Musibah Yang Terbesar
MUSIBAH YANG TERBESAR
Banyak manusia yang tertimpa dengan berbagai macam musibah. Baik musibah yang menimpa jasmani maupun musibah yang menimpa rohani.
Tahukah musibah apa yang terbesar yang menimpa seseorang ? Musibah yang paling besar yang menimpa seseorang adalah hati yang keras.
Hudzaifah bin Qatadah rahimahullah
berkata:
" أعظم المصائب قسوة القلب " . السير(9/284)
"Musibah yang paling besar adalah hati yang keras." (Siyar A'lamin Nubala', 9/