Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Mengkavling Surga

MENGKAVLING SURGA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Orang-orang YAHUDI mengklaim, bahwa mereka sudah ada jaminan surga. Mereka berkeyakinan, bahwa surga sudah mereka kavling. Merekalah ahlul surga, sedangkan yang lain adalah ahlu neraka. Begitu pula ada sebagian kelompok kaum muslimin, yang mengklaim kelompoknya sendiri yang dijamin masuk surga. Hanya jamaahnya yang dipastikan dapat rekomendasi surga. Dan hanya golongannya yang pemegang kunci surga. Kalau seandainya benar pengklaiman mereka, kenapa mereka tidak minta mati sekarang juga. Enaknya hidup di surga dengan berbagai fasilitas dan beragam kenikmatan. Buat apa lama-lama hidup di dunia ini, dengan berbagai kesusahan, kesulitan, problematika dan seabrek masalah lainnnya. Ternyata mereka pada tidak mau. Mereka masih senang dengan kehidupan dunia yang penuh dengan berbagai persoalan. Omongan mereka hanya lipstik penghias bibir semata. Hanya angan-angan dan tipuan belaka. Allah Ta'ala berfirman : قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ ...

Satgas Papua

SATGAS PAPUA Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1999, Papua bergejolak. Satgas Papua menguasai obyek-obyek vital. Pelabuhan, bandara, pasar dan yang lainnya. Gereja-gereja besar menjadi markas-markas mereka. Sebagian pendatang eksodus pulang kampung. Mereka jual murah toko, rumah dan tanahnya. Keadaan sangat begitu mencekam. Rasa takut dan kekuatiran begitu merasuk dihati-hati masyarakat pendatang. Seorang teman yang ditugasi belanja di Surabaya untuk keperluan yayasan, dengan membawa barang sekitar 22 karton, berisi busana muslim, alquran dan buku-buku islam, sejadah dan yang lainnya disita satgas Papua di pelabuhan Pomako Timika. Teman yang membawa barang tersebut dan seorang teman lagi yang menjemput di pelabuhan melapor ke penulis tentang apa yang terjadi. Di pagi hari, di hari jumat, dengan bismillah, penulis pergi sendiri ke markas Satgas Papua, mau mengambil barang yayasan yang di sita mereka. Penulis yakin, hidup dan mati ada yang mengatur, sedangkan barang yang dis...

Menjiplak Tulisan

MENJIPLAK TULISAN Beberapa tahun yang lalu, anak penulis mengikuti lomba menulis di sekolahnya. Untuk persiapan menghadapi lomba tersebut, dia  mengambil salah satu tulisan penulis. Dia baca dan dia hapalkan kata-kata, titik koma dan tanda baca lainnya. Di hari H lomba diselenggarakan, anak penulis menuangkan tulisan penulis yang dia hapal ke lembaran kertas yang disediakan panitia. Dari awal sampai akhir, dia menulis percis seperti tulisan penulis. Apa hasilnya? Anak penulis juara pertama menulis tingkat sekolahnya. Anak penulis yang nomor tiga, ikut juga lomba menulis cerpen di sekolahnya. Lain dengan kakaknya yang mengambil salah satu tulisan penulis, dia mengambil sebuah tulisan cerpen punya seseorang. Gayanya seperti kakaknya. Dia hapalkan cerpen itu seluruhnya sampai betul-betul hapal titik komanya. Di hari perlombaan, dia tuangkan segala yang dia hapal di lomba mengarang. Hasilnya sama seperti kakaknya, juara pertama mengarang tingkat sekolahnya. Apakah m...

Siapa Yang Faham Agama ?

SIAPA YANG FAHAM AGAMA? Ada seseorang, hafalan alquran dan haditsnya banyak. Ilmu pengetahuan agamanya luas. Segala permasalahan agama banyak dia ketahui. Namun pengagungannya dan rasa takutnya kepada Allah nyaris tidak ada. Apa buktinya? Ketika ada suatu perintah yang disyariatkan, dia tidak segera mengamalkan. Dan ketika ada sesuatu yang dilarang dalam syariat, tidak segera menjauhi dan meninggalkannya. Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin 'Umar Bazmul hafizhahullah : واعلم أنه ليس المراد بالفقه في الدين كثرة علمك بالمسائل، أو كثرة الحديث. إنما المراد بالفقه في الدين: تعظيم الله تعالى في قلب المسلم، وخشيته، بحيث إذا ما بلغك أن هذا حكم الله، وأن هذا شرع الله، سارعت إلى تصديقه، والإيمان به؛ وبادرت إلى العمل به، هذا هو الفقه في الدين .. "Ketahuilah, bahwa yang dimaksud dengan memahami agama bukanlah semata-mata banyaknya pengetahuan tentang berbagai permasalahan, atau banyaknya (hafalan) hadits. Hanyalah yang dimaksud dengan memahami agama adalah : Pengagungan Allah Ta...

Agar Jiwa Tidak Terasa Sempit

AGAR JIWA TIDAK TERASA SEMPIT Ada seseorang dadanya selalu terasa sempit. Kegalauan, keresahan dan kesempitan selalu menghimpit hatinya. Pikirannya selalu kacau, tidak tenang dan kekuatiran senantiasa menyelimutinya. Apa penyebab segalanya sehingga bisa seperti itu? Pertama, Orang yang tidak memiliki tauhid yang murni dan ilmu yang memadai, pastilah selalu sempit jiwanya. Berkata al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah  : التوحيد :  فالهدى والتوحيد من أعظم أسباب انشراح الصدر العلم : فإنه يشرح الصدر ويوسعه حتى يكون أو سع من الدنيا At-Tauhid. Maka hidayah dan tauhid termasuk sebab terbesar lapangnya jiwa. Ilmu. Maka sesungguhnya (ilmu itu) membuat jiwa menjadi lapang dan luas, bahkan sampai lebih lapang daripada dunia. (Zaadul Ma'ad Jilid 2 hal. 32). Kedua, Jauh dari Allah, tidak maksimal dalam mencintaiNya dan dzikir yang tidak dirutinkan, inipun penyebab dada selalu terasa sesak. Berkata al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah  : الإنابة إلى...

