Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Anjing Masuk Masjid

Edisi Fiqh ANJING MASUK MASJID Oleh : Abu Fadhel Majalengka Di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, anjing masuk masjid itu perkara biasa, karena memang masjid ketika itu tidak berdinding dan tidak berpintu.   Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata : كَانَتِ الكِلاَبُ تَبُولُ، وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِي المَسْجِدِ، فِي زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ» “Dahulu anjing-anjing kencing, lalu keluar masuk di mesjid di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mereka tidak memercikan air samak sekali karenanya” (HR Al-Bukhari no 174) Dan berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhuma : «كُنْتُ أَبِيتُ فِي الْمَسْجِدِ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكُنْتُ فَتًى شَابًّا عَزَبًا، وَكَانَتِ الْكِلَابُ تَبُولُ وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِي الْمَسْجِدِ، فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ» “Aku dulu bermalam di masjid di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalla...

Edisi Manhaj 3

Edisi Manhaj SEBAB-SEBAB KESESATAN (3) Oleh : Abu Fadhel Majalengka Seseorang atau kelompok (jamaah) yang beramal ibadah tidak didasari dalil alquran dan as sunnah serta pemahaman dan pengamalan para salaf, mereka akan terjatuh pada perkara baru dalam agama, mereka akan terjatuh pada amalan bid'ah yang sesat. Ini semua akibat mereka beramal tanpa ilmu (alquran dan as sunnah) dan tidak memahami keduanya dengan pemahaman yang benar. Orang-orang nasrani tersesat dari jalan yang benar karena mereka beramal tanpa ilmu. Mereka beramal ibadah tanpa ada landasan dalil. Mereka sangat kreatif memodifikasi amal ibadah. Mereka berkreasi membuat inovasii hal-hal yang baru dalam beragama. Mereka melampaui batas dan berlebih-berlebihan dalam beragama. Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah: من لم يعرف الحق فهو ضال ومن عرفه وآثر غيره عليه فهو مغضوب عليه ومن عرفه واتبعه فهو مُنعم عليه. [اغاثة اللهفان (٢٤/١)] Barangsiapa tidak mengenal kebenaran, maka dia adalah orang yang sesat. Barangsia...

Edisi Manhaj 1

Edisi Manhaj SEBAB-SEBAB KESESATAN (1) Oleh : Abu Fadhel Majalengka Pada tulisan kali ini penulis akan menuliskan beberapa sebab tersesatnya manusia atau suatu kelompok (jamaah) dari jalan yang lurus.  Karena pembahasan ini panjang, Insya Allah penulis akan bagi beberapa tulisan. Bahasan yang pertama, sebab tersesatnya manusia atau suatu kelompok, dikarenakan mereka tidak berpegang teguh dengan alquran dan as sunnah. Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (رواه الموطأ مالك). Aku tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama-lamanya selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yakni kitab Allah (alquran) dan sunnah NabiNya (al hadits). (HR. Imam Malik - Al Muwaththo). Allah Ta'ala berfirman: فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى.  وَمَنْ أَ...

Edisi Manhaj 2

Edisi Manhaj SEBAB-SEBAB KESESATAN (2) Oleh : Abu Fadhel Majalengka Banyak diantara manusia atau kelompok (jamaah) yang menyeru dan mendakwahkan untuk kembali kepada alquran dan as sunnah, namun mereka memahami alquran dan as sunnah dengan akal mereka, perasaan mereka, hawa nafsu mereka atau dengan cara cocokologi. Maka disinilah perlunya memahami alquran dan as sunnah dengan pemahaman yang benar. Pemahaman para salaf, pemahaman para sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik. Inilah kebenaran yang mesti segenap kaum muslimin berjalan diatasnya. Inilah jalan keselamatan, jalan yang Allah ridhoi dan jalan yang terang yang mengantarkan ke surga. Allah Ta'ala berfirman: وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Orang-o...

Tukang Cukur Jenggot

TUKANG CUKUR JENGGOT Oleh :Abu Fadhel Majalengka Seorang tukang cukur, hendaklah menolak jika ada seorang laki-laki yang meminta dicukur jenggotnya. Karena mencukur jenggot bagi laki-laki muslim adalah haram. Kalau menerima saja permintaannya, maka itu termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa dan maksiat. Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah : يجب على المسلم توفير لحيته وإعفاؤها وإرخاؤها امتثالا لأمر سيد الأولين والآخرين ورسول رب العالمين محمد بن عبد الله عليه من ربه أفضل الصلاة والتسليم Diwajibkan atas seorang muslim melimpahkan jenggotnya, membiarkannya, dan melepaskannya sebagai kepatuhan terhadap perintah sayyidil awwaliina wal aakhirin dan utusannya Rabb seluruh alam yaitu Muhammad bin Abdullah semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam yang paling afdhol kepada beliau. (Majmu’ Fatawa Bin Baz : 3/364) Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah : القص من اللحية خلاف ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم في قوله: (وفروا اللحى) ، (أعفوا اللحى) ، (أرخوا اللحى) فمن أراد اتبا...

Bersyukurlah Dengan Apa Yang Ada

BERSYUKUR DENGAN APA YANG ADA Oleh : Abu Fadhel Majalengka Allah Ta'ala telah mengabarkan di dalam alquran tentang kebanyakan manusia yang tidak bersyukur kepada-Nya dengan karunia yang banyak yang Allah Ta'ala berikan. Allah Ta'ala berfirman : إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (QS. Ghafir : 61). Dan Allah Ta'ala berfirman : وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ “Hanya sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13). Salah satu penyebab tidak bersyukurnya seseorang, karena senantiasa melihat keadaan orang yang diatasnya. Seandainya dia melihat orang yang dibawahnya, tentulah dia akan banyak bersyukur. Baik bentuk badan dan wajah, kendaraan, rumah, pekerjaan, pangkat, jabatan, pasangan hidup dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : اُنْظُرُوْا إِلَى مَن...

Jauh Lebih Baik

JAUH LEBIH BAIK Beberapa waktu yang lalu, anak saya pulang kampung dalam rangka liburan ramadhan. Karena tiket pesawat melambung tinggi, akhirnya beralih ke kapal laut (Pelni) dari Surabaya menuju Makassar. Saya tanya, dimana beli tiket, berapa harganya dan bagaimana apakah masih berebut tempat tidur tidak?  Anak saya katakan, beli tiket online, harganya hanya dua ratus ribu rupiah lebih dan tempat tidur sesuai dengan nomor yang ada ditiket. Alhamdulillah ini suatu kemajuan. Sebelum-sebelumnya orang berlomba memburu tempat tidur dan mengkavlingnya agar tidak keburu orang atau terburu para buruh pelabuhan yang menguasai dan menjual tempat. Dua tahun lalu (tahun 2017), ketika mengantar anak ke salah satu pesantren di Salatiga. Dari bandara Surabaya langsung ke Lumajang, bersilaturahim dulu ke rumah saudara. Dua hari beristirahat, lanjut perjalanan menggunakan kereta api ekonomi Lumajang - Solo.  Alhamdulillah beli tiket secara online dan tidak berebut...

Berhenti Menjual Rokok

BERHENTI MENJUAL ROKOK Oleh : Abu Fadhel Majalengka Penulis punya kawan, seorang pedagang campuran yang cukup besar di daerahnya. Beliau bercerita, "Lima tahun yang lalu, setelah mengenal dakwah salaf, beliau berhenti menjual rokok. Seketika itu pula omsetnya langsung turun dan anjlok hampir 60 %. Namun yang mengherankan, keuntungannya justru naik. Namun lambat laun, penjualannya kembali normal dan stabil seperti biasa. Jual rokok itu keuntungannya sedikit, namun karena partai banyak dan mayoritas pelanggannya adalah penjual eceran rokok, hanya satu orang dari sekian banyak pelanggan yang tidak menjual rokok, sehingga rokok merupakan produk yang cepat terjual dalam perputaran perdagangan."  "Namun yang bikin mengkerut dahi dan menguras laci uang, ketika distributor rokok datang untuk menagih atau menjual rokok, besarnya uang yang dikeluarkan bisa untuk membuat WC tiga pintu", tambahnya. Dua orang kawan, pedagang campuran juga, baru-baru ini berhenti pula menjual rok...

Mualaf Disunat

GARA-GARA MUALAF DISUNNAT Sekitar tahun 2005, ada seorang laki-laki penduduk asli masuk islam di daerah SP 7 (satuan pemukiman), salah satu daerah transmigrasi di Timika Papua. Dia minta tolong ke tempat penulis untuk di bawa ke dokter untuk disunnat. Singkat cerita, disunnatlah orang tersebut. Setelah selesai dieksekusi, pulanglah dia ke rumahnya. Mendengar anaknya disunat dan pindah agama, marahlah keluarga dan sukunya. Kemarahan mereka diluapkan dengan memalang jalan menuju SP 7. Masyarakat tidak boleh ada yang masuk dan tidak boleh ada yang keluar. Mereka meminta uang darah atau uang denda. Tidak tanggung-tanggung, mereka meminta uang sekitar seratus lima puluh juta rupiah. Kalau tidak dibayar, palang tidak akan dibuka.  Malam harinya penulis kumpulkan teman-teman kajian, bermusyawarah untuk mengambil solusi. Akhirnya kita sepakat, untuk memberi uang denda 5 juta saja. Kita mengalah, tidak mau ribut, yang penting keadaan aman, terkendali dan tidak ada kerusuhan. Besoknya, perwa...

Membangun Pesantren

MEMBANGUN PESANTREN  Alhamdulillah, minat orang tua untuk memasukkan anaknya ke pesantren, baik yang bermanhaj salaf atau bukan, semakin lama semakin besar. Namun ada kendala bagi orang tua yang memiliki penghasilan yang pas-pasan, banyak yang mengurungkan niatnya, karena besarnya biaya masuk dan bulanannya. Sebenarnya kalau kita mengambil pelajaran dari pesantren-pesantren tradisional dulu, biaya mondok relatif murah, bahkan gratis. Masalah pondokkan, para santri membuat sendiri pondokan yang sederhana, satu pondokan dihuni 4 atau 5 orang. Dengan alas tidur dan lemari sederhana yang mereka bawa. Untuk makan sehari-hari mereka bawa beras dan lauk pauk masing-masing. Dan masak beramai-ramai satu pondokkan. Mereka hidup mandiri dengan kehidupan yang apa adanya. Dan disinilah tumbuh jiwa kemandirian dan pribadi yang tegar menghadapi kehidupan. Bagaimana untuk gaji kiyai atau pengajar? Pihak pondok tidak memasang tarif, sekemampuannya santri atau orang tua santri. Ada yang hanya bisa m...

Mengaku Syafiiyyah

MENGAKU SYAFIIYYAH, TETAPI MENYELISIHI MADZHAB IMAM SYAFII Oleh : Abu Fadhel Majalengka Sebagian orang mengatakan dan mengaku bahwa dirinya pengikut Imam Syafii rahimahullah, namun dalam beberapa hal mereka tidak mengikuti pendapat beliau. Ada juga sebagian orang yang benci dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahkan mengganggap beliulah sebagai tokoh yang mempengaruhi gerakan wahabi. Namun banyak fatwa beliau yang diambil oleh orang-orang yang memusuhi dan membencinya. Inilah realita di sebagian masyarakat kita. Berbeda dengan ahlussunnah wal jamaah. Mereka beragama tidak taklid dengan seseorang, tetapi taklid kepada dalil. Siapa yang berdalil dengan dalil yang kuat, itu yang diikuti. Dibawah ini penulis akan tuliskan beberapa permasalahan tidak konsistennya sebagian orang yang mengaku pengikut Imam Syafii rahimahullah. Pertama, Sampainya Kiriman Pahala Ke Mayit Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, seorang ulama ahlussunnah yang sering dicaci maki oleh ahlul bid...