Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Iqra Jilid Satupun Tidak Tamat

IQRA JILID SATU PUN TIDAK TAMAT Seseorang, di bulan ramadhan, mampu mengkhatamkan alquran sekali khatam. Bahkan ada yang mampu dua kali, tiga kali, sampai ada yang mampu di atas sepuluh kali. Namun sayangnya, di sebelas bulan yang lain, tidak mampu mengkhatamkan alquran walaupun hanya satu kali. Seseorang berkata : من أعظم المصائب أننا لم نختم القرآن ولو مرة منذ رمضان الماضي وقد قرب رمضان القادم ... Termasuk musibah besar bila kita belum mengkhatamkan Al-Quran walau sekali saja sejak ramadhan kemarin, sementara Ramadhan berikutnya akan hadir kembali... Namun ada orang, di bulan Ramadhan tidak mampu mengkhatamkan alquran walaupun hanya satu kali. Ada juga yang bertahun-tahun tidak pernah khatam alquran. Bahkan sepanjang hidupnya tidak pernah khatam alquran. Jangankan alquran, jilid satu iqra pun tidak pernah tamat (karena tidak pernah belajar membaca alquran). Tidak segaimana para salaf dalam mengkhatamkan alquran, mereka sulit untuk disaingi oleh orang-orang di zaman sekarang. Silahkan...

Saling Mengingkari Dan Saling Berlepas Diri

SALING MENGINGKARI DAN SALING BERLEPAS DIRI Pada hari kiamat nanti, teman akrab dalam kemaksiatan dan kemungkaran akan saling berlepas diri, saling mengingkari dan saling melaknat diantara mereka. Allah Ta'ala berfirman : ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ Kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian(yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian(yang lain), dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolong pun. (QS. Al Ankabut 25). Dan Allah Ta'ala berfirman : الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67) Di dalam tafsir Almuyassar dijelaskan tentang makna ayat di atas : الأصدقاء على معاصي الله في الدنيا يتبرأ بعضهم من بعض يوم القيامة، لكن الذين تصادقوا على ...

Mengejar Dunia

MENGEJAR DUNIA Mengejar pundi-pundi dunia itu tidak ada habis-habisnya. Semakin dunia di kejar, dunia semakin berlari. Sudah di dapatkan satu perbendaharaan dunia, akan mengejar perbendaharaan yang lain. Sudah punya satu lembah emas, kembali menginginkan lembah emas yang lain. Semakin dunia dikejar, semakin dia berlari menjauh. Akhirnya hari-harinya disibukkan untuk mencari dunia, melalaikan kehidupan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ “Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.”  (Riwayat Bukhari dan Muslim). Sebaliknya kalau akhirat yang dikejar, dunia akan balik mengejar dan mendatanginya. Kek...

Hati Semakin Mengeras Dan Terkunci

HATI SEMAKIN MENGERAS DAN TERKUNCI Seseorang yang terbiasa tidak menghadiri majlis ilmu, hatinya akan semakin lalai, semakin keras dan semakin membatu. Kalau sudah demikian keadaannya, dia tergolong kepada orang-orang yang lalai. Berkata Asy-Syaikh al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah : فإن الإنسان إذا كان ﻻ يحضر حلقات العلم وﻻ يسمع الخطب وﻻ يعتني بما ينقل عن أهل العلم فإنه تزداد غفلته وربما يقسو قلبه حتى يطبع عليه ويختم عليه فيكون من الغافلين. مجموع فتاوى (324/12) Sungguh seseorang apabila terbiasa tidak menghadiri majelis-majelis ilmu, tidak mendengar khutbah-khutbah, dan tidak perhatian terhadap ilmu/faidah yang dinukil dari para ‘ulama, maka akan semakin bertambah parah kelalaiannya, bahkan hatinya bisa mengeras, sehingga ditutup dan dikunci hatinya. Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang lalai. (Majmu’ Fatawa Ibn Baz 12/324). Orang yang lalai dari mengingat Allah adalah orang orang yang dharamkan untuk mendapatkan keberuntungan dan kebahagian dunia dan akhirat. Allah ...

Mempublikasikan Berita Kelahiran

 MEMPUBLIKASIKAN BERITA KELAHIRAN Apakah seseorang boleh untuk mempublikasikan bahwa anaknya, cucunya, keponakannya atau adiknya telah lahir ? Apakah perkara ini tidak masalah dan mubah saja, atau seperti apa hukumnya ? Seorang ulama, ahlul hadits di Madinah di zaman ini, beliau di tanya tentang permasalahan ini. سئل العلامة المحدث عبد المحسن بن حمد العباد البدر Asy-Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah ditanya : فضيلة الشيخ أحسن الله إليكم : رزقت بمولود فهل يجوز لي نشر خبر ذلك في الشبكة العنكبوتية أو الفيس بك ليدع له ؟ Fadhilatusy Syaikh, semoga Allah senantiasa mencurahkan kebaikan-Nya kepada Anda, saya diberi rezeki dengan anak yang baru lahir, maka apakah boleh bagi saya untuk menyebarkan berita tentang hal itu di internet atau facebook, agar bayi saya tersebut didoakan? الجواب :  لا أبدا لا تفعل أدع له أنت ويدعوا له أهله ولا تشغل نفسك بهذه الأمور. كل من يولد له مولود يروح يحطه في الشبكة [شرح صحيح مسلم باب فضل بناء المساجد والحث عليها17/6/1435هـ] Jawaban:  Tidak ...

