Seandainya Orang Bodoh Itu Diam

SEANDAINYA ORANG YANG BODOH ITU DIAM

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Banyak permasalahan yang diperdebatkan yang sebenarnya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu yang memiliki kapasitas didalam persoalan tersebut, namun orang-orang bodoh pun ikut campur berkomentar dalam perkara yang sebenarnya bukan bagiannya. Inipun membuat dunia persilatan semakin heboh.

Akhirnya dampak dari kebodohannya tentang masalah ini, membuat hidupnya tidak tenang, kurang tidur, sekalipun tidur, tidurnya kurang nyenyak dan tidak bisa istirahat, karena menerima tahdziran (peringatan) dan bullyan  dari sana sini.

Selain itu membuat orang repot dan lelah, untuk membantah tulisan atau video ustadz atau syekh hasil copy pastenya sebagai argumentasinya untuk mempertahankan kebodohannya.

Seandainya dia mau diam, tidak bicara yang bukan bidangnya, hidupnya akan tenang dan membuat orang lain pun tenang.

Berkata Al-Imam Yusuf bin Abdurrahman al-Mizzy rahimahullah :

لو سكت من لا يدري لاستراح وأراح، وقل الخطأ وكثُر الصواب. 

"Seandainya orang yang tidak tahu mau diam, niscaya dia akan bisa istirahat dengan tenang dan tidak membuat letih atau merepotkan orang lain, maka kesalahan akan sedikit dan yang sesuai dengan kebenaran akan banyak.” [Tahdzibul Kamal, jilid 4 hlm. 326].

Namun sayangnya orang bodoh ini tidak mau diam. Padahal dia mengatakan, "Saya bukan ulama, saya bukan ustadz, saya baru belajar, saya baru hijrah", akan tetapi dia bicara seperti ulama, menafsirkan ayat dan menjelaskan hadits dengan pendapatnya sendiri. Dia bicara dan berfatwa tentang sesuatu menurut pemahamannya, padahal dia sudah mengakui bukan ulama, tetapi dia mengambil peran ulama. Lebih hebatnya lagi dia membantah pendapatnya ulama.

Berkata Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah :

{ ‏يقول: لست عالما، ثم يرد على علماء الأمة، ويتحدث في أدق النوازل، ويتصدر مجالس الفتيا، ويؤول النصوص حسب هواه، طيب لو ادعيت بإنك عالم ماذا ستفعل؟! }

"Ada orang yang mengatakan, ‘Aku bukan ulama,’ namun anehnya setelah itu, dia membantah para ulama umat ini, bicara tentang masalah-masalah kontemporer yang paling rumit, lancang menyampaikan fatwa, dan menafsirkan dalil-dalil syari’at sesuai dengan hawa nafsunya.

Terus, seandainya engkau menganggap bahwa dirimu adalah seorang ulama, kira-kira apa yang akan engkau lakukan?!” Sumber : https://mobile.twitter.com/m_g_alomari/status/853701898767142912

Untuk itu yang tidak berilmu hendaklah diam, tidak usah banyak bicara dan banyak komentar.

Berkata Al-Allamah Saleh Al-Fauzan Hafizhahullah:

《 على الجاهل ألا يتكلم، وأن يسكت ويخاف الله ولا يتكلم بغير علم.  فلا يجوز للجاهل أن يتكلم في مسائل العلم ولا سيما المسائل الكبار. 》[الأجوبة المفيدة - س74]

“Wajib bagi orang yang jahil untuk tidak berbicara, dan hendaknya diam dan takut kepada Allah dan jangan berbicara tanpa ilmu. Tidak boleh bagi orang yang jahil berbicara dalam permasalahan ilmiah, terlebih lagi dalam perkara-perkara yang besar.” [Al-Ajwibatul Mufidah: 74].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?