Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Mengikuti Para Sahabat

MENGIKUTI PARA SAHABAT YANG PALING MENCINTAI NABI Sebagian kaum muslimin, merayakan sesuatu acara yang tidak diperintahkan dan tidak dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yakni perayaan kelahiran Nabi shallallahu alaihi wa sallam, katanya sebagai ekspresi bentuk cinta kepada Rasulullah. Kalau bicara cinta, para sahabatlah yang paling mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam, namun mereka tidak merayakan acara maulid sebagai bentuk cinta mereka. Kita para salafiyyin beragama sebagaimana beragamnya para sahabat, termasuk tentang acara maulid, kita tidak merayakannya, karena para sahabat yang paling mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak merayakannya. Bersabarlah di atas sunnah, di atas jalannya para sahabat radhiyallahu anhum wahai para salafiyyin, inilah jalan yang lapang, jalan yang mengantarkan ke surga. Imam Al-Auza’i rahimahullaah berkata: اصبر نفسك على السنة وقف حيث وقف القوم وقل بما قالوا وكف عما كفوا عنه واسلك سبيل سلفك الصالح فانه يسعك ما ...

Penting Adanya Pemimpin

PENTING ADANYA PEMIMPIN Fitnah, ujian, malapetaka dan musibah yang sangat besar jika suatu negeri tidak ada pemimpinnya. Sudah dipastikan diantara mereka akan saling menzalimi, saling menguasai, saling menindas dan kerusakan-kerusakan lainnya. Maka sungguh sangat melampaui batas jika ada sebagian orang yang terus menggoyang jatuhnya pemimpin. Berkata Al Imam Ahmad rahimahullah: اَلْفِتْنَةُ إذَا لَمْ يَكُنْ إمَامٌ يَقُوْمُ بِأَمْرِ النَّاسِ Fitnah itu jika tidak ada seorang pemimpin yang menegakkan urusan manusia. (As Sunnah 11). Beberapa belas tahun yang lalu, sekitar tahun 1999-2000 ketika kepemimpinan dipusat lumpuh dan tidak berfungsi dengan baik, akhirnya terjadi kerusuhan dibeberapa daerah di negeri kita ini. Papua dan Ambon misalkan, dikedua daerah tersebut rusuh dan kacau dimana-mana. Masyarakat pun diliputi was-was dan ketakutan. Ketegangan dan ketidaknyamanan Hidup tidak aman dan tidak tenang. Sungguh kondisi yang sangat mencekam dan mengerikan. Orang yang pernah ...

Apa Itu Amal Shaleh?

APA ITU AMAL SHALEH ? Amal shaleh adalah amal yang ikhlas dan amal yang benar. Amal yang terbebas dari riya dan mengikuti syariat (sunnah) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sedangkan amal yang dua-duanya tidak ada (tidak ikhlas dan tidak benar) atau salah satunya tidak ada, maka bukan disebut amal shaleh, tetapi amal thaleh (rusak atau buruk) atau amal salah. Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah : فالعملُ الصالحُ هوَ الْخالِى مِن الرياءِ المُقَيَّدُ بِالسُّنةِ Maka amal shaleh itu adalah amal perbuatan yang terlepas dari riya’ dan yang terikat dengan sunnah. (Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’  202). Allah Ta’ala berfirman : {قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا } “Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya sembahan kalian adalah sembahan Yang Esa". Ba...

Memenuhi Daratan Dan Lautan Dengan Ibadah

MEMENUHI DARATAN DAN LAUTAN DENGAN IBADAH Siapa yang menginginkan daratan dan lautan dipenuhi dengan ibadah hendaklah menjaga shalat berjamaah lima waktu bagi laki-laki di masjid. Berkata Saìd bin al-Musayyib rahimahullah : من حافظ على الصلـــوات الخمـــس في جماعـــة فقد ملأ البر والبحر عبادة” “Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah, maka sungguh ia telah memenuhi daratan dan lautan dengan ibadah”. Hilyah al-Auliyā, 2/ 160. AFM

Perjuangan Ahlul Bid'ah

PERJUANGAN AHLUL BID'AH Kalau ahlul bid'ah teriak-teriak, "Mari kita menolong dan membela agama Allah. Mari kita keluar memperjuangkan islam. Jangan kita diam dan berpangku tangan saja kalau agama Allah dilecehkan. Mari kita tegakkan kemuliaan islam." Ingatlah, Allah tidak akan menolong islam ini dengan ahlul bid'ah dan islam tidak akan tegak dengan cara-cara yang tidak bersumber dari islam. Berkata Ibnu Hazm rahimahullah : ما نصر الله الإسلام بمبتدع . "Allah tidaklah menolong Islam dengan ahlul bid'ah." (Al-Fashl fil Milal Wan Nihal). AFM

Orang Yang Terkena Fitnah

ORANG YANG TERKENA FITNAH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Awalnya, kalau sesuatu itu haram, dia haramkan dan kalau itu halal, dia halalkan. Kalau itu sesuatu yang boleh menurut syariat, dia bolehkan dan kalau sesuatu itu terlarang, dia larang.  Namun dengan seiringnya waktu, fitnah syubhat pun menghampirinya. Akhirnya yang menurut syariat itu haram dan terlarang, dia halalkan dan dia bolehkan, begitu pula sebaliknya. Tidak sedikit kaum muslimin, bahkan para dai yang awalnya mengharamkan riba, jadi menghalalkannya. Yang awalnya mengharamkan musik, sekarang tidak mengapa. Yang awalnya mengharamkan pangkas jenggot dan isbal, ujung-ujungnya membolehkan. Yang awalnya membid'bahkan maulid, sekarang tidak apa-apa. Yang awalnya tidak jabat tangan dengan yang bukan mahram, kini siapa saja dia jabat erat tangannya. Awalnya teriak-teriak demokrasi dan demontrasi haram, lambat laun membolehkan dengan berbagai alasan. Dan lain sebagainya. Ketahuilah, itulah orang yang terkena fitnah. Untuk itu, ja...

Gelar Berderet

GELAR BERDERET Oleh : Abu Fadhel Majalengka Jangan silau dengan orang yang pandai bicara, berderet gelarnya dan berjubel kitabnya diperpustakaan pribadinya, kalau dia menyelisihi alquran dan assunnah, kalau dia mendahulukan akal dan hawa nafsunya daripada syariat, pastilah dia ahlul bid'ah, yang sesat dan menyesatkan yang tidak patut diikuti. Berkata Al Imam Al Barbahari rahimahullah: ومن خالف الكتاب و السنة فهو صاحب بدعة و ان كان كثير العلم و الكتب Dan barangsiapa menyelisihi al kitab (al quran) dan as sunnah maka dia adalah pelaku bid'ah, walaupun ilmu dan kitab-kitabnya banyak. (Syahrus Sunnah hal 104). Orang yang berderet gelarnya bukan jaminan orang tersebut memahami agama dengan benar. Lihat para Doktor dan Professor tidak sedikit diantara mereka yang berpikiran liberal, hizbi dan berbagai aliran sesat lainnya. Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah ditanya : هل يكفي لمن أراد تعليم الناس أمور دينهم , هل يكفي أن يحمل شهادة جامعية , أم لا بد له من تزكيات ...

Nafsu Itu Susah Ditaklukkan

NAFSU ITU SUSAH DITAKLUKKAN Keinginan dorongan untuk berbuat maksiat selalu menggebu-gebu. Kadang bisa ditundukkan, kadang tidak mampu ditaklukkan. Menundukkan hawa nafsu memang perkara yang berat. Berkata Sufyan Ats Tsaauri rahimahullah : ما عالجت شيئاً أشد عليّ من نفسي ، مرة لي ومرة علي .مواعظ الإمام سفيان الثوري “Tiadalah sesuatu yang paling berat aku taklukan selain nafsu, sesekali ia ditundukan dan sesekali aku ditundukannya.” (Mawa'idz Al Imam Sufyan Ats Tsaauri). AFM https://almuyassarbone.blogspot.com/2018/11/nafsu-itu-susah-ditaklukkan.html?m=1

Menangisi Dosa

MENANGISI DOSA Seseorang menangis karena dosa itu sangat langka. Padahal tangisan karena menyesal telah berbuat dosa akan menghapuskan kesalahan-kesalahan. Berkata Malik bin Dinar rahimahullah : البُكاء علَى الخَطيئَـة يَحطّ الذّنُـوب، كَمَـا تحـطّ الرِّيـح الـوَرَق اليَـابـِس. (الرّقة والبُكاء لابن أبِي الدنْيا 25). "Menangisi kesalahan-kesalahan bisa menghapuskan dosa-dosa, sebagaimana hembusan angin merontokkan daun-daun kering. (Al Riqqah Wal Buka'u: Ibn Abi Dunya 25). AFM

Suami Di Surga

ISTERI MEMILIH SUAMI DI SURGA SELAIN SUAMINYA DI DUNIA Kalau seseorang masuk surga, begitu pula isterinya, bisa jadi si isteri akan memilih lelaki lain selain suaminya untuk dia jadikan suaminya di surga. Terserah dia, kalau itu yang diinginkan. Asy-Syaikh al-Allamah Shalih al-Fauzan hafidzahullahu ta'ala ditanya : هل يجوز للمرأة إذا دخلت الجنة أن تتزوج زوجا غير زوجها ? Apakah boleh bagi seorang wanita jika telah masuk ke dalam surga untuk menikah dengan suami selain suaminya (di dunia)? Beliau menjawab : الله أعلم ، إذا دخلنا الجنة اسألوا هناك ! الإثنين ٣٠ / المحرم/ ١٤٣٨هـ درس الواسطية "Allahu a'lam, jika kita telah masuk ke dalam surga, maka mintalah ( yang engkau inginkan ) di sana." (Darsul Wasithiyyah). AFM

Mentaati Pemimpin Tidak Mutlak

MENTAATI PEMIMPIN TIDAK MUTLAK Oleh : Abu Fadhel Majalengka Allah Ta'ala memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mentaati Allah, RasulNya dan ulil amri (pemimpin). Mentaati Allah dan RasulNya adalah mutlak, tidak bisa ditawar-tawar lagi, tapi kalau kepada pemimpin, hanya kepada perkara-perkara yang baik saja. Allah Ta’ala berfirman : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (النساء : 59). Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An Nisa...

Apakah Penghafal Alquran Ahlul Ilmi?

APAKAH PENGHAFAL AL-QUR'AN AHLUL ILMI ? Jika seseorang hanya menghafal alquran saja tanpa mempelajari dan memahami makna-maknanya dengan pemahaman yang benar dan tidak mengamalkan kandungnya, ketahuilah sesungguhnya dia bukan ahlul ilmi, dia hanya sekedar seorang hafidz atau hafidzah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: المطلوب فهم معاني القرآن والعمل به، فإن لم تكن هذه همة حافظه، لم يكن من أهل العلم والدين. “Yang dituntut adalah memahami makna-makna al-Qur’an dan juga mengamalkannya, jadi jika hal ini bukan menjadi perhatian terbesar bagi orang yang menghafalnya, maka dia bukan termasuk ahli ilmu dan agama.” Majmu’ul Fatawa, jilid 23 hlm. 55. AFM

Mengharap Rahmat Allah

MENGHARAP RAHMAT ALLAH Rahmat Allah, sesuatu yang diharapkan seorang hamba. Tanpa rahmatNya kebahagiaan di dunia dan di akhirat tidak akan bisa didapatkan. Diantara orang yang mendapatkan rahmat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dibawah ini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى (رواه البخاري) “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mempermudah ketika menjual, mempermudah ketika membeli dan mempermudah ketika menagih hutang. (HR. Bukhari). Berkata Ibnu Hajar rahimahullah : وفيه الحض على السماحة في المعاملة , واستعمال معالي الأخلاق , وترك المشاحة , والحض على ترك التضييق على الناس في المطالبة ، وأخذ العفو منهم . " فتح الباري " ( 4 / 307 ) . "Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersikap toleran dalam bermuamalah (transaksi), dan berakhlak mulia, meninggalkan pertikaian serta anjuran untuk tidak berlaku keras terhadap orang lain saat menuntut...

Meneguk Kesabaran

MENEGUK KESABARAN Orang yang bersabar dalam kehidupan di dunia ini, dalam artian sabar dalam mentaati perintah Allah, sabar dalam menjauhi larangan Allah dan sabar menerima takdir Allah, maka Allah akan mematikannya dalam keadaan mati syahid. Atau menghidupkannya dalam hidup yang mulia. Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : يجرَّع الصبر، فإن قتلك قتلك شهيداً، وإن أحياك أحياك عزيزاً. Teguklah  kesabaran, maka jika Dia (Allah) mematikan kamu, matimu (dalam keadaan) syahid. Dan jika Dia (Allah) menghidupkanmu, hidupmu akan mulia. (Madarijus Salikin 2/159)  AFM

Mencetak Anak Shaleh

MENCETAK ANAK SHOLEH Oleh : Abu Fadhel Majalengka Semua orang tua, menginginkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang baik, yang sholeh, yang berbakti kepada kedua orang tuanya, membela dan menolong agama Allah. Namun untuk mewujudkan itu semua tidaklah mudah, tidak seperti membalikkan kedua telapak tangan, memerlukan kerja keras dan kesabaran tingkat tinggi. Penulis kali ini akan membahas mengenai tahapan-tahapan membentuk generasi yang sholeh yang kita harapkan bersama, namun bukan artian penulis sudah sukses dalam mendidik anak, ini semua terus dalam proses sampai kita yang diwafatkan duluan atau anak-anak kita yang lebih duluan. PERTAMA, Keteladanan Orang Tua Memberi contoh yang baik, ini merupakan perkara yang pokok. Karena kebanyakan anak itu mencontoh kedua orang tuanya. Ketika kita mengajak mereka melaksanakan perintah-perintah Allah dan RasulNya, seperti shalat, puasa, berinfak, berhijab dan lain sebagainya, tentulah kita yang terlebih dahulu mencontohkannya. Beg...

Menghibur Diri Dengan Nyanyian

MENGHIBUR DIRI DENGAN NYANYIAN Sebagian orang, jika dirundung kesedihan, resah gelisah, gundah gulana, kegersangan dan ketidaktenangan jiwa, dia putarkan musik dan nyanyian untuk menghibur diri agar hati kembali tenang. Namun justru ini seperti narkoba, hanyut bergembira sesaat, setelah itu kembali ke keadaan semula. Kegersangan jiwa dan kehampaan hati hanya akan terobati dengan berdzikir mengingat Allah. Dan salah satu bentuk mengingat Allah adalah membaca dan mendengar suara alquran. Niscaya dengan membaca dan mendengarnya jiwa akan tenang, tentram dan terhibur. Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah : صوت القرآن يسكن النفوس ويطمئنها ويوقرها، وصوت الغناء يستفزها ويزعجها ويهيجها. “Suara al-Qur’an membuat jiwa menjadi tenang, tenteram, dan mulia, sedangkan suara nyanyian membuat jiwa resah, gelisah, dan tidak tenang.” (Badai’ul Fawaid, jilid 2 hlm. 143). AFM

PERTANDA AMALAN DITERIMA

PERTANDA AMALAN DITERIMA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Semua orang menginginkan amalannya diterima.Terutama amalan di bulan ramadhan ini. Baik puasa, membaca alquran, sedekah dan lain sebagainya. Lantas bagaimana caranya untuk mendeteksi kalau amalan itu diterima? Pertama, Senantiasa Terus Melakukan Ketaatan Diantara tandanya adalah Allah memberikan taufik kepada kita untuk terus menerus melakukan ketaatan. Berkata Al Hasan Al Basri rahimahullah : "إنَّ مِن جزاءِ الحسَنةِ الحسَنة بَعْدَها، ومِن عقوبةِ السيئةِ السيئةُ بعدها، فإذا قبل اللهُ العبدَ فإنه يُوفِّقه إلى الطاعة، ويَصْرفه عن المعصية Sesungguhnya diantara balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Dan diantara balasan kejelekan adalah kejelekan sesudahnya. Maka apabila Allah menerima (amal) seorang hamba, ia memberikannya taufik kepada ketaatan dan berpaling dari maksiat. Sumber :  https://www.alukah.net/sharia/ 0/8961/#ixzz5p6YJsR8a Berkata Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali rahimahullah : فعلامة قبولها أن يصل...

Sampaikan Salamku Padanya

SAMPAIKAN SALAMKU PADANYA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Kata titip salam, sudah membudaya ditengah-tengah masyarakat muslim di negeri kita ini. Seperti perkataan, "Sampaikan salam saya sama si pulan." Bahkan dalam urusan asmara yang terlarang (pacaran) pun tidak ketinggalan mengucapkan hal seperti itu. Seorang pemuda mengatakan kepada seseorang untuk menyampaikan salamnya kepada seorang pemudi. "Sampaikan salam saya sama si dia," Begitulah kira-kira ucapannya. Lantas yang diberikan salam menjawab, "Salam kembali atau salam balik." Amalan titip salam seperti itu sudah sesuai dengan sunnah, namun jawabannya masih jauh dari sunnah. Bagaimana cara menjawab yang sesuai dengan sunnah kalau ada orang titip salam? Disini ada dua cara menjawabnya. Pertama, jawablah dengan ucapan, "Wa 'alahis salam warahmatullahi wabarakatuh." Berkata Aisyah radhiyallahu anha : قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : (هَذَا جِبْريلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ ا...

Mengenal Pendusta

MENGENAL PENDUSTA Sekarang lagi tahun kampanye, janji banyak diobral. Kata-kata manis disebar. Rayuan gombal dilantunkan. Dan seabrek ucapan yang memabukkan lainnya. Lihatlah, apakah mereka memenuhi perkataan-perkataannya? Jika tidak, dialah PENDUSTA. Imam Ahmad rahimahullah ditanya : كَيْفَ تَعْرِفُ الْكَذَّابِينَ قَالَ: "بِمَوَاعِيدِهِمْ"! (أدب الإملاء والاستملاء؛ ص: [40]). “Bagaimana engkau bisa mengenali para pendusta? Beliau berkata: “Dengan janji-janji mereka." (Adabul Imlaa Wal Istimlaa Hal 40). AFM

Sebab Tersesatnya Manusia

SEBAB TERSESATNYA MANUSIA DARI JALAN LURUS Oleh :  Abu Fadhel Majalengka Ada orang mengatakan, "Jangan suka nyesat-nyesatkan orang, yang tahu sesatnya orang itu hanya Allah." Perkataan itu benar adanya. Untuk itu Allah Ta'ala utus para Rasul dan menurunkan kitabnya untuk menjelaskan kepada manusia, mana jalan yang lurus yang bisa menyampaikannya ke surga dan mana jalan yang menyimpang, yang sesat yang mengantarkannya ke neraka. Pada tulisan kali ini penulis akan menuliskan beberapa sebab tersesatnya manusia dari jalan yang lurus. Pertama, Tidak mengikuti alquran dan as sunnah. Di dalam hidup beragama, supaya tidak tersesat jalan, maka berpegang teguhlah dengan alquran dan as sunnah, kalau tidak, maka akan tersesat. Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (رواه المو...

Tidak Di Atas Sunnah

TIDAK DI ATAS SUNNAH Jika seseorang hidup di tengah-tengah masyarakat awam, lantas tidak merasakan keterasingan, ketahuilah, dia bukan di atas sunnah. Karena orang yang di atas sunnah di zaman sekarang ini adalah orang yang terasing. Terasing dari keluarganya, lingkungannya dan masyarakat kebanyakan, dalam segala hal, baik amaliah ibadah maupun muamalah. Berkata Al-Laits bin Sa’adrahimahullah: من لم يشعر بالغربة فليس على السنة. الهروي في ذم الكلام « Barangsiapa yang tidak merasakan keterasingan maka dia tidak di atas sunnah. » (Dzamm Al-Kalam, Al-Harawi). AFM