Menceritakan Bahwa Dirinya Sakit

MENCERITAKAN BAHWA DIRINYA SAKIT Seorang salaf mengatakan, bahwa sabar itu tidak menceritakan atau mempublikasikan ke publik bahwa dirinya lagi sakit atau terkena musibah. Tentulah ini kesabaran tingkat tinggi. Apalagi kalau dibandingkan dengan sebagian orang di zaman kini, yang justru mengabarkan secara terbuka di media bahwa dirinya sakit atau terkena musibah. Al-Imam Sufyan Ats-tsauri rahimahullah berkata : “ثلاثة من الصبر أن لا تحدث بوجعك ولا بمصيبتك ولا تزكي نفسك” “Tiga dari (bentuk) kesabaran: engkau tidak menceritakan sakitmu, tidak menceritakan musibah (yang menimpa) mu, dan tidak mentazkiah (memuji) dirimu sendiri.” (Tafsir Ibn Katsir jilid 1 hal.620). Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : كتمان المصائب والأوجاع من شيم النبلاء  Menyembunyikan musibah-musibah dan sakit, diantara (ciri) karakter (manusia) berjiwa besar (pilihan). (Al Fawaid). Bersabarlah jika terkena musibah, sakit atau kesusahan lainnya untuk tidak mempublikasikan atau mengeluhkan ke publik bahwa dirinya terka...

Melestarikan Kearifan Lokal

MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL Bolehkah seorang muslim mengikuti kebiasaan adat istiadat orang-orang tua mereka? Bolehkah melestarikan budaya kearifan lokal warisan nenek moyang? Bolehkah menjaga cagar budaya agar tidak punah ? Bolehkah meneruskan tradisi leluhur ? Bagi seorang muslim, semua itu boleh-boleh saja, selama tidak bertentangan dengan aturan syariat dalam islam. Jika bertentangan dan melanggar syariat, maka ditinggalkan. Di zaman Nabi shalallahu alaihi wasallam, tidak semua adat kebiasaan nenek moyang ditinggalkan secara keseluruhan, apa yang bersesuaian dengan islam, DILESTARIKAN, apa yang bertentangan dengan islam, DITINGGALKAN. Dari Sahabat Mu’awiyah bin al-Hakam as-Sulami Radhiyallahu anhu, dia berkata: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي حَدِيثُ عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ وَقَدْ جَاءَ اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ وَإِنَّ مِنَّا رِجَالًا يَأْتُونَ الْكُهَّانَ قَالَ فَلَا تَأْتِهِمْ قَالَ وَمِنَّا رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ قَالَ ذَاكَ شَيْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ فَلَا يَصُدَّنَّكُمْ ...

Agama Asli Leluhur

AGAMA ASLI LELUHUR Kepercayaan dan keyakinan nenek moyang di negeri manapun pastilah ada. Sejak zaman dulu sampai zaman kiwari. Termasuk ketika Islam belum datang, orang-orang dijazirah arab mempunyai keyakinan dan kepercayaan sendiri. Mereka menyembah dan mengagungkan berhala, arca atau benda-benda lainnya. Berkata Jafar bin Abu Thalib radhiyallahu anhu kepada Raja Habasyah an Najasyi : أَيُّهَا الْمَلِكُ كُنَّا قَوْمًا أَهْلَ جَاهِلِيَّةٍ نَعْبُدُ الْأَصْنَامَ وَنَأْكُلُ الْمَيْتَةَ وَنَأْتِي الْفَوَاحِشَ وَنَقْطَعُ الْأَرْحَامَ وَنُسِيءُ الْجِوَارَ يَأْكُلُ الْقَوِيُّ مِنَّا الضَّعِيفَ فَكُنَّا عَلَى ذَلِكَ حَتَّى بَعَثَ اللَّهُ إِلَيْنَا رَسُولًا مِنَّا نَعْرِفُ نَسَبَهُ وَصِدْقَهُ وَأَمَانَتَهُ وَعَفَافَهُ فَدَعَانَا إِلَى اللَّهِ لِنُوَحِّدَهُ وَنَعْبُدَهُ وَنَخْلَعَ مَا كُنَّا نَعْبُدُ نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ دُونِهِ مِنْ الْحِجَارَةِ وَالْأَوْثَانِ وَأَمَرَنَا بِصِدْقِ الْحَدِيثِ وَأَدَاءِ الْأَمَانَةِ وَصِلَةِ الرَّحِمِ وَحُسْنِ الْجِوَارِ وَالْكَفِّ عَنْ الْمَحَارِمِ وَالدِّم...

Meruqyah Memakai Kaset

MERUQYAH MEMAKAI KASET Ada sebagian peruqyah, dia putarkan kaset ayat-ayat (doa-doa) ruqyah atau kaset murottal, di telinga yang diruqyah. Entah karena kecapaian meruqyah pakai mulut, atau karena memamg sengaja supaya tidak capai. Perkara ini pernah ditanyakan kepada ulama hadits abad ini, Syaikh al-Albani rahimahullah. هل يجوز الرقية عن طريق شريط كاسيت؟ Apakah boleh meruqyah dengan cara memutar kaset (murottal / doa-doa ruqyah) ? Beliau berkata : هل يجوز الآذان ؟ هل يجوز الإقامة ؟ إن كنت في شك حتى أجاوبك ! وإن كنت تعلم أنه لا يجوز فالجواب هو هو لا يجوز . شريط رقم (616) Apakah boleh adzan (dengan kaset) ? Apakah boleh Iqomah (dengan kaset) ? Jika kamu dalam keraguan sampai aku harus menjawab (pertanyaanmu) ! Dan jika kamu mengetahui bahwasanya hal tersebut tidak boleh, maka jawabannya adalah tidak boleh (ruqyah pakai kaset). (Silsilah Al Huda Wan Nuur, No kaset 616). Dan Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah ditanya : هل يجوز الرقية عن طريق شريط كاسيت ؟ Apakah boleh me...

Memainkan Rebana

MEMAINKAN REBANA Memukul duff (rebana yang tidak ada lempengan besinya atau bajanya) boleh di mainkan ketika hari raya atau walimah. Tetapi yang memainkannya adalah anak-anak perempuan yang masih kecil. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: فَصْلُ مَا بَيْنَ الْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ الدُّفُّ وَالصَّوْتُ فِي النِّكَاحِ “Pemisah antara apa yang halal dan yang haram adalah duff dan shaut (suara) dalam pernikahan.” (HR. An-Nasa`i dan Ibnu Majah. Dihasankan Al-Imam Al-Albani - Al-Irwa`). Berkata Ar Rubayyi’ bintu Mu’awwidz Radhiallahu’anha : دخل علي النبي صلى الله عليه وسلم غداة بُنِيَ عَلَيَّ فجلس على فراشي كمجلسك مني وجويريات يضربن بالدف “Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam datang ketika acara pernikahanku. Maka beliau duduk di atas tempat tidurku seperti duduknya engkau (Khalid bin Dzakwaan) dariku. Datanglah beberapa anak perempuan yang (memainkan) memukul duff” (HR. Bukhari). Berkata Aisyah radhiyallahu anha : أن أبا بكر رضي الله عنهما دخل عليها وعندها جاريتان في أيام منى تدف...

Mengencingi Sumur Zam Zam

MENGENCINGI SUMUR ZAM-ZAM Ada orang yang ingin dikenal oleh manusia, ingin disebut-sebut oleh manusia, ingin tenar, ingin populer dan tersohor di tengah-tengah masyarakat, dia pun melakukan amalan yang aneh-aneh, sesuatu yang berlebih, yang spektakuler, yang tidak dilakukan kebanyakan orang, sekalipun dengan melanggar syariat atau mengolok syariat. Terkenallah dia karenanya. Dalam pepatah Arab disebutkan. ﺑﺎﻝ ﻓﻲ ﺯﻣﺰﻡ ﻟﻴﺸﺘﻬﺮ “Dia mengencingi sumur Zam-zam agar terkenal” Berkata Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘Anhu : من أكثر شيء عرف به Siapa yang berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu, dikenal karenanya.   (Shifatush Shafwah I/287). Orang yang ingin tenar, tersohor, masyhur, populer dan ingin disebut-sebut namanya, Allah Ta'ala tidak membenarkannya (mempercayainya) dan bukan orang yang bertaqwa. Berkata Ibrohim bin Adham rahimahullah : " ما صدق الله عبد أحب الشهرة " . انتهى من "العزلة والإنفراد" (ص 126) “Allah tidak mempercayai seorang hamba yang mencintai ketenar...

Ibu Wahabi ?

