Azab Allah Datang Dengan Tiba-Tiba

AZAB ALLAH DATANG DENGAN TIBA-TIBA


Kalau teringat gempa, ingat ketika saya dan teman-teman yang lain lagi santai-santai menikmati istirahat di Sakan salah satu Mahad di Sleman Yogyakarta, bumi pun bergoyang dan berguncang dengan tiba-tiba. Kami pun berlarian sempoyongan berhambur keluar menyelamatkan diri. Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2007.


Itulah azab Allah yang datang dengan tiba-tiba, baik di siang hari, maupun di malam hari. 


Allah Ta'ala berfirman :


 أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ (97) أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ (98) أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ (99) }


Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain-main? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Surat Al A'raf 97-99).


Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :


أي : في حال شغلهم وغفلتهم ، ( أفأمنوا مكر الله ) أي : بأسه ونقمته وقدرته عليهم وأخذه إياهم في حال سهوهم وغفلتهم


Yaitu di saat mereka sedang sibuk dan lalai.


Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? (Al-A'raf: 99)


Yakni azab, pembalasan, dan kekuasaan-Nya terhadap diri mereka serta siksaan-Nya terhadap mereka di saat mereka dalam keadaan lalai dan tidak menyadari kedatangannya


( فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون ) ; ولهذا قال الحسن البصري ، رحمه الله : المؤمن يعمل بالطاعات وهو مشفق وجل خائف ، والفاجر يعمل بالمعاصي وهو آمن


Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (Al-A'raf: 99)


Karena itulah Al-Hasan Al-Basrirahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman. (Tafsir Ibnu Katsir).


Maka hendaklah setiap orang tidak merasa aman dari azab Allah. Karena orang yang merasa aman dari murka dan azabNya Allah, mereka telah melakukan dosa besar.


Berkata Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu :


أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله


“Di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah, merasa putus asa dari rahmat Allah (ampunan) dan putus asa dari pertolongan Allah.” (HR. Ath Thobroni. Berkata Al Haitsami. Isnad Shahih).


AFM



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?