JUAL DAUN SINGKONG
DAUN SINGKONG
Dulu saya punya teman di Balikpapan, awalnya dia kesulitan hidup. Penghasilan hariannya tidak jelas, kerjanya serabutan. Waktu itu dia lihat ada lahan kosong yang tidak digarap oleh pemiliknya, hampir 1 hektare luasnya. Akhirnya dia minta ke pemiliknya untuk digarap. Alhamdulillah diizinkan tanpa mesti bayar sewa, bahkan pemilik tanah senang tanahnya tidak menghutan.
Lahan yang 1 hektare itu dia tanami singkong. Setelah daun singkong sudah mulai lebat, dia petik dan diikat-ikat. Kemudian diantar ke warung-warung makan, terutama warung makan padang, dia jual satu ikatnya 2 ribu. Satu hari dia bisa menjual sampai 50 ikatan lebih. Sehingga sehari bisa menghasilkan uang 100 ribuan, cukup untuk menghidupi keluarganya.
Saya salut dengan beliau, bisa membaca peluang bisnis yang tanpa modal sepeser pun. Lahanya lahan orang, bibit singkong tidak dibeli, pemeliharaan mudah, paling hanya beli bensin untuk motornya mengantar daun singkong.
Ada juga dikampung saya, seseorang yang sudah berumur cukup tua, hari-hari dia keluar rumah mengumpulkan ranting-ranting kayu yang berjatuhan di kebun atau kayu-kayu bekas packing barang, lantas beliau ikat-ikat dan ditumpuk di depan rumahnya. Pembeli pun setiap hari datang, terutama para pedagang yang masih membutuhkan kayu, seperti pedagang sorabi di kampung.
Bapak tua ini punya prinsip, lebih baik usaha cari kayu bakar, daripada harus mengemis minta-minta ke orang lain. Ini sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلاً، فَيَسْأَلَهُ، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ.
"Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh salah seorang dari kalian mengambil talinya lalu Ia memikul kayu bakar di atas punggungnya (untuk dijual) lebih baik baginya dari pada Ia mendatangi orang lain lalu Ia meminta (mengemis) kepadanya, ia pun memberikan sesuatu pemberian kepadanya ataukah ia enggan." (Riwayat Bukhari).
Untuk itu, bagi kaum rebahan, segera bangkit, keluar dari rumah dan bekerjalah. Lihatlah burung terbang di pagi hari meninggalkan sarangnya, pulang kenyang dan membawakan makanan untuk anak-anaknya yang belum bisa terbang.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad. Hadits Sanad Shahih).
AFM
Komentar
Posting Komentar