Berlapang Dadalah
BERLAPANG DADALAH
Berlapang dadalah dengan perbedaan pendapat dan tetap jaga adab terhadap ulama. Tetap memuliakan dan menghormati mereka walaupun tidak sependapat dengan kita.
Berkata Al 'Allaamah Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :
«على طلبة العلم احترام العلماء وتقديرهم، وأن تتسع صدورهم لما يحصل من اختلاف بين العلماء وغيرهم». [كتاب العلم (٣٣)].
"Hendaklah penuntut ilmu memuliakan ulama dan menghormati mereka, serta melapangkan dada terhadap ikhtilaf yang terjadi di antara ulama dan selain mereka." (Kitab Al 'Ilm hal. 33).
Perbedaan pendapat itu sudah biasa. Selama masing-masing punya dalil dan dikuatkan oleh pendapat ulama. Tidak usah gontok-gontokan dan marah ketika dirinya atau gurunya dikritisi. Semua orang punya kesalahan dan kekeliruan. Tidak ada satu orang pun yang tidak memiliki kesalahan.
Berkata Ibnul Wazir rahimahullah :
{ والقاصد لوجه الله لا يخاف أن يُنقد عليه خَلَلٌ في كلامه، ولا يَهاب أن يُدَلَّ على بطلان قوله، بل يحب الحق من حيث أتاه، ويقبل الهدى ممَّن أهداه. بل المخاشنة بالحق والنصيحة أحبُّ إليه مِن المُداهنة على الأقوال القبيحة، وصديقك مَن أَصْدَقَكَ لا من صدّقَك. وفي نوابغ الكلم وبدائع الحِكم: (عليك بمَن يُنذر الإبسال والإبلاس وإيَّاك ومَن يقول: لا باس ولا تاس)». [«العواصم والقواصم» لابن الوزير (١/ ٢٢٤)]
“Orang yang ikhlash semata-mata mengharapkan wajah Allah, dia tidak takut dikritik kesalahan pada ucapannya, tidak khawatir ditunjukkan kebathilan ucapannya, bahkan dia selalu mencintai kebenaran dari manapun datangnya dan menerima petunjuk dari siapapun yang menghadiahkan kepadanya.
Bahkan sikap keras yang dilandasi kebenaran dan nasehat lebih dia cintai dibandingkan sikap basa-basi demi mempertahankan ucapan-ucapan yang buruk.
Dan temanmu yang sebenarnya adalah yang bersikap jujur kepadamu, bukan yang selalu membenarkan ucapanmu.
Dan disebutkan pada sebuah ucapan hikmah :
“Hendaknya engkau bersama orang yang suka mengingatkan agar tidak terjerumus kepada kebinasaan dan menyesal lagi putus asa, jangan bersama orang yang suka mengatakan: ‘Tidak apa-apa dan jangan bersedih!’” (Al-Awashim wal Qawashim, karya Ibnul Wazir, jilid 1 hal. 224).
Berkata Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah :
الذي يعجب بنفسه ويظن أنه لا يخطئ فهو مغفل، الخطأ يحدث من الكل.
“Orang yang merasa kagum terhadap dirinya sendiri (ujub) dan menyangka bahwa dia tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia adalah orang yang dungu, kesalahan bisa muncul dari semua orang.” (As-Sima' al-Mubasyir, hlm. 50).
Dan hendaklah orang yang kurang ilmunya diam, jangan ikut campur dan terlibat di dalam perdebatan para ulama. Jangan buat repot dan buat gaduh.
Berkata Al-Imam Yusuf bin Abdurrahman al-Mizzy rahimahullah :
لو سكت من لا يدري لاستراح وأراح، وقل الخطأ وكثُر الصواب.
"Seandainya orang yang tidak tahu mau diam, niscaya dia akan bisa istirahat dengan tenang dan tidak membuat letih atau merepotkan orang lain, maka kesalahan akan sedikit dan yang sesuai dengan kebenaran akan banyak.” [Tahdzibul Kamal, jilid 4 hlm. 326].
Namun sayangnya orang yang kurang ilmunya ini tidak mau diam. Padahal dia mengatakan, "Saya bukan ulama, saya bukan ustadz, saya baru belajar, saya baru hijrah", akan tetapi dia bicara seperti ulama, menafsirkan ayat dan menjelaskan hadits dengan pendapatnya sendiri. Dia bicara dan berfatwa tentang sesuatu menurut pemahamannya, padahal dia sudah mengakui bukan ulama, tetapi dia mengambil peran ulama. Lebih hebatnya lagi dia membantah pendapatnya ulama.
Berkata Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah :
{ يقول: لست عالما، ثم يرد على علماء الأمة، ويتحدث في أدق النوازل، ويتصدر مجالس الفتيا، ويؤول النصوص حسب هواه، طيب لو ادعيت بإنك عالم ماذا ستفعل؟! }
"Ada orang yang mengatakan, ‘Aku bukan ulama,’ namun anehnya setelah itu, dia membantah para ulama umat ini, bicara tentang masalah-masalah kontemporer yang paling rumit, lancang menyampaikan fatwa, dan menafsirkan dalil-dalil syari’at sesuai dengan hawa nafsunya. Terus, seandainya engkau menganggap bahwa dirimu adalah seorang ulama, kira-kira apa yang akan engkau lakukan?!” Sumber : https://mobile.twitter.com/m_g_alomari/status/853701898767142912
AFM
Komentar
Posting Komentar