Masuk Rumah Bencong
MASUK KE RUMAH BENCONG
Jika seseorang masuk ke rumah bencong, lantas setelah itu selfi berdampingan dan berpegangan tangan, apa tanggapan dan penilaian orang-orang terhadap orang tersebut?
Pasti hal tersebut akan mengundang tanya dan prasangka yang bukan-bukan, padahal seseorang itu mendatangi bencong dalam rangka untuk menasehati si bencong.
Nah bagaimana kalau yang didatangi itu tokoh ahlul hawa, lantas setelah itu selfi, padahal tujuannya sama sebagaimana orang yang mendatangi bencong tadi, dalam rangka menasehati, sungguh pasti akan lebih lagi mengundang tanya dan berbagai prasangka.
Padahal mendatangi bencong, itu lebih baik daripada mendatangi ahlul hawa, karena bencong tidak akan menyesatkan dari agama, namun ahlul hawa akan merusak dan menyesatkan dari agama.
Seorang salaf marah besar ketika anaknya masuk ke rumah ahlul hawa. Dia mengatakan, bahwa kamu masuk ke rumah bencong itu lebih baik daripada masuk ke rumah ahlul bid ah.
Berkata Al Imam Al Barbahari rahimahullah :
رأي يونس بن عبيد ابنه وقد خرج من عند صاحب هوى..فقال : يابني من أين خرجت ؟؟
قال : من عند عمرو بن عبيد. قال : ﻷن أراك خرجت من بيت هيتى أحب إلي من أن أراك خرجت من بيت فلان وفلان.. وﻷن تلقى الله زانيا سارقا خائنا أحب إلي من أن تلقاه بقول أهل اﻷهواء.. أفلا تعلم أن يونس قد علم أن الهيتى ﻻيضل ابنه عن دينه وأن صاحب البدع يضله حتى يكفره..
Tatkala Yunus bin ubaid melihat anaknya keluar dari (rumah) shahibul hawa, beliau berkata : Wahai anakku dari mana engkau keluar ?
Kata anaknya : aku habis keluar dari rumah Amr bin Ubaid (ahlul hawa), beliau berkata: "Wahai anakku, sungguh aku melihat engkau keluar dari rumah seorang bencong lebih aku sukai dari pada engkau keluar dari rumah fulan dan fulan (dari ahlul ahwa). Dan jika engkau berjumpa dengan Allah kelak dengan status pezina, pencuri atau pengkhianat lebih aku sukai daripada engkau berjumpa dengan-Nya diatas ucapan (pemikiran) ahlul ahwa.
Tidakkah engkau mengetahui bahwa Yunus mengerti kalau seorang becong tidak akan menyesatkan anaknya dari agamanya tetapi shahibul bid’ah akan menyesatkan agama anaknya bahkan sampai kafir. (Syarhus sunnah).
Tulisan ini nasehat untuk diri sendiri dan siapa saja dari kalangan ahlussunnah, agar tidak bermudah-mudahan selfi dengan ahlul hawa atau ahlu maksiat, karena ini akan mengundang fitnah dan prasangka. Kalau bertujuan untuk nasehati, cukuplah diri sendiri dan dia seorang yang tahu, tidak perlu dipublikasikan.
AFM
Jika seseorang masuk ke rumah bencong, lantas setelah itu selfi berdampingan dan berpegangan tangan, apa tanggapan dan penilaian orang-orang terhadap orang tersebut?
Pasti hal tersebut akan mengundang tanya dan prasangka yang bukan-bukan, padahal seseorang itu mendatangi bencong dalam rangka untuk menasehati si bencong.
Nah bagaimana kalau yang didatangi itu tokoh ahlul hawa, lantas setelah itu selfi, padahal tujuannya sama sebagaimana orang yang mendatangi bencong tadi, dalam rangka menasehati, sungguh pasti akan lebih lagi mengundang tanya dan berbagai prasangka.
Padahal mendatangi bencong, itu lebih baik daripada mendatangi ahlul hawa, karena bencong tidak akan menyesatkan dari agama, namun ahlul hawa akan merusak dan menyesatkan dari agama.
Seorang salaf marah besar ketika anaknya masuk ke rumah ahlul hawa. Dia mengatakan, bahwa kamu masuk ke rumah bencong itu lebih baik daripada masuk ke rumah ahlul bid ah.
Berkata Al Imam Al Barbahari rahimahullah :
رأي يونس بن عبيد ابنه وقد خرج من عند صاحب هوى..فقال : يابني من أين خرجت ؟؟
قال : من عند عمرو بن عبيد. قال : ﻷن أراك خرجت من بيت هيتى أحب إلي من أن أراك خرجت من بيت فلان وفلان.. وﻷن تلقى الله زانيا سارقا خائنا أحب إلي من أن تلقاه بقول أهل اﻷهواء.. أفلا تعلم أن يونس قد علم أن الهيتى ﻻيضل ابنه عن دينه وأن صاحب البدع يضله حتى يكفره..
Tatkala Yunus bin ubaid melihat anaknya keluar dari (rumah) shahibul hawa, beliau berkata : Wahai anakku dari mana engkau keluar ?
Kata anaknya : aku habis keluar dari rumah Amr bin Ubaid (ahlul hawa), beliau berkata: "Wahai anakku, sungguh aku melihat engkau keluar dari rumah seorang bencong lebih aku sukai dari pada engkau keluar dari rumah fulan dan fulan (dari ahlul ahwa). Dan jika engkau berjumpa dengan Allah kelak dengan status pezina, pencuri atau pengkhianat lebih aku sukai daripada engkau berjumpa dengan-Nya diatas ucapan (pemikiran) ahlul ahwa.
Tidakkah engkau mengetahui bahwa Yunus mengerti kalau seorang becong tidak akan menyesatkan anaknya dari agamanya tetapi shahibul bid’ah akan menyesatkan agama anaknya bahkan sampai kafir. (Syarhus sunnah).
Tulisan ini nasehat untuk diri sendiri dan siapa saja dari kalangan ahlussunnah, agar tidak bermudah-mudahan selfi dengan ahlul hawa atau ahlu maksiat, karena ini akan mengundang fitnah dan prasangka. Kalau bertujuan untuk nasehati, cukuplah diri sendiri dan dia seorang yang tahu, tidak perlu dipublikasikan.
AFM
Komentar
Posting Komentar