Indonesia Darul Islam ?

INDONESIA DARUL ISLAM ? Oleh : Abu Fadhel Majalengka Sebuah negeri dikatakan sebagai negeri islam, kalau syiar-syiar islam tampak di dalamnya. Seperti shalat berjamaah lima waktu, shalat id, adzan dan lain sebagainya. Berkata Ad Dasuqi rahimahullah : بلاد الإسلام لا تصير دار حرب بمجرد استيلائهم عليها بل حتى تنقطع شعائر الإسلام عنها أما ما دامت شعائر الإسلام أو غالبها قائمة فيها فلا تصير دار حرب "Negeri islam tidak menjadi negeri perang hanya karena dikuasai oleh mereka (kaum kuffar). Tetapi berubah bila telah hilang syi'ar syi'ar islam padanya. Adapun selama syi'ar islam atau mayoritas syi'ar islam ada padanya maka tidak berubah menjadi negeri kafir." (Adduror alhukam). Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah : دار الإسلام هي التي تقام فيها شعائر الإسلام بقطع النظر عن حكامها حتى لو تولى عليها رجل كافر وهي مما يظهر به شعائر الإسلام فهي دار الإسلام. في الدقيقة 26 من الشريط 13 Negeri islam adalah yang ditegakkan padanya syi'ar syi'ar islam tanpa meli...

Ulil Amri Dan Hukum Allah

ULIL AMRI DAN HUKUM ALLAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Ada dua pembahasan besar dalam judul di atas, yang memerlukan kesabaran dalam membaca tulisan kali ini, karena mesti memerlukan penjelasan yang panjang lebar. Pertama Ulil Amri. Jika seorang pemimpin itu muslim dan juga tidak melakukan salah satu dari pembatal-pembatal keislaman, maka dia adalah ulil amri yang wajib ditaati. Syekh Sholeh Al Fauzan hafidzohullôh ditanya tentang ulil amri. هذا التأصيل خاصٌ بولاة الأمر الذين يحكمون بالشريعة كما في هذه البلاد المباركة ، أم هو عام في جميع ولاة أمور المسلمين حتى الذين لا يحكمون بشرع الله ويبدلون الشريعة بالقوانين الوضعية ، أفيدونا ؟ “Apakah prinsip ini, khusus untuk untuk penguasa yang berhukum dengan syariat Allah sebagaimana negeri kita yang diberkahi ini, ataukah umum untuk pemerintah kaum muslimin bahkan yang tidak berhukum dengan syariat Allah dan menggantinya dengan hukum buatan manusia?” Beliau menjawab : الله جل وعلا قال : (وأولي الأمر منكم ) [النساء:59]، أي ...

Ucapan Alhamdulillah Untuk Orang Meninggal

UCAPAN ALHAMDULILLAH SI PULAN MATI Jika ada seorang non muslim meninggal dunia, lantas ada orang muslim mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, maka hal ini tidak mengapa, apalagi yang meninggal dunia seorang muslim, lebih layak lagi mengucapkannya. Berkata Syeikh bin Baz rahimahullah  : فالحاصل أن الكافر إذا مات لا بأس أن تقول إنا لله وإنا إليه راجعون، ولا بأس أن يقول لك غيرك: عظم الله أجرك فيه، وأحسن عزاءك فيه، ما في بأس، قد يكون لك مصلحة في حياته، قد يكون في حياته يحسن إليك، ينفعك، فلا بأس، لكن لا يدعى له، ولا يستغفر له، ولا يتصدق عنه، إذا مات كافراً. Kesimpulannya, orang kafir jika meninggal tidak mengapa kita ucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan tidak mengapa dikatakan kepadamu, semoga Allah memberikan pahala yang besar untukmu dengan kematiannya dan memberikan hiburan pelipur lara untukmu sebagai pengganti kematiannya." Karena bisa jadi memberikan mashalahat dalam hidupmu, bisa jadi dalam hidupnya ia berbuat baik padamu, memberikan engkau manfaat, akan...

Berjaga-jaga Diperbatasan Negeri

BERJAGA-JAGA DIPERBATASAN NEGERI Oleh : Abu Fadhel Majalengka Seorang prajurit yang ditugaskan menjaga perbatasan negeri, lantas dia berjaga sehari semalam, maka pahalanya lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan penuh. Bahkan kalau dia mati, amalannya tetap mengalir, walaupun jasad sudah dikubur. Berkata Salman radhiallahu anhu, saya mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda: رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ ، وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ ، وَأَمِنَ الْفَتَّانَ.  “Ribath (menjaga) sehari semalam itu lebih baik daripada puasa dan qiyam sebulan. Kalau dia meninggal dunia, maka amalannya tetap mengalir yang dilakukannya, dialirkan rezkinya dan aman dari fitnah.”(HR. Muslim). Namun hal ini (yakni balasan pahala yang sangat besar) bagi prajurit yang berjaga-jaga di perbatasan negeri, berlaku hanya bagi seorang prajurit muslim saja, tidak berlaku bagi pra...