Menemani Shalat Berjamaah

Edisi Fiqh

MENEMANI SHALAT BERJAMAAH

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Sering kita melihat ada orang yang datang terlambat shalat berjamaah, yang akhirnya orang tersebut shalat sendirian. Sebenarnya orang yang sudah shalat bisa juga untuk menemaninya shalat jamaah bersamanya. Dan orang yang menemani shalat berjamaah mendapatkan pahala sedekah atau pahala sunnah.

Dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam melihat seseorang shalat sendirian, lalu ia berkata :

أَلاَ رَجُلٌ يَتَصَدَّقُ عَلَى هَذَا فَيُصَلِّىَ مَعَهُ

“Adakah seseorang yang mau bershadaqah kepada orang ini dengan shalat bersamanya?” (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).

Ketika selesai shalat Shubuh di Mina dan Nabi shalallahu alaihi wa sallam melihat ada dua orang lelaki yang tidak shalat, beliau menegur mereka:

مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا؟ قَالاَ قَدْ صَلَّيْنَا فِي
رِحَالِنَا. فَقَالَ لاَ تَفْعَلُوا إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فِى رَحْلِهِ ثُمَّ أَدْرَكَ الإِمَامَ وَلَمْ يُصَلِّ فَلْيُصَلِّ مَعَهُ فَإِنَّهَا لَهُ نَافِلَةٌ

"Apa yang menghalangi kalian shalat bersama kami?” Mereka menjawab: “Kami sudah shalat di tempat kami.”Beliau bersabda: “Jangan begitu. Jika seseorang di antara kalian sudah shalat di tempatnya, kemudian menemukan imam belum shalat, maka shalatlah bersamanya, sebab itu jadi pahala sunat baginya.” (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).

Ulama Al Lajnah Ad Da-imah ditanya :

هل لرجال تأخروا عن الجماعة في المسجد ووجدوا الناس قد صلوا أن يصلوا في المسجد جماعة أخرى أو لا؟ وهل هناك تعارض بين حديث: (من يتصدق على هذا) وبين قول ابن مسعود -رضي الله عنه- أو غيره: (كنا إذا فاتتنا الجماعة أو انتهت الجماعة صلينا فرادى) أو كما قال -رضي الله عنه-؟

Apakah bagi para laki-laki yang ketinggalan jama’ah di masjid dan mendapati orang-orang sungguh telah menunaikan shalat berjamaah di masjid apakah boleh baginya melaksanakan shalat di masjid dengan jama’ah lainnya atau tidak? Dan apakah ada pertentangan antara hadits: “Siapa yang ingin bersedekah untuk orang ini?”  dengan perkataan Ibnu Mas’ud atau selainnya: “Jika kami ketinggalan shalat jama’ah dan shalat jama’ah pertama telah selesai ditunaikan, maka kami shalat sendiri-sendiri”?

Mereka menjawab :

من جاء إلى المسجد فوجد الجماعة قد صلوا بإمام راتب أو غير راتب فليصلها جماعة مع مثله ممن فاتتهم الجماعة، أو يتصدق عليه بالصلاة معه بعض من قد صلى

Barangsiapa yang mendatangi masjid dan mendapati shalat jama’ah telah ditunaikan dengan imam ratib (imam tetap) atau selainnya, maka dia boleh menunaikan shalat jama’ah dengan orang-orang yang ketinggalan jama’ah (yang semisal dengannya) atau meminta orang lain yang sudah shalat untuk berjama’ah dengannya sebagai bentuk sedekah.

 لما رواه أحمد في مسنده، وأبو داود في سننه عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أبصر رجلاً يصلي وحــده فقال: (ألا رجل يتصدق على هذا فيصلي معه) فقام رجل فصلى معه

Hal ini berdasarkan riwayat dari Imam Ahmad dalam musnadnya dan Abu Daud dalam sunannya, dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada orang yang hendak shalat sendirian, “Adakah orang yang mau bersedekah untuk orang ini dengan shalat berjama’ah bersamanya. Kemudian ada seseorang yang berdiri dan menunaikan shalat dengannya.”

ورواه الترمذي عن أبي سعيد -رضي الله عنه- قال: جاء رجل وقد صلى رسول الله -صلى الله عليه وسلم- فقال: (أيكم يأتجر على هذا)؟ فقام رجل فصلى معه.

Dan diriwayatkan pula oleh At Tirmidzi dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan, “Ada seseorang yang memasuki masjid sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunaikan shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Siapa di antara kalian yang ingin mendapatkan pahala dari orang ini?” Kemudian ada orang yang berdiri dan shalat bersamanya.”

 قال الترمذي: حديث حسن. ورواه الحاكم وصححه ووافقه الذهبي على ذلك، وذكره ابن حزم في المحلى، وأشار إلى تصحيحه.

At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al Hakim dan beliau menshohihkannya. Adz Dzahabi pun menyetujui hal ini. Ibnu Hazm juga menyebutkan hadits ini dalam Al Muhalla dan beliau memberi isyarat tentang keshahihan hadits tersebut. (Fatawa Al Lajnah Ad Da-imah, No 2583).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?