Melek Politik Praktis
MELEK POLITIK PRAKTIS
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ketika Surya Paloh dan Metro TV, all out mendukung Ahok, Jokowi dan Emil saat pilgub dan pilpres, dengan pemberitaan-pemberitaan yang cenderung memihak, membuat media ini menjadi musuh bagi sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam yang mendukung lawan politik ketiganya.
وأما الانتخابات المعروفة اليوم عند الدول فليست من نظام الإسلام وتدخلها الفوضى والرغبات الشخصية وتدخلها المحاباة والأطماع ويحصل فيها فتن وسفك دماء ولا يتم بهاالمقصود، بل تصبح مجالا للمزايدات والبيع والشراء والدعايات الكاذبة
“Pemilu yang dikenal di berbagai negara sekarang ini, tidaklah sesuai dengan aturan Islam. Di dalamnya terdapat kekacauan, kepentingan-kepentingan pribadi, kecurangan dan sifat tamak. Hal itu dapat mengantarkan pada berbagai fitnah dan pertumpahan darah, serta tidak akan sampai pada tujuan. Bahkan sekarang pemilu telah menjadi lahan jual-beli, sarana untuk memperkaya diri dan janji-janji politik yang kosong.” [Hukmul Intikhabaat wal Muzhaharaat]
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:
الذين يدعون الديمقراطية في البلاد الغربية وغيرها لا يفعلون هذا وهم كاذبون حتى انتخاباتهم كلها مبنية على التزوير والكذب ولا يبالون أبدا إلا بأهوائهم فقط الدين الإسلامي
“Pihak-pihak yang menyerukan demokrasi di negara barat dan selainnya, mereka tidaklah berbuat demikian melainkan disertai berbagai kedustaan, hingga pemilu-pemilu yang mereka selenggarakan dibangun di atas kebohongan dan kedustaan. Mereka tidak memperjuangkan agama Islam sama sekali, mereka hanyalah mementingkan hawa nafsu mereka.“ [Syarh Riyadhus Shalihin hadits no. 1835].
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ketika Surya Paloh dan Metro TV, all out mendukung Ahok, Jokowi dan Emil saat pilgub dan pilpres, dengan pemberitaan-pemberitaan yang cenderung memihak, membuat media ini menjadi musuh bagi sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam yang mendukung lawan politik ketiganya.
Citra-citra jelek dan gelar-gelar buruk disematkan kepada Surya Paloh dan Metro TV nya. Dikatakan musuh islamlah, pro asing dan aseng, metro tivu dan lain sebagainya. TV yang perlu di boikot dan tidak boleh ditonton.
Namun saat ini nama Surya Paloh dan Metro TVnya sudah mulai harum dikalangan sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam, dikarenakan kunjungannya dan makan semejanya dengan gubernur DKI.
Sejak pertemuan itu, mulailah lupa dan mulai terobati luka hati sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam dengan apa yang dilakukan Surya Paloh dan TVnya.
Itulah politik praktis, politik yang jauh dari aturan islam, politik yang penuh dengan kepentingan pribadi dan kelompok, politik yang di dalamnya penuh dengan intrik, tipu daya, kebohongan, kedustaan, kekacauan, kecurangan, tamak kekuasaan, jabatan dan harta dan berbagai kebobrokan lainnya.
Berkata Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah :
Namun saat ini nama Surya Paloh dan Metro TVnya sudah mulai harum dikalangan sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam, dikarenakan kunjungannya dan makan semejanya dengan gubernur DKI.
Sejak pertemuan itu, mulailah lupa dan mulai terobati luka hati sebagian kaum muslimin dan pergerakan islam dengan apa yang dilakukan Surya Paloh dan TVnya.
Itulah politik praktis, politik yang jauh dari aturan islam, politik yang penuh dengan kepentingan pribadi dan kelompok, politik yang di dalamnya penuh dengan intrik, tipu daya, kebohongan, kedustaan, kekacauan, kecurangan, tamak kekuasaan, jabatan dan harta dan berbagai kebobrokan lainnya.
Berkata Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah :
وأما الانتخابات المعروفة اليوم عند الدول فليست من نظام الإسلام وتدخلها الفوضى والرغبات الشخصية وتدخلها المحاباة والأطماع ويحصل فيها فتن وسفك دماء ولا يتم بهاالمقصود، بل تصبح مجالا للمزايدات والبيع والشراء والدعايات الكاذبة
“Pemilu yang dikenal di berbagai negara sekarang ini, tidaklah sesuai dengan aturan Islam. Di dalamnya terdapat kekacauan, kepentingan-kepentingan pribadi, kecurangan dan sifat tamak. Hal itu dapat mengantarkan pada berbagai fitnah dan pertumpahan darah, serta tidak akan sampai pada tujuan. Bahkan sekarang pemilu telah menjadi lahan jual-beli, sarana untuk memperkaya diri dan janji-janji politik yang kosong.” [Hukmul Intikhabaat wal Muzhaharaat]
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:
الذين يدعون الديمقراطية في البلاد الغربية وغيرها لا يفعلون هذا وهم كاذبون حتى انتخاباتهم كلها مبنية على التزوير والكذب ولا يبالون أبدا إلا بأهوائهم فقط الدين الإسلامي
“Pihak-pihak yang menyerukan demokrasi di negara barat dan selainnya, mereka tidaklah berbuat demikian melainkan disertai berbagai kedustaan, hingga pemilu-pemilu yang mereka selenggarakan dibangun di atas kebohongan dan kedustaan. Mereka tidak memperjuangkan agama Islam sama sekali, mereka hanyalah mementingkan hawa nafsu mereka.“ [Syarh Riyadhus Shalihin hadits no. 1835].
Komentar
Posting Komentar