MEMANGKAS JENGGOT YANG MELEBIHI GENGGAMAN

MEMANGKAS JENGGOT YANG MELEBIHI GENGGAMAN


Memangkas jenggot sampai klimis bagi laki-laki hukumnya terlarang, kecuali bagi wanita yang tumbuh jenggotnya, dianjurkan untuk mencukurnya. 

Berkata Imam An-Nawawiy rahimahullah, 

"إذا نبت للمرأة لحية فيُستحب لها حلقها"

"Apabila ada WANITA yang tumbuh jenggotnya, maka dianjurkan baginya untuk mencukur habis jenggotnya itu" [Syarh Shahiih Muslim, 3/149] 

Yang menjadi perbedaan pendapat para ulama adalah yang memangkas jenggotnya sebatas genggaman tangan, ada yang membolehkan dan ada yang memakruhkannya. 

Berkata Ibnu Abdul Bar rahimahullah, 

اختلف أهل العلم في الأخذ من اللحية : فكره ذلك قوم وأجازه آخرون

Ikhtilaf para ahli ilmi tentang mengambil sebagian dari jenggot. Sebagian kaum memakruhkan dan sebagian yang lain membolehkan. Sumber : https://al-maktaba.org/book/33155/1546

Dalam pembahasan kali, saya akan menukil perkataan-perkataan ulama yang membolehkan memotong jenggot kalau sudah melebihi genggaman tangan. 

Berkata Ibnu Qasim rahimahullah :

سمعت مالكا يقول : لا بأس أن يؤخذ ما تطايل من اللحية وشذ قال فقيل لمالك : فإذا طالت جدا فإن من اللحى ما تطول قال : أرى أن يؤخذ منها وتقصر...

Saya mendengar Imam Malik rahimahullah berkata, tidak mengapa mengambil apa yang terlalu panjang dan berantakan dari jenggot. Dia berkata (Ibnu Qasim), lalu ditanyakan kepada Imam Malik rahimahullah :

Apabila jenggot itu panjang sekali, karena ada jenggot yang bisa panjang (sekali kalau tidak dipotong), Imam Malik menjawab: “Aku berpendapat untuk diambil dan dipendekkan sebagiannya... 
Sumber : https://al-maktaba.org/book/33155/1546
 
Imam Malik rahimahullah ditanya :

فإذا طالت جدا فإن من اللحى ما تطول؟! قال: أرى أن يؤخذ منها وتقصَر… وروى عبيد الله بن عمر عن نافع أن بن عمر كان إذا قصر من لحيته في حج أو عمرة يقبض عليها ويأخذ من طرفها ما خرج من القبضة (الاستذكار 27/65)ـ

“Apabila jenggot itu panjang sekali, karena ada jenggot yang bisa panjang (sekali)?!” Imam Malik menjawab: “Aku berpendapat untuk diambil dan dipendekkan sebagiannya… dan Imam malik meriwayatkan dari Ubaidulloh bin Umar, dari Nafi’: bahwa sesungguhnya Ibnu Umar dahulu jika memendekkan jenggotnya saat haji atau umroh, ia memegang jenggotnya, dan memotong yang keluar dari genggamannya. Sumber : https://al-maktaba.org/book/33155/1546

Berkata Abu Umar (Ibnu Abdil Barr) rahimahullah, 

قد صح عن بن عمر ما ذكرناه عنه في الأخذ من اللحية وهو الذي روى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه أمر بإحفاء الشوارب وإعفاء اللحى وهو أعلم بما روى (الاستذكار 27/66)ـ

Telah (datang dengan sanad yang) shohih dari Ibnu Umar tentang (bolehnya) mengambil sebagian dari jenggot, dan dia juga yang meriwayatkan dari Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bahwa beliau memerintah untuk menyukur tipis kumis dan memanjangkan jenggot, dan (tentunya) dia lebih tahu dengan apa yang diriwayatkannya.  (Al Istidzkar 27/66). Sumber : http://www.alathary.net/vb2/printthread.php?t=9258&pp=40

Berkata Imam Syafi’i rahimahullah, 

وأحب إلي لو أخذ من لحيته وشاربه, حتى يضع من شعره شيئا لله, وإن لم يفعل فلا شيء عليه, لأن النسك إنما هو في الرأس لا في اللحية. (الأم 2/2032)ـ

Aku lebih senang jika ia (orang yang bermanasik, yakni ketika tahallul) mengambil sebagian dari jenggot dan kumisnya, sehingga ia meletakkan sebagian dari rambutnya karena Alloh. Tapi jika ia tidak melakukannya, maka tidak apa-apa, karena yang menjadi amalan manasik adalah menyukur rambut yang di kepala, bukan yang di jenggot. (al-Umm 2/2032)

قال المزني: ما رأيت أحسن وجها من الشافعي رحمه الله, وكان ربما قبض على لحيته فلا يفضل عن قبضته. (سير أعلام النبلاء 10/11)ـ

Al-Muzani mengatakan: Aku tidak melihat ada orang yang lebih tampan wajahnya dari Imam Syafi’i –rohimahulloh-, dan terkadang ia mengenggam jenggotnya, lalu ia tidak menambah lebih dari genggamannya. (Siyaru A’lamin Nubala’ 10/11). http://www.marqoom.org/kotob/view/seyarA3lamElnoblaa/6260

Berkata Ishaq Bin Hani' rahimahullah, 

سألت أحمد عن الرجل يأخذ من عارضيه؟ قال: يأخذ من اللحية ما فضل عن القبضة. قلت: فحديث النبي صلى الله عليه وسلم “أحفوا الشوارب وأعفوا اللحى”؟ قال: يأخذ من طولها, ومن تحت حلقه. ورأيت أبا عبد الله يأخذ من طولها ومن تحت حلقه. (كتاب الترجل من كتاب الجامع 113-114)ـ

Aku telah bertanya kepada (Imam) Ahmad, tentang orang yang mengambil sebagian dari sisi jenggotnya? Beliau menjawab: “Boleh baginya mengambil sebagian dari jenggotnya, apa yang melebihi genggamannya”. Aku bertanya lagi: Lalu bagaimana dengan hadits Nabi -shollallohu alaihi wasallam- yang berbunyi: “Potong tipislah kumis, dan biarkan jenggot apa adanya!”. Beliau menjawab: “Boleh baginya mengambil dari panjangnya dan dari bawah langit-langit mulutnya”. (Ishaq mengatakan:) Dan aku telah melihat (sendiri) Abu Abdillah (yakni Imam Ahmad) mengambil jenggotnya dari sisi panjangnya dan dari bawah langit-langit mulutnya. (Kitabut Tarojjul dari Kitabul Jami’ 113-114). Sumber : https://www.islamweb.net/ar/fatwa/202057/

AFM 

Copas dari berbagai sumber 



 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?