Isteri Yang Sabar Dan Rela Dipoligami
ISTERI YANG SABAR DAN RELA DIPOLIGAMI
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ada seseorang yang menjadikan hadits lemah yang mengabarkan tentang pahala besar, yang menyamai pahala syahid bagi seorang isteri yang sabar dipoligami, untuk memotivasi isterinya agar rela dimadu.
" إن الله تعالى كتب الغيرة على النساء والجهاد على الرجال ، فمن صبر منهن إيمانا واحتسابا كان لها مثل أجر الشهيد " والحديث ضعفه الألباني في ضعيف الجامع الصغير برقم 1626
“Sungguh Allah telah menetapkan rasa cemburu kepada para wanita, dan menetapkan jihad kepada para laki-laki, barang siapa di antara mereka (para wanita) itu bersabar karena iman dan penuh pengharapan, maka baginya sama dengan pahala orang yang mati syahid”. (HR. Thabrani. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Dhaif. Dha’iful Jami’ as Shaghir: 1626)
Sebenarnya tidak perlu menggunakan hadits palsu dalam rangka meluluhkan hati seorang isteri, untuk ridha dipoligami, cukuplah dengan dalil yang shahih yang begitu banyak dalam alquran dan as sunnah.
Tiga hal ini sudah cukup sebagai motivasi bagi seorang isteri untuk rela, menerima dan ridha dipoligami.
Pertama, Keutamaan Orang Bersabar
Jika dipoligami, bagi seorang wanita itu bukan perkara yang ringan. Untuk melepas dan membagi cinta suami itu sesuatu yang sangat berat. Ini ujian besar bagi seorang isteri, namun jika dia bersabar dan menerima takdir Allah, maka Allah Ta'ala akan berikan pahala yang tanpa hisab, tanpa hitungan dan tak terhingga.
Allah Ta'ala berfirman :
إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az Zumar: 10).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" ما يزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة في نفسه وولده وماله حتى يلقى الله و ما عليه خطيئة " وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم 5815
“Selama ujian masih bersama seorang mukmin laki-laki dan perempuan yang menimpa dirinya, anak dan hartanya, sampai dia menghadap Allah dengan tanpa satu kesalahan pun”. (HR. Tirmidzi. Dishahihkan oleh Albani dalam Shahihul Jami’: 5815).
Kedua, Kebaikan Yang Dibalas Kebaikan
Kebaikan seseorang, untuk berbuat baik kepada orang lain dan berbagi karunia dan kenikmatan yang Allah berikan, pastilah Allah Ta'ala akan balas pula dengan kebaikan.
Seorang isteri yang rela dipoligami, ini merupakan kebaikan seorang isteri. Ini merupakan amalan baik yang mau berbagi kenikmatan kepada wanita lain yang menjadi madunya. Dan perbuatan baiknya ini, Allah Ta'ala akan balas dengan kebaikan pula.
Allah Ta'ala berfirman :
Allah Ta'ala berfirman :
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. (QS. Ar Rahman: 60).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وإن الله لمع المحسنين
“Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al Ankabut: 69.
Ketiga, Menahan Marah
Seorang isteri yang dipoligami atau mau dipoligami, mungkin marah dan cemburu, namun jika dia menahan marahnya dan menerima kalau suaminya nikah lagi, ini merupakan suatu kebaikan dan sesuatu yang Allah Ta'ala cintai.
Dan Allah Ta'ala berfirman :
Dan Allah Ta'ala berfirman :
والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran: 134).
Mungkin para pembaca ada yang bertanya, bagaimana dengan penulis sendiri, kapan berpoligami?
Tunggu khabar dan undangannya.
Komentar
Posting Komentar