Menasehati Didepan Umum

MENASEHATI DIDEPAN UMUM

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Menasehati seseorang sebaiknya secara sembunyi-sembunyi, karena secara fitrah manusia itu tidak suka kalau dinasehati di depan umum, apalagi dengan sebut nama dan tunjuk orangnya.

Mungkin nasehatnya benar, tapi tidak diterima karena di depan khalayak ramai. Begitulah para salaf mengajarkan kepada kita dalam menasehati seseorang.

Kalau menasehati secara umum tidak masalah. Contoh misalkan, seorang ustadz menyampaikan, bahwa neraka saqar tempat bagi orang yang tidak shalat. Jangan mengatakan, "Pulan, antum ini malas shalat, nanti neraka saqar tempat antum." Ini diucapkan di muka umum, maka ini tidak mengikuti cara salaf dalam menasehati.

Berkata Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah:

كان السلف إدا ارادوا نصيحة أحد وعظوه سرا

Para salaf itu apabila mereka mau menasehati seseorang, mereka menasehati dengan sembunyi-sembunyi. (Jami'ul 'Ulum Wal Hikam 1/236).

Imam Syafi’i rahimahullah saja tidak suka dinasehati dihadapan orang banyak.

Berkata Imam Asy-Syafi’i rahimahullah :

تعمدني بنصحك في انفراديوجنبْني النصيحة في الجماعهْ فإن النصح بين الناس نوع** من التوبيخ لا أرضى استماعهْ وإن خالفتني وعصيت قولي** فلا تجزعْ إذا لم تُعْطَ طاعهْ

Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri, jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya.

Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti. (Diwaan Imam Syafi’i).

Penulis pernah mengalami dinasehati seseorang secara sembunyi-sembunyi dan penulis senang hati menerimanya.

Suatu ketika penulis menjadi imam. Setelah selesai shalat dan jamaah sudah pada bubar, seorang ikhwan mendatangi penulis, "Afwan, bacaan antum di akhir surah tadi salah." Dia tunjukkan ayatnya dalam mushaf. Penulis pun dengan senang hati menerima kritikan dan nasehatnya.

Coba bayangkan, kalau dia berbicara dihadapan jamaah shalat. "Bacaan antum diujung surah tadi salah, seharusnya seperti ini !"

Ini adab yang menyelisihi para salaf, ini pelecehan dan menjatuhkan martabat seseorang, benar tujuannya, salah caranya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?