Doa Bisa Merubah Takdir?
DOA BISA MERUBAH TAKDIR ?
“Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. “Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air.” (HR. Muslim).
“Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa.” (HR. Tirmidzi. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Hasan).
Syekh Utsaimin rahimahullah ditanya :
هل للدعاء تأثير في تغيير ما كتب للإنسان قبل خلقه؟
“Apakah do’a dapat berpengaruh dalam mengubah takdir yang telah dituliskan untuk seorang manusia sebelum penciptaannya ?”
Beliau menjawab :
لا شك أن للدعاء تأثيراً في تغيير ما كتب، لكن هذا التغيير قد كتب أيضاً بسبب الدعاء، فلا تظن أنك إذا دعوت الله فإنك تدعو بشيء غير مكتوب، بل الدعاء مكتوب وما يحصل به مكتوب،
ولهذا نجد القارئ يقرأ على المريض فيشفى، وقصة السرية التي بعثها النبي صلى الله عليه وسلم، فنزلوا ضيوفاً على قوم ولكنهم لم يضيفوهم وقدر أن لدغت حية سيدهم فطلبوا من يقرأ عليه، فاشترط الصحابة أجرة على ذلك فأعطوهم قطيعاً من الغنم، فذهب أحدهم فقرأ عليه الفاتحة، فقام اللديغ كأنما نشط من عقال، أي كأنه بعير فك عقاله، فقد أثرت القراءة في شفاء المريض.
فللدعاء تأثير لكنه ليس تغييراً للقدر، بل هو مكتوب بسببه المكتوب، وكل شيء عند الله بقدر، وكذلك جميع الأسباب لها تأثير في مسبباتها بإذن الله، فالأسباب مكتوبة والمسببات مكتوبة. ــــــــــــــــــــــــــــــ ــــــــــ مجموع فتاوى ورسائل الشيخ محمد صالح العثيمين - المجلد الثاني - باب القضاء والقدر.
“Tidaklah diragukan bahwasanya do’a memiliki pengaruh dalam perubahan takdir yang telah dituliskan. Namun perubahan ini juga telah dituliskan dengan sebab adanya do’a. Maka janganlah anda menyangka jika anda berdo’a kepada Allah, anda sedang berdo’a dengan sesuatu yang tidak dituliskan di dalam takdir. Bahkan do’a tersebut juga telah dituliskan dan hasil dari do’a tersebut juga sudah dituliskan dalam takdir.
Oleh karena itulah anda temukan seorang yang meruqyah seorang yang sakit dapat sembuh dari sakitnya. Kisah rombongan yang diutus Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian mereka singgah di sebuah perkampungan sebagai tamu namun orang kampung tersebut menolak menjamu mereka sebagai tamu. Kepala kampung tersebut ditakdirkan digigit seekor ular sehingga penduduk kampung mencari orang yang mampu meruqyahnya. Lalu shahabat utusan Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam tersebut mempersyaratkan upah untuk meruqyah sang kepala kampung, jika sembuh maka akan mendapatkan kambing. Kemudian salah seorang shahabat Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam tersebut membacakan Surat Al Fatihah. Lalu orang digigit ular tadi berdiri seakan-akan orang yang lepas dari ikatan. Maksudnya seolah-olah seperti onta yang lepas dari tali pengikatnya. Ruqyah mampu menjadi sebab yang berpengaruh sebagai penyembuh bagi orang yang sakit”.
“Maka doa itu mempunyai pengaruh. Akan tetapi bukanlah maksudnya mengubah apa yang sudah ditakdirkan. Bahkan perubahan tersebut juga sudah ditulis dalam takdir dengan sebab do’a. Segala sesuatu di sisi Allah berdasarkan ketetentuan/takdir. Demikan juga semua sebab dapat memiliki pengaruh terhadap suatu hal atas izin Allah. Sesuatu yang disebabkan dan sebabnya juga sudah tertulis di dalam takdir Allah”.
Sumber :  http://iswy.co/e3pq3
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Sebagian orang masih bingung tentang doa yang bisa merubah takdir ketentuan Allah, sedangkan ketentuan Allah telah ditetapkan 50 ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Seakan-akan kedua hal ini bertolak belakang.
Dalil keduanya diberitakan dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ، قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ، بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، قَالَ: وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
“Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. “Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air.” (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
ﻻ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺇﻻ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ
“Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa.” (HR. Tirmidzi. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Hasan).
Sebenarnya tidak usah pusing dan bingung, jika seseorang berdoa, kemudian berubah takdirnya, misalkan tadinya miskin, kemudian jadi kaya, tadinya sakit, kemudian sembuh dan lain sebagainya, kenapa tidak perlu pusing, karena
perubahan ini juga telah dituliskan dan ditentukan Allah Ta'ala.
Syekh Utsaimin rahimahullah ditanya :
هل للدعاء تأثير في تغيير ما كتب للإنسان قبل خلقه؟
“Apakah do’a dapat berpengaruh dalam mengubah takdir yang telah dituliskan untuk seorang manusia sebelum penciptaannya ?”
Beliau menjawab :
لا شك أن للدعاء تأثيراً في تغيير ما كتب، لكن هذا التغيير قد كتب أيضاً بسبب الدعاء، فلا تظن أنك إذا دعوت الله فإنك تدعو بشيء غير مكتوب، بل الدعاء مكتوب وما يحصل به مكتوب،
ولهذا نجد القارئ يقرأ على المريض فيشفى، وقصة السرية التي بعثها النبي صلى الله عليه وسلم، فنزلوا ضيوفاً على قوم ولكنهم لم يضيفوهم وقدر أن لدغت حية سيدهم فطلبوا من يقرأ عليه، فاشترط الصحابة أجرة على ذلك فأعطوهم قطيعاً من الغنم، فذهب أحدهم فقرأ عليه الفاتحة، فقام اللديغ كأنما نشط من عقال، أي كأنه بعير فك عقاله، فقد أثرت القراءة في شفاء المريض.
فللدعاء تأثير لكنه ليس تغييراً للقدر، بل هو مكتوب بسببه المكتوب، وكل شيء عند الله بقدر، وكذلك جميع الأسباب لها تأثير في مسبباتها بإذن الله، فالأسباب مكتوبة والمسببات مكتوبة. ــــــــــــــــــــــــــــــ
“Tidaklah diragukan bahwasanya do’a memiliki pengaruh dalam perubahan takdir yang telah dituliskan. Namun perubahan ini juga telah dituliskan dengan sebab adanya do’a. Maka janganlah anda menyangka jika anda berdo’a kepada Allah, anda sedang berdo’a dengan sesuatu yang tidak dituliskan di dalam takdir. Bahkan do’a tersebut juga telah dituliskan dan hasil dari do’a tersebut juga sudah dituliskan dalam takdir.
Oleh karena itulah anda temukan seorang yang meruqyah seorang yang sakit dapat sembuh dari sakitnya. Kisah rombongan yang diutus Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian mereka singgah di sebuah perkampungan sebagai tamu namun orang kampung tersebut menolak menjamu mereka sebagai tamu. Kepala kampung tersebut ditakdirkan digigit seekor ular sehingga penduduk kampung mencari orang yang mampu meruqyahnya. Lalu shahabat utusan Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam tersebut mempersyaratkan upah untuk meruqyah sang kepala kampung, jika sembuh maka akan mendapatkan kambing. Kemudian salah seorang shahabat Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam tersebut membacakan Surat Al Fatihah. Lalu orang digigit ular tadi berdiri seakan-akan orang yang lepas dari ikatan. Maksudnya seolah-olah seperti onta yang lepas dari tali pengikatnya. Ruqyah mampu menjadi sebab yang berpengaruh sebagai penyembuh bagi orang yang sakit”.
“Maka doa itu mempunyai pengaruh. Akan tetapi bukanlah maksudnya mengubah apa yang sudah ditakdirkan. Bahkan perubahan tersebut juga sudah ditulis dalam takdir dengan sebab do’a. Segala sesuatu di sisi Allah berdasarkan ketetentuan/takdir. Demikan juga semua sebab dapat memiliki pengaruh terhadap suatu hal atas izin Allah. Sesuatu yang disebabkan dan sebabnya juga sudah tertulis di dalam takdir Allah”.
Sumber :  http://iswy.co/e3pq3
Mudah-mudah pemaparan singkat ini, memberikan kemudahan untuk memahami perkara ini.
Komentar
Posting Komentar