TAUHID ULUHIYYAH

TAUHID ULUHIYYAH


Setelah mempelajari tauhid rububiyah (mengesakan Allah Ta'ala dalam menciptakan, memberikan rizki, mematikan, menghidupkan dan mengatur segala urusan), maka berikutnya beralih ke pembahasan tauhid uluhiyyah. 

Definisi Tauhid Uluhiyyah

توحيد الألوهية هو : إفراد الله تعالى بجميع أنواع العبادة الظاهرة والباطنة قولا وعملا ، ونفي العبادة عن كل ما سوى الله

Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dengan segala bentuk ibadah yang nampak maupun tersembunyi, dengan ucapan maupun amalan, serta mentiadakan segala bentuk ibadah kepada selain Allah. (Al Islam As Sual Al Jawab No 49030).

Untuk itulah, segala bentuk ibadah, baik ruku dan sujud, berdoa, berkorban, bernadzar dan lain sebagainya ditunjukkan hanya kepada Allah semata

Jika segala macam bentuk ibadah itu ditujukan kepada selain Allah, maka jatuh kepada kesyirikan. Sehingga syirik merupakan lawan dari tauhid. Diantara bahaya kesyirikan berikut ini :

Pertama, Menghapuskan Pahala.

Kesyirikan merupakan perkara yang sangat besar bahayanya bagi amal-amal kita.Perkara yang harus dijauhi sejauh-jauhnya. Karena kalau jatuh kepada kesyirikan, sebanyak apapun amal ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia belaka. Pahala dan ganjaran yang kita miliki akan terhapuskan semuanya. Maka kita akan menjadi orang yang sangat merugi, dikira sudah banyak investasi pahala dan ganjaran di akhirat, ternyata kosong, hangus dan hancur.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ  أُوحِيَ  إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ  لَئِنْ  أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ .

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az Zumar : 65).

Dan Allah Ta'ala berfirman:

ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُون
َ
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan (QS. Al An’am : 88).

Kedua, Dosa Yang Sangat Besar dan Yang Tidak Bisa Diampuni.

Kesyirikan juga merupakan dosa yang sangat besar dan dosa yang tidak bisa diampuni. Dosa sebesar apapun yang dilakukan oleh seorang hamba, Allah Ta’ala akan mengampuninya selama mau bertaubat dan memperbaiki diri. Tetapi dosa syirik, Allah Ta’ala tidak akan mengampuninya, kecuali dia bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memperbaiki diri dengan berbuat amal kebaikan yang banyak.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (النساء : 48).

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisa 48).

Dan Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا (النساء : 116).

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An Nisa 116).

Ketiga, Allah Haramkan Masuk Surga.

Orang yang melakukan kesyirikan, yakni menyembah beribadah kepada selain Allah, Allah Ta’ala haramkan masuk surga dan tempat kembalinya adalah neraka.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ.

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. (QS. Al Maidah : 72).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ ». (رواه مسلم).

Barangsiapa yang mati, tidak menyekutukan kepada Allah dengan sesuatu apapun, dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang mati, menyekutukan Allah dengan sesuatu, dia akan masuk neraka. (HR. Imam Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَقِىَ اللَّهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ  يُشْرِكُ بِهِ  دَخَلَ النَّارِ (رواه مسلم).

Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah, tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun juga, dia masuk surga. Dan barangsiapa yang berjumpa dengan Allah, dia menyekutukannya dengan sesuatu, dia masuk neraka. (HR. Imam Muslim).

Keempat, Kezaliman Yang Sangat Besar.

Kesyirikan merupakan kezaliman yang paling besar. Lukman Al Hakim menasehati anaknya agar menjauhi kesyirikan, karena kesyirikan merupakan kezaliman yang paling besar.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (لقمان : 13).

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13).

Kelima, Kalau Mati Tidak Tidak Boleh di Doakan.

Jika orang yang berbuat kesyirikan meninggal dunia dan belum sempat dia bertaubat, maka tidak boleh kita menshalatkan dan mendoakannya. Sekalipun itu orang  tua atau karib kerabat kita sendiri.

Allah Ta'ala berfirman:

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيم
ِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam..(QS. At Taubah : 113).

Itulah sebagian bahaya-bahaya kesyirikan (menyembah dan beribadah kepada selain Allah).  Untuk itu hendaklah menyembah dan beribadah hanya kepada Allah semata. Baik ruku dan sujud, berdoa, berkorban, bernazar, dan segala bentuk ibadah lainnya. Mari kita menjauhi sejauh-jauhnya kesyirikan dan bertaubat sebenar-benarnya taubat sebelum ajal menjemput serta perbaiki diri dengan beramal kebaikan. 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?