BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI KEJAHATAN ORANG YANG HASAD
BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI KEJAHATAN ORANG YANG HASAD
Orang yang hasad (dengki) itu sangat berbahaya. Dia menginginkan hilangnya kenikmatan yang Allah Ta'ala karuniakan kepada seseorang dengan berbagai cara. Sehingga sudah sepatutnya seorang hamba berlindung kepada Allah Ta'ala dari kejahatan orang yang hasad.
Allah Ta'ala berfirman,
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (Surat Al-Falaq, Ayat 5).
Berkata Syekh As Sa'di rahimahullah,
والحاسد، هو الذي يحب زوال النعمة عن المحسود فيسعى في زوالها بما يقدر عليه من الأسباب، فاحتيج إلى الاستعاذة بالله من شره، وإبطال كيده، ويدخل في الحاسد العاين، لأنه لا تصدر العين إلا من حاسد شرير الطبع، خبيث النفس
Berkata Ibnu Rajab rahimahullah,
ثم إن الحسد اعتراض على قضاء الله وقدره؛ لأنه كره ما أنعم الله به على غيره، ثم إن الحسد عدوان على المحسودين؛ لأن الغالب أن الحاسد يسعى لكتم النعمة عن المحسود وإخفائها، وغيبة المحسود والنيل من عرضه، ثم إن الحسد من أخلاق اليهودكما قال تعالى. فالحسد لا يحصل إلا من ضعف نفس وسوء ظن بالله عز وجل وحقد على المسلمين
Kemudian hasad merupakan suatu bentuk protes terhadap takdir Allah dan ketentuanNya. Karena dia membenci kenikmatan yang Allah berikan kepada orang lain. Hasad adalah tindak kejahatan terhadap orang yang dihasadi, karena biasanya orang yang hasad berusaha untuk menutupi-nutupi nikmat orang yang dihasadi, mengghibahi dan menjatuhkan kehormatannya. Bahkan hasad adalah akhlaknya orang-orang Yahudi sebagaimana Allah firmankan dalam ayatNya, Maka hasad adalah akhlak yang tercela lagi hina. Tidaklah hasad muncul melainkan karena lemahnya jiwa dan prasangka yang buruk kepada Allah azza wa jalla serta kedengkian kepada kaum muslimin. (Silsilah Fatawa Nur ‘alad Darb. kaset nomor 336).
فإن الحسد يقتضي أن يكره الحاسد أن يفوقة أحد في خير أو يساويه فيه، لأنه يحب أن يمتاز على الناس بفضله، وينفرد بها عنهم
Maka sesungguhnya hasad itu, akan mengajak pemiliknya untuk membenci orang yang mengungguli dia dalam kebaikan atau menyamainya. Dia ingin menjadi orang yang berbeda dengan orang lain dengan keutamaan-keutamaan yang dia miliki. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 217).
Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah :
ثم إن الحسد اعتراض على قضاء الله وقدره؛ لأنه كره ما أنعم الله به على غيره، ثم إن الحسد عدوان على المحسودين؛ لأن الغالب أن الحاسد يسعى لكتم النعمة عن المحسود وإخفائها، وغيبة المحسود والنيل من عرضه، ثم إن الحسد من أخلاق اليهودكما قال تعالى. فالحسد لا يحصل إلا من ضعف نفس وسوء ظن بالله عز وجل وحقد على المسلمين
Kemudian hasad merupakan suatu bentuk protes terhadap takdir Allah dan ketentuanNya. Karena dia membenci kenikmatan yang Allah berikan kepada orang lain. Hasad adalah tindak kejahatan terhadap orang yang dihasadi, karena biasanya orang yang hasad berusaha untuk menutupi-nutupi nikmat orang yang dihasadi, mengghibahi dan menjatuhkan kehormatannya. Bahkan hasad adalah akhlaknya orang-orang Yahudi sebagaimana Allah firmankan dalam ayatNya, Maka hasad adalah akhlak yang tercela lagi hina. Tidaklah hasad muncul melainkan karena lemahnya jiwa dan prasangka yang buruk kepada Allah azza wa jalla serta kedengkian kepada kaum muslimin. (Silsilah Fatawa Nur ‘alad Darb. kaset nomor 336).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar