Mengharap Rahmat Allah
MENGHARAP RAHMAT ALLAH
Rahmat Allah, sesuatu yang diharapkan seorang hamba. Tanpa rahmatNya kebahagiaan di dunia dan di akhirat tidak akan bisa didapatkan. Diantara orang yang mendapatkan rahmat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dibawah ini.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى (رواه البخاري)
“Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mempermudah ketika menjual, mempermudah ketika membeli dan mempermudah ketika menagih hutang. (HR. Bukhari).
Berkata Ibnu Hajar rahimahullah :
وفيه الحض على السماحة في المعاملة , واستعمال معالي الأخلاق , وترك المشاحة , والحض على ترك التضييق على الناس في المطالبة ، وأخذ العفو منهم .
" فتح الباري " ( 4 / 307 ) .
"Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersikap toleran dalam bermuamalah (transaksi), dan berakhlak mulia, meninggalkan pertikaian serta anjuran untuk tidak berlaku keras terhadap orang lain saat menuntut haknya serta mudah memberi maaf kepada mereka." (Fathu Bari, 4/307)
AFM
Rahmat Allah, sesuatu yang diharapkan seorang hamba. Tanpa rahmatNya kebahagiaan di dunia dan di akhirat tidak akan bisa didapatkan. Diantara orang yang mendapatkan rahmat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dibawah ini.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى (رواه البخاري)
“Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mempermudah ketika menjual, mempermudah ketika membeli dan mempermudah ketika menagih hutang. (HR. Bukhari).
Berkata Ibnu Hajar rahimahullah :
وفيه الحض على السماحة في المعاملة , واستعمال معالي الأخلاق , وترك المشاحة , والحض على ترك التضييق على الناس في المطالبة ، وأخذ العفو منهم .
" فتح الباري " ( 4 / 307 ) .
"Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersikap toleran dalam bermuamalah (transaksi), dan berakhlak mulia, meninggalkan pertikaian serta anjuran untuk tidak berlaku keras terhadap orang lain saat menuntut haknya serta mudah memberi maaf kepada mereka." (Fathu Bari, 4/307)
AFM
Komentar
Posting Komentar