IBU WAHABI ? Seorang ibu, orang tua TK di Madrasah Al-Muyassar, bertanya kepada ibu kepala sekolah, "Ibu alirannya wahabi ya?" Ibu kepsek balik bertanya, "Wahabi itu apa ya?" "Saya tidak tahu", kata ibu itu. Kembali ibu itu bertanya, "Kan ada NU dan Muhammadiyah, terus ibu apa?" Bu kepsek menjawab, "Saya Salafi". Perkataan ibu kepsek ini sudah tepat. Karena manhaj salaf ini tidak boleh disembunyikan. Katakan saja SAYA SALAFI. Nanti kalau bertanya tentang apa itu salafi, baru dijelaskan. Atau dia mencari tahu, mungkin dia akan bertanya kepada Mbah Google. Hal ini sesuai dengan yang difatwakan oleh beberapa ulama di banyak kitabnya. Syaikh ‘Allamah bin Baz rahimahullah pernah ditanya: " ما تقول فيمن تسمى بالسلفيِّ و الأثريِّ هَل هِيَ تزكية " “Apa pendapat anda tentang orang yang menamakan dirinya dengan Salafiy dan Atsariy, apakah hal tersebut merupakan Tazkiyah?” Beliau menjawab: " إذا كان صادقاً أنه أثري أو أ...

Ada Yang Dilupa Ketika Membaca Surah Setelah Alfatihah

ADA YANG DILUPA KETIKA MEMBACA SURAH SETELAH ALFATIHAH Ketika seorang imam membaca ayat setelah alfatihah, namun dia lupa sambungan ayat nya, sedangkan makmum dibelakang tidak ada yang hafal untuk membantu mengingatkan, apa yang harus dilakukan, apakah langsung menghentikan dan langsung takbir untuk rukuk atau mengganti surah yang lain yang mudah dan kuat dihafal? Asy Syaikh 'Abdul'aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah ditanya : إذا قرأ الإمام في الصلاة ما تيسر من القرآن ثم نسي تكملة الآية، ولم يعرف أحد أن يرد عليه من المصلين، فهل يكبر وينهي الركعة أم يقرأ سورة غيرها؟ "Apabila imam shalat membaca apa yang mudah dari Al Qur'an lalu lupa dari kelengkapan ayat, dan dari jama'ah shalat tidak ada seorangpun yang bisa membantu mengingatkannya, apakah dia (imam) bertakbir saja dan menghentikan raka'at tersebut, atau membaca surat yang lain ?" Beliau menjawab : هو مخير إن شاء كبر وأنهى القراءة، وإن شاء قرأ آية أو آيات من سورة أخرى، على حسب ما تقتضيه السنة ال...

Hidup Yang Pas-Pasan

HIDUP YANG PAS-PASAN Seseorang berkata : "Hidup saya mah pas-pasan saja." Bersyukurlah kepada Allah Ta'ala, kalau dirinya diberikan kehidupan yang pas-pasan. Karena sesungguhnya dengan kehidupannya yang pas-pasan, dialah sebenarnya orang yang sangat beruntung. Karena ada orang, yang penghasilannya besar, hartanya melimpah dan segala sesuatu bisa dibelinya, namun selalu saja tidak cukup. Selalu saja merasa kekurangan. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلَامِ، وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ “Keberuntungan bagi seorang yang diberi hidayah untuk memeluk Islam, kehidupannya yang pas-pasan dan dia merasa qana’ah dengan apa yang ada” [HR. Ahmad 6/19; Tirmidzi 2249]. Dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang pas-pasan, dan diberikan oleh Allah sikap qana’ah (rasa cukup...

Dirimu Di Surga Atau Neraka ?

DIRIMU DI SURGA ATAU NERAKA ? Jika seseorang membayangkan kesenangan di surga, tentulah dia akan bersegera beramal kebaikan. Begitu pula ketika seseorang membayangkan neraka yang penuh dengan penderitaan, tentulah dia akan bersegera bertaubat dan meninggalkan berbagai maksiat dan perbuatan dosa. Berkata Ibrohim at Taimi rahimahullah : ️مثَّلْتُ نَفْسي في الجنَّةِ، آكُلُ ثمارها، وأشرب من أنهارها، وأُعانقُ أبكارها.. Aku mengumpamakan diriku berada di surga, aku memakan dari buah-buahnya, meminum dari sungai-sungainya, aku memeluk bidadari-bidadarinya. ثُمَّ مثَّلت نفسي في النَّار، آكُلُ من زقُّومها ، وأشربُ من صديدها ، وأُعالجُ سلاسلها وأغلالها.. Kemudian aku mengumpamakan diriku berada di neraka, aku memakan dari buah zaqqumnya, meminum dari nanah-nanahnya, aku diikat dengan rantai dan belenggunya. فقُلتُ لنفسي: أيُّ نفسي،أي شيءٍ تُريدين؟‼️ قالت: أُريد أن أُرَدَّ إلى الدُّنيا ،فأعملَ صالحاً ، قال: قلت: فأنت في الأُمنية ،فاعملي. ["محاسبة النفس" لابن ابي الدنيا ٢٦)] Aku berkata ...

Tersembunyi Dari Kebid'ahannya

TERSEMBUNYI DARI KEBID'AHANNYA Seseorang bertanya, bagaimana ustadz pulan, apakah boleh diambil ilmunya ? Kalau tidak boleh diambil ilmunya, apakah ada penyimpangan dalam ceramahnya ? Seorang ustadz, bahkan seorang ulama, bisa saja tergelincir kepada kesalahan. Karena manusia tidaklah maksum, pastilah pernah tergelincir dan jatuh pada kesalahan. Ustadz atau ulama yang tergelincir dalam kesalahan tidak serta merta ditinggalkan dan tidak diambil ilmunya. Kalau demikian kaidahnya, tidak akan tersisa seorang pun ulama atau ustadz. Karena mereka semua pasti pernah melakukan kesalahan, kekeliruan dan ketergelinciran. Namun yang menjadi patokan, diambil tidaknya ilmu seorang ustadz atau ulama, apakah mereka berpegang teguh dengan alquran dan assunnah atau tidak dan memahami keduanya dengan pemahaman salaf, pemahaman sahabat atau tidak ?  Jika landasannya bukan alquran dan assunnah dan pemahamannya bukan pemahaman salaf, maka ustadz atau ulama tersebut, tidak boleh diambil ilmunya, karena ...

Suami Melarang Pergi Pesta

SUAMI MELARANG PERGI KE PESTA Jika ada suami yang melarang isterinya pergi ke sebuah acara, misalkan pesta pernikahan, dikarenakan di dalamnya ada kemungkaran, seperti adanya musik, campur baur laki-laki dan perempuan dan lain sebagainya, janganlah marah. Bahkan harusnya bersyukur punya suami yang mencegah dari maksiat. Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah : ️ لا يجوز للزوجة أن تتسخط من منع الزوج لها من حضور هذه الحفلات المنكرة، بل عليها أن تشكر الله أن يسر لها زوجاً يحميها من المعاصي. اللقاء الشهري[66/11] Tidak boleh bagi seorang isteri marah kepada suami yang melarangnya hadir di acara (pesta) yang ada kemungkarannya. Bahkan seharusnya dia bersyukur kepada Allah bahwa Dia (Allah) mudahkan suaminya baginya untuk melindunginya dari kemaksiatan. Al Liqaaisy Syahrii 11/66. Bahkan kalau si suami melarang dan tidak mengizinkan isterinya pergi ke masjid untuk shalat berjamaah karena isterinya memakai wangi-wangian, maka hendaklah si isteri jangan marah, karena wanita haram hukumnya keluar ru...

Jarangnya Pernikahan

JARANGNYA PERNIKAHAN Semakin hari, semakin banyak jumlah para komunitas jomblower. Dikarenakan jarangnya acara pernikahan. Dan diantara salah satu sebab sedikitnya pernikahan, adalah mahar yang begitu mahal. Atau mahar yang tidak tinggi, namun uang pestanya yang melampaui batas. Dampaknya kerusakan terjadi dimana-mana. Perzinahan merajalela. Hamil diluar nikah dan anak-anak yang lahir dari perzinahan prosentase terus meningkat. Tempat pelacuran dan esek-esek tumbuh subur, baik yang berizin maupun yang tidak. Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah : لا شَك أن غلاء المُهور سبب لقِلة الزواج، والذي ينبغي إكثَار الزواج، حتى تكثر الأُمة، ويكثر نَسلها، ويحصل لها الخير؛ ولهذا ينبغي للمسلمين عموماً أن يحرصوا على تقليل المَهر مهما أمكَن؛ لأن في تكثير المهر مَفاسد".  فتاوى نور على الدرب / الشريط ١٢٤ Tidak diragukan lagi, bahwasanya mahalnya mahar-mahar sebab sedikitnya pernikahan, yang semestinya pernikahan itu diperbanyak, sampai umat ini banyak dan banyak keturunannya, sehingga kebaikan ...

Istighfar Seorang Anak

ISTIGHFAR SEORANG ANAK "Anakku, jika ayah atau ibumu meninggal dunia, perbanyaklah minta ampunan kepada Allah untuk ayah dan ibumu." Adakah diantara kita yang berbicara, menasehati atau berwasiat kepada anak-anaknya seperti itu? Berbahagialah orang tua yang memiliki anak yang sholeh yang senantiasa memintakan ampunan kepada Allah Ta'ala untuk mereka berdua. Rasuulullaah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ Ada seorang lelaki yang kedudukannya terangkat di syurga kelak. Ia pun bertanya, ”Bagaimana ini dapat terjadi padaku?” Maka dijawab: “Lantaran istighfar anakmu untukmu.” (HR Ibnu Maajah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan). Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah : ولا يزال الولد الصالح يستغفر لأبيه حتى يُغفر له، ثم ترفع درجته في الجنة. شرح الوصيةالصغرى (١٣١) Anak yang shalih selalu beristighfar untuk orang tuanya sehinga dia diampuni, kemudian diang...

Lebih Sayang Daripada Orang Tua

LEBIH SAYANG DARIPADA ORANG TUA Jika ada seorang anak, mendekati api yang akan membahayakannya, maka kedua orang tuanya akan segera beranjak dan berlari untuk menyelamatkannya. Itulah kasih sayang orang tua kepada anaknya. Seorang ulama atau ustadz yang menasehati dan memperingatkan seseorang agar melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemungkaran (baik maksiat, bid'ah atau kesyirikan), karena kasih sayangnya ulama atau ustadz kepada orang tersebut. Maka ulama dalam hal ini lebih sayang kepada umat dibandingkan dengan kedua orang tua. Berkata Yahya bin Mu’adz rahimahullah, ‏" العلماء أرحم بأمة مُحمَّد صلَّى اللَّه عليه وسلَّم من آبائهم وأُمَّهاتهم ، قيل له: كيف ذلك ؟ ‏قال : لأنَّ آباءهم وأمَّهاتهم يحفظونهم من نار الدُّنيا ، والعلماء يحمونهم من نار الآخرة ". ‏مختصر نصيحة أهل الحديث (167) “Ulama lebih sayang terhadap umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam daripada ayah dan ibu mereka sendiri.” Dikatakan kepadanya, “Bagaimana bisa demikian?” Beliau berkata, “Dikarenakan aya...

Dosa Yang Terus Bertambah

  DOSA YANG TERUS BERTAMBAH, SEKALIPUN SUDAH DI DALAM KUBUR Mengajak, menyeru atau mengajarkan kebaikan kepada orang lain, adalah salah satu pahala yang terus mengalir walaupun seseorang sudah berada dalam kubur. Sebaliknya, orang yang mengajak, menyeru atau mengajarkan keburukan kepada orang lain, akan mendapatkan transferan dosa dari orang yang mengamalkan keburukan yang pernah dia seru, dia diajak atau dia diajarkan. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rohimahullah berkata : ‏«فأنت يا عبد الله إن دعوت إلى خير فلك مثل أجور المهتدين على يديك ، وإن دعوت إلى شر فعليك مثل أوزارهم وآثامهم» “Maka kamu ya hamba Allah, jika kamu mengajak (menyeru) kepada kebaikan, maka bagimu pahala, seperti pahala orang yang mendapat hidayah dengan perantaraan kamu. Apabila kamu mengajak kepada kejelekan, kamu akan mendapatkan (dosa) seperti dosa-dosa mereka.” [Al-Fatawa, 6/522]. Perkataan beliau ini, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَ...

Tempat Terbaik Bagi Wanita

TEMPAT TERBAIK BAGI WANITA Tempat yang terbaik, tempat yang paling menyenangkan, tempat yang menentramkan dan tempat yang menggembirakan bagi seorang wanita muslimah yang baik adalah di rumahnya.  Berkata SufyanAts-Tsauri rahimahullah " ليس للمرأة خير من بيتها، وإن كانت عجوزًا ". "Tidak ada tempat terbaik bagi seorang wanita daripada rumahnya, meskipun dia adalah seorang wanita tua." (At-Tamhid 23/402). Seorang wanita yang betah tinggal di rumahnya dan tidak keluar rumah tanpa ada keperluan yang mendesak adalah wanita yang merealisasikan perintah Allah Ta'ala dalam alquran. Allah Ta'ala berfirman : وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu. (Al-Ahzab: 33). Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : أي : الزمن بيوتكن فلا تخرجن لغير حاجة ومن الحوائج الشرعية الصلاة في المسجد بشرطه Maksudnya, diamlah kamu di rumahmu dan janganlah keluar rumah kecuali karena suatu keperluan. Termasuk keperluan yang diakui oleh syariat ialah menunaikan salat berjamaah ...

Membantah Pemikiran Yang Menyimpang

MEMBANTAH PEMIKIRAN YANG MENYIMPANG Para ulama salaf banyak menulis tentang bantahan terhadap pemikiran-pemikiran atau pendapat yang menyimpang dan menyesatkan. Dan mereka sangat bahagia dan bergembira kalau yang dikritisinya kembali kepada kebenaran dan mencampakkan pemikirannya yang keliru.  Berkata Abdul Karim bin Abi Umayyah rahimahullah, لأن أرد رجلا عن رأيٍ شيّنٍ أحب إليّ من اعتكاف شهر. "Karena sesungguhnya, saya mengembalikan seseorang dari pemikiran (pendapat) yang buruk (sesat menyimpang) lebih saya cintai (sukai) daripada beri’tikaf selama sebulan."  (Al-Bida’ wan Nahyu Anha, hlm. 33). Kekeliruan dan penyimpangan pemikiran akan menimpa siapa saja. Dan kesalahan itu harus dibantah, dari siapapun datangnya, dari seorang salafy atau dari selain salafy. Baik dengan lisan ataupun dengan tulisan. Al-Imam Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata, لا نعطي قداسة لأفكار أحد كائناً من كان، فالخطأ يرد من أي شخص كان سلفياً أو غير سلفي "Kami tidak pernah mengkult...

Azab Allah Datang Dengan Tiba-Tiba

AZAB ALLAH DATANG DENGAN TIBA-TIBA Kalau teringat gempa, ingat ketika saya dan teman-teman yang lain lagi santai-santai menikmati istirahat di Sakan salah satu Mahad di Sleman Yogyakarta, bumi pun bergoyang dan berguncang dengan tiba-tiba. Kami pun berlarian sempoyongan berhambur keluar menyelamatkan diri. Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2007. Itulah azab Allah yang datang dengan tiba-tiba, baik di siang hari, maupun di malam hari.  Allah Ta'ala berfirman :  أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ (97) أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ (98) أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ (99) } Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik k...

MENOLAK DI VAKSIN

MENOLAK DI VAKSIN Ada beberapa ungkapan yang semestinya direnungkan dan pantas diapresiasi. Diantaranya : "Dulu ada orang mengatakan jangan takut CORONA, kok sekarang takut di VAKSIN." 'Dulu anti PKI, sekarang kok mendukung perkataan pengarang buku, "Aku Bangga jadi Anak PKI", karena sama-sama tidak mau di vaksin." "Dulu mendukung dan kawal fatwa MUI, sekarang tidak mendengar rekomendasi MUI, bahwa vaksin adalah halal." Berobat atau mencegah dari penyakit ini merupakan perintah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan tidak menafikan tawakkal. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : تداووا عباد الله فان الله تعالى لم يضع داء الا وضع له دواء غير داء واحد الهرم. رواه الترمذي (2038) وصححه الألباني في صحيح الترمذي . Berobatlah hamba-hamba Allah, maka sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah meletakkan penyakit kecuali dia telah meletakkan baginya obat, kecuali satu penyakit, yakni pikun. (HR. Tirmidzi 2038, Syekh Al Albani menshahihk...

Berdoa Setelah Khatam Alqur'an Bid'ah ?

BERDOA SETELAH KHATAM AL-QUR'AN BID'AH ? Teks doa khusus setelah mengkhatamkan alquran seperti yang ada di sebagian mushaf tidak ada satu hadits shahih pun yang meriwayatkannya. Berkata Syekh Al Albani rahimahullah : إن الدعاء المطبوع في آخر بعض المصاحف المطبوعة في تركيا وغيرها ، تحت عنوان : ( دعاء ختم القرآن ) والذي ينسب لشيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى ، فهو مما لا نعلم له أصلا عن ابن تيمية أو غيره من علماء الإسلام Sesungguhnya doa yang dicetak di akhir sebagian mushaf-mushaf oleh percetakan di Turki dan selainnya, yang diberi judul (Doa Khatam Al Quran) dan dinisbatkan kepada Ibnu Taimiyyah Rahimahullah Ta'ala, maka hal ini kami tidak mengetahui ada asalnya dari Ibnu Taimiyyah atau selainnya dari ulama-ulama islam. (Silsilah Dhoifah). Sumber : http://www.almeshkat.net/vb/showthread.php?t=102296 Namun berdoa setelah khatam alquran, tanpa mengkhususkan teks tertentu, sebagian ulama membolehkan dan mensunnahkannya berdasarkan dalil hadits dan amalan para salaf se...

Shalat Fardhu Di Rumah

BERDOSA SHALAT FARDHU DI RUMAH ? Shalat yang lima waktu bagi laki-laki wajib berjamaah di masjid. Kata ulama, jika dikerjakan di rumah tanpa udzur, sah shalatnya, tetapi berdosa, karena menyelisihi perintah Allah dan RasulNya dan menyelisihi amalan para sahabat.  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : من سمع النداء فلم يأت فلا صلاة له إلا من عذر Barangsiapa yang mendengar panggilan adzan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali ada udzur. (Riwayat Ibnu Majah, Ad Daraqatni dengan Isnad Shahih). Al Lajnah Ad Daimah (Majlis Ulamanya Saudi Arabia) ditanya : مَا حُكْمُ صَلَاةِ الرَّجُلِ فِيْ بَيْتِهِ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ، وَمَنْزِلِهِ قَرِيْبٌ مِنَ الـمَسْجِدِ؟ “Apa hukum shalat laki-laki di rumah tanpa udzur dan rumahnya dekat dengan masjid?” Mereka menjawab : صَلَاةُ الـجَمَاعَةِ وَاجِبَةٌ، وَيَأْثِمُ مَنْ تَرَكَهَا بِغَيْرِ عُذْرٍ. فتاوى اللجنة الدائمة/ فتوى رقم 6036. Shalat jamaah itu wajib, orang yang meninggalkannya dengan tanpa udzur dia berdosa. (Fat...

Ceraikan Atau Minta Cerai

CERAIKAN ATAU MINTA CERAI Jika seorang isteri tidak shalat dan telah dinasehati berulang kali, namun tetap saja tidak mau shalat, maka hendaklah suaminya menceraikannya.  Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : يجب على الزوج أمر زوجته بالصلاة فان لم تصل وجب عليه فراقها Diwajibkan atas suami memerintahkan isterinya untuk shalat. Maka jika tidak (juga mau) shalat yang diwajibkan atasnya, (hendaklah) meninggalkannya (menceraikannya). (Majmu' Fatawa 489). Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah : إن تزويج الإنسان الذي لا يصلي : محرم ، والعقد عقد فاسد ، لا تحل به الزوجة لمن تزوجت إياه ، لأن من لا يصلي : كافر ، قال ﷺ :..(( بين الرجل وبين الشرك والكفر : ترك الصلاة ))" . منار الإسلام (ج١/ص١٢٧) . Sesungguhnya pernikahan orang yang tidak shalat adalah haram dan akadnya rusak. Isterinya tidak halal bagi suaminya, karena sesungguhnya orang yang tidak shalat adalah kafir. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ...

Kematian Awal Dari Kiamat

KEMATIAN AWAL DARI KIAMAT Jika seseorang datang kematiannya, maka itulah awal dari kiamatnya. Mulailah merasakan buah dari amal baiknya dan penderitaan akibat amal buruknya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :  إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا الْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ   "Sesungguhnya kubur adalah tempat akhirat pertama, bila seseorang selamat darinya maka setelahnya lebih mudah dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit." 'Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih mengerikan melainkan kuburan." (Shahih Turmudzi). Aisyah radhiyallahu anha berkata : ْكَانَ الأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَ...

Yang Lebih Besar Dari Kematian

YANG LEBIH BESAR DARI KEMATIAN Berita kematian terus silih berganti. Baik yang mati di rumah, di jalan, di kantor, di pasar, di kebun, di sawah, di rumah sakit, di tempat pelacuran atau tempat maksiat lainnya, di masjid, di kendaraan dan lain sebagainya, namun kadang hal ini tidak dijadikan pelajaran. Kebanyakan manusia terus lalai, seakan hidup masih panjang. Terus berleha-leha menyia-nyiakan waktu dan meninggalkan amal kebaikan. Ini betul-betul musibah. Al-Imam Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi rahimahullah berkata: قال علماؤنا: وأعظم منه الغفلة عنه، والإعراض عن ذكره، وقلة التفكر فيه، وترك العمل له، وإن فيه وحده لعبرة لمن اعتبر، وفكرة لمن تفكرَ. "Para ulama kita mengatakan: Yang paling besar darinya (dari kematian) adalah lalai darinya. Berpaling dari mengingatnya. Sedikit memikirkannya. Dan meninggalkan amal untuk (menghadapi) nya. Dan sesungguhnya di dalamnya ada pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran dan pikiran bagi orang yang berfikir. At-Tadzkirah bi Ahwalil Mauta ...

Tingkatan Yaqin

TINGKATAN YAQIN Di dalam suatu majlis ilmu, diterangkan mengenai surga dan neraka dengan dalil-dalil yang terdapat dalam alquran dan assunnah serta penjelasan para salaf, maka seseorang yang diberikan hidayah taufik, dia yakin itu benar, maka ini namanya ilmul yaqin. Ketika seseorang sudah dikumpulkan di alam perhisaban, lalu diperlihatkan neraka atau surga, maka inilah ainul yaqin. Dan tatkala seseorang dimasukkan ke dalam surga atau ke dalam neraka, baru dia merasakan nikmatnya surga atau pedihnya siksa neraka, maka inilah haqqul yaqin. Disebuah website ada yang bertanya : ما الفرق بين علم اليقين وعين اليقين وحق اليقين المذكورة في كتاب الله ؟ Apa perbedaan ilmul yaqin, ainul yaqin dan haqqul yaqin yang disebutkan di dalam kitab Allah ? - ( كلا لو تعلمون علم اليقين ) * التكاثر ؛ - ( ثم لترونها عين اليقين ) * التكاثر ؛ - ( إن هذا لهو حق اليقين ) * الواقعة Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah : ” الفرق بين علم اليقين وعين اليقين وحق اليقين : قد مثلت المراتب الثلاثة بمن أخبرك :...