Mempublikasikan Berita Kelahiran
MEMPUBLIKASIKAN BERITA KELAHIRAN
Apakah seseorang boleh untuk mempublikasikan bahwa anaknya, cucunya, keponakannya atau adiknya telah lahir ? Apakah perkara ini tidak masalah dan mubah saja, atau seperti apa hukumnya ?
Seorang ulama, ahlul hadits di Madinah di zaman ini, beliau di tanya tentang permasalahan ini.
سئل العلامة المحدث عبد المحسن بن حمد العباد البدر
Asy-Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah ditanya :
فضيلة الشيخ أحسن الله إليكم : رزقت بمولود فهل يجوز لي نشر خبر ذلك في الشبكة العنكبوتية أو الفيس بك ليدع له ؟
Fadhilatusy Syaikh, semoga Allah senantiasa mencurahkan kebaikan-Nya kepada Anda, saya diberi rezeki dengan anak yang baru lahir, maka apakah boleh bagi saya untuk menyebarkan berita tentang hal itu di internet atau facebook, agar bayi saya tersebut didoakan?
الجواب :
لا أبدا لا تفعل أدع له أنت ويدعوا له أهله ولا تشغل نفسك بهذه الأمور. كل من يولد له مولود يروح يحطه في الشبكة [شرح صحيح مسلم باب فضل بناء المساجد والحث عليها17/6/1435هـ]
Jawaban:
Tidak boleh kamu melakukannya, engkau doakan (sendiri) untuknya dan keluarganya hendaknya mendoakan untuknya, dan jangan engkau sibukkan dirimu dengan perkara-perkara ini. (jangan sampai) Setiap orang yang dikaruniai anak, lalu menulis beritanya di internet.
.
Syarh Shahih Muslim, bab Fadhl Binail Masajid wal Hatstsu Alaiha, 17/6/1435 H.
Sumber : https://www.ajurry.com/vb/forum/المنابر-الإسلامية-العامة/منبر-البيت-السلفي/منبر-تربية-الأولاد/50554-رزقت-بمولود-فهل-يجوز-لي-نشر-خبر-ذلك-في-الشبكة-العنكبوتية-أو-الفيس-بك-ليدع-له-؟
AFM
Copas
Komentar
Posting Komentar