Jika Ulama Keliru Dan Salah
JIKA ULAMA KELIRU DAN SALAH
Ahlussunnah itu, jika ada ulama keliru dan salah pendapatnya atau ijtihadnya, maka tidak boleh diikuti. Kalau dia merevisi fatwa atau ijtihadnya dan rujuk kepada kepada kebenaran, maka kita ikuti. Tidak boleh kita mencela, merendahkan atau menjelek-jelekkan mereka. Apalagi menggelari mereka dengan gelar-gelar yang tidak pantas.
Berkata Asy-Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Aalusy Syaikh hafizhahullah,
فإذا غلط أحدهم في مسألة أو في مسألتين أو إجتهد فأخطأ، فإنهم لا يتبعونه فيما أخطأ فيه، لكنهم لا يذمونه لأنهم يعلمون أنه مجتهد، وأن العلماء هم ورثة الأنبياء. فمن منهجهم سلامة ألسنتهم من الوقيعة في أهل العلم، لأن العلماء هم ورثة الأنبياء وهم الذين يدلون الناس على الشريعة
“Apabila salah seorang ulama keliru dalam satu atau dua masalah, atau ia berijtihad dan salah, maka Ahlus Sunnah tidak mengikuti kesalahan mereka namun juga tidak mencela mereka, karena Ahlus Sunnah menyadari bahwa ia seorang mujtahid, dan para ulama adalah pewaris para nabi. Maka termasuk manhaj Ahlus Sunnah adalah selamatnya lisan-lisan mereka dari menjelek-jelekkan para ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi dan merekalah yang menunjuki umat kepada syari’at agama ini.” [Ad-Durusul ‘Ilmiyyah Al-’Aammah fil ‘Ilmi wad Da’wah wat Tarbiyah, 2/487].
Jika seorang ulama yang keliru dan salah, lantas dijatuhkan kehormatannya dan direndahkan, maka orang yang berbuat demikian akan hilang akheratnya dan Allah Ta'ala akan hinakan orang tersebut.
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahulloh rahimahullah:
من استخف بالعلماء ذهبت آخرته
“Barangsiapa yang merendahkan ulama, maka hilang akhiratnya." (Siyar A'lami An-Nubala 8/408).
Berkata Syekh Sholeh Al-Fawzan hafidzhulloh :
« ومَا رأينا أَحدًا وقَـع في أعـرَاض العُلمَـاء والمُؤمنينَ ، إلّا ويفْضحُه الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَيلقي عليْـهِ الذّلّة والمَهانَـة، والبُغض في قُلوب المُؤمنِين، يُبغضُـونه ولا يقْبلُـونه أبــدًا ؛ هَــذا مِن الله تعَـالى ». كتَـاب مُحاضرات فِي العَـقيدة والدعوة: [٣١٣/٣]
Dan tidaklah kami melihat seseorang yang menjatuhkan kehormatan ulama dan orang-orang mukmin, melainkan Allah Subhanallahu Ta'ala akan menyingkapnya, dan akan melemparkan kepadanya kehinaan dan kenistaan, dan adanya rasa kebencian di hati-hati orang-orang mukmin, mereka akan membenci orang tersebut dan tidak akan menerimanya selamanya; ini adalah (hukuman) dari Allah Ta'ala. (Kitab Muhadharat Fi Al-'Aqidah wa Ad-Da'wah (3/313)).
AFM
Ahlussunnah itu, jika ada ulama keliru dan salah pendapatnya atau ijtihadnya, maka tidak boleh diikuti. Kalau dia merevisi fatwa atau ijtihadnya dan rujuk kepada kepada kebenaran, maka kita ikuti. Tidak boleh kita mencela, merendahkan atau menjelek-jelekkan mereka. Apalagi menggelari mereka dengan gelar-gelar yang tidak pantas.
Berkata Asy-Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Aalusy Syaikh hafizhahullah,
فإذا غلط أحدهم في مسألة أو في مسألتين أو إجتهد فأخطأ، فإنهم لا يتبعونه فيما أخطأ فيه، لكنهم لا يذمونه لأنهم يعلمون أنه مجتهد، وأن العلماء هم ورثة الأنبياء. فمن منهجهم سلامة ألسنتهم من الوقيعة في أهل العلم، لأن العلماء هم ورثة الأنبياء وهم الذين يدلون الناس على الشريعة
“Apabila salah seorang ulama keliru dalam satu atau dua masalah, atau ia berijtihad dan salah, maka Ahlus Sunnah tidak mengikuti kesalahan mereka namun juga tidak mencela mereka, karena Ahlus Sunnah menyadari bahwa ia seorang mujtahid, dan para ulama adalah pewaris para nabi. Maka termasuk manhaj Ahlus Sunnah adalah selamatnya lisan-lisan mereka dari menjelek-jelekkan para ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi dan merekalah yang menunjuki umat kepada syari’at agama ini.” [Ad-Durusul ‘Ilmiyyah Al-’Aammah fil ‘Ilmi wad Da’wah wat Tarbiyah, 2/487].
Jika seorang ulama yang keliru dan salah, lantas dijatuhkan kehormatannya dan direndahkan, maka orang yang berbuat demikian akan hilang akheratnya dan Allah Ta'ala akan hinakan orang tersebut.
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahulloh rahimahullah:
من استخف بالعلماء ذهبت آخرته
“Barangsiapa yang merendahkan ulama, maka hilang akhiratnya." (Siyar A'lami An-Nubala 8/408).
Berkata Syekh Sholeh Al-Fawzan hafidzhulloh :
« ومَا رأينا أَحدًا وقَـع في أعـرَاض العُلمَـاء والمُؤمنينَ ، إلّا ويفْضحُه الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَيلقي عليْـهِ الذّلّة والمَهانَـة، والبُغض في قُلوب المُؤمنِين، يُبغضُـونه ولا يقْبلُـونه أبــدًا ؛ هَــذا مِن الله تعَـالى ». كتَـاب مُحاضرات فِي العَـقيدة والدعوة: [٣١٣/٣]
Dan tidaklah kami melihat seseorang yang menjatuhkan kehormatan ulama dan orang-orang mukmin, melainkan Allah Subhanallahu Ta'ala akan menyingkapnya, dan akan melemparkan kepadanya kehinaan dan kenistaan, dan adanya rasa kebencian di hati-hati orang-orang mukmin, mereka akan membenci orang tersebut dan tidak akan menerimanya selamanya; ini adalah (hukuman) dari Allah Ta'ala. (Kitab Muhadharat Fi Al-'Aqidah wa Ad-Da'wah (3/313)).
AFM
Komentar
Posting Komentar