Adzab Yang Merata
ADZAB YANG MERATA
Jika seseorang meninggalkan amal makruf nahi mungkar, maka Allah Ta'ala akan marah, melaknat dan menurunkan hukumannya.
Untuk itu, teruslah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Baik untuk anak isteri, karib kerabat terdekat, kerabat jauh, maupun orang lain.
Asy-Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah berkata:
متى ترك الناس الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر وتساكتوا، استحقوا المقت من الله واللعنة وحلول العقوبات.
"Kapan saja manusia meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar dan kompak diam, maka mereka berhak mendapatkan kemurkaan dari Allah, laknat, dan turunnya berbagai macam hukuman." (Majmu'ul Fatawa, jilid 3 hlm. 258).
Fatwa beliau ini sesuai dengan yang diberitakan dalam alquran dan assunnah.
Allah Ta'ala berfirman :
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksanya. (Surah Al Anfal 25).
Disebutkan dalam tafsir almuyassar :
واحذروا -أيها المؤمنون- اختبارًا ومحنة يُعَمُّ بها المسيء وغيره لا يُخَص بها أهل المعاصي ولا مَن باشر الذنب، بل تصيب الصالحين معهم إذا قدروا على إنكار الظلم ولم ينكروه، واعلموا أن الله شديد العقاب لمن خالف أمره ونهيه
Dan waspadalah kalian (wahai kaum mukminin), satu cobaan dan ujian yang akan merata dialami oleh orang yang berbuat buruk dan lainnya, yang tidak khusus cobaan tersebut mengenai orang yang bermaksiat semata, tidak pula orang yang melakukan dosa tersebut, akan tetapi juga menimpa orang-orang yang shalih bersama mereka sekaligus, bila orang-orang shalih itu sebenarnya mampu mengingkari kezhaliman , namun mereka tidak mengingkarinya. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat dahsyat siksaanNya bagi orang yang melanggar perintah dan laranganNya. (Tafsir Al Muyassar).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا . فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang menjaga larangan-larangan Allah dan orang yang terjatuh di dalamnya adalah seperti suatu kaum yang sedang mengundi untuk mendapatkan tempat mereka masing-masing di dalam kapal. Sebagian mendapat tempat di bagian atas kapal dan sebagian lainnya mendapat di bagian bawah. Orang-orang yang berada di bawah jika ingin mendapatkan air minum mereka melewati orang-orang yang ada di atas. Mereka (yang ada di bawah) berkata: “Andaikata kita melubangi perahu ini untuk mendapatkan air minum, maka kita tidak akan mengganggu mereka yang ada di atas”. Jika orang-orang yang ada di atas membiarkan perbuatan dan keinginan orang-orang yang ada di bawah (yaitu melubangi kapal), maka mereka semua akan tenggelam. (HR al-Bukhâri).
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ النَّاسَ إذا رأَوُا الظَّالمَ فلم يأخُذوا على يدَيْه أوشك أن يعُمَّهم اللهُ بعقابٍ
“Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kezhaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka Allah akan meratakan adzab kepada mereka semua. [HR Abu Dâwud, at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni].
Contoh kecil misalkan, seorang suami yang merokok di rumahnya, sedangkan disekelilingnya ada isteri dan anak-anaknya, bahkan ada anaknya yang masih bayi, jika ini dibiarkan, tidak ditegur atau tidak dinasehati oleh anggota keluarga, maka akan membahayakan semuanya, bukan hanya si suami atau si bapak.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar