، وإن قتل فالحمد لله، أما أنه يقتل نفسه يحط اللغم في نفسه حتى يقتل معهم! هذا غلط لا يجوز)

Menurut saya, dan saya telah mengingatkan hal ini tidak hanya sekali. Perbuatan ini tidak benar. Karena ini bunuh diri sedangkan Allah berfirman, “Dan jangan kalian membunuh diri kalian sendiri.” (Qs. An-Nisaa’; 29) dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu dia akan diazab dengannya nanti di hari kiamat.” HR. Al Bukhari (5700) dan Muslim (110)…apabila jihad disyariatkan pergilah berjihad bersama muslimin. Dan apabila terbunuh alhamdulillah. Adapun dia membunuh dirinya, memasang bom pada tubuhnya sampai dia terbunuh bersama mereka, ini keliru. Tidak boleh!

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?