Tukang Cukur Jenggot

TUKANG CUKUR JENGGOT

Oleh :Abu Fadhel Majalengka

Seorang tukang cukur, hendaklah menolak jika ada seorang laki-laki yang meminta dicukur jenggotnya. Karena mencukur jenggot bagi laki-laki muslim adalah haram. Kalau menerima saja permintaannya, maka itu termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa dan maksiat.

Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah :

يجب على المسلم توفير لحيته وإعفاؤها وإرخاؤها امتثالا لأمر سيد الأولين والآخرين ورسول رب العالمين محمد بن عبد الله عليه من ربه أفضل الصلاة والتسليم

Diwajibkan atas seorang muslim melimpahkan jenggotnya, membiarkannya, dan melepaskannya sebagai kepatuhan terhadap perintah sayyidil awwaliina wal aakhirin dan utusannya Rabb seluruh alam yaitu Muhammad bin Abdullah semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam yang paling afdhol kepada beliau. (Majmu’ Fatawa Bin Baz : 3/364)

Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah :

القص من اللحية خلاف ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم في قوله: (وفروا اللحى) ، (أعفوا اللحى) ، (أرخوا اللحى) فمن أراد اتباع أمر الرسول صلى الله عليه وسلم، واتباع هديه صلى الله عليه وسلم، فلا يأخذن منها شيئاً، فإن هدي الرسول، عليه الصلاة والسلام، أن لا يأخذ من لحيته شيئاً، وكذلك كان هدي الأنبياء قبله

Memotong bagian dari jenggot dalah menyelisihi apa yang diperintahkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam di dalam sabdanya : “Biarkanlah jenggot.” Maka barang siapa yang hendak mengikuti perintah Rasul shallallaahu ‘alaihi wasallam dan mengikuti petunjuk beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam maka janganlah ia mencukur darinya sedikitpun. Maka sesungguhnya petunjuk Rasul alaihisholatu wassalaam adalah hendaknya tidak mencukur jenggotnya sedikitpun. Demikian pula petunjuk para Nabi sebelumnya. (Majmu’ Fatawa wa Rosail Al-Utsaimin : 11/126).

Al Lajnah Ad Daimah ditanya tentang hukum mencukur jenggot, mereka menjawab :

حلق اللحية وإسبال الملابس حرام، ومرتكب ذلك عاص وفاسق، وإذا مات المسلم مصرا على ذلك ولم يتب إلى الله جل وعلا فأمره إلى الله إن شاء عذبه بقدر معصيته ثم يدخله الجنة، وإن شاء عفا عنه ولم يعذبه

Mencukur jenggot dan baju isbal hukumnya haram, dan pelaku perbuatan tersebut adalah pelaku maksiat dan fasik. Ketika seorang muslim meninggal dunia dan masih melakukan perbuatan tersebut dan tidak bertaubat pada Allah jalla wa alaa maka perkaranya diserahkan pada Allah. Jika Allah berkehendak maka disiksa sesuai kadar maksiatnya kemudian dimasukan ke dalam surga, dan jika Ia berkehendak maka ia diampuni dan tidak disiksa. (Fatawa Lajnah Daimah : 1/743).

Termasuk jika ada orang yang menyewakan tempat untuk tukang cukur jenggot, itu termasuk tolong menolong  dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ditanya :

ما حكم تأجير المحل لمن يحلق اللحى ؟

Apa hukumnya​ menyewakan tempat untuk tukang cukur jenggot ?

Beliau menjawab :

أنت تعرف أن الحلاقين اليوم أكثر ما يحلقون اللحى، وعلى هذا فلا يحل لك أن تؤجر دكانك للحلاقين؛ لأن هذا من باب التعاون على الإثم والعدوان وقد قال الله تعالى: ﴿وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الْأِثْمِ وَالْعُدْوَانِ﴾ [المائدة:2].. المصدر: لقاء الباب المفتوح [86]

Engkau sudah mengetahui bahwa mayoritas tukang cukur sekarang ini memangkas jenggot (orang yang dicukurnya).

Maka tidak boleh engkau menyewakan tokomu untuk para tukang cukur seperti mereka. Sebab ini termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.  Sedangkan Allah Ta'ala telah berfirman :

Dan hendaknya kalian saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. ( QS. al-Maidah : 2 ). (Liqa al-Bab al-Maftuh 86).

Selain menolak memotong jenggot, seorang tukang cukur muslim, harus menolak jika ada seseorang yang meminta dicukur qaza (membiarkan panjang sebagian dan menggundul sebagian). Karena perkara inipun dilarang dalam islam.

Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنِ الْقَزَعِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang qaza’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْقَزَعِ. قَالَ قُلْتُ لِنَافِعٍ وَمَا الْقَزَعُ قَالَ يُحْلَقُ بَعْضُ رَأْسِ الصَّبِىِّ وَيُتْرَكُ بَعْضٌ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang qaza’.” Aku (Umar bin Nafi’) berkata pada Nafi’, “Apa itu qaza’?” Nafi’ menjawab, “Qaza’ adalah menggundul sebagian kepala anak dan meninggalkan sebagian lainnya.” (HR. Muslim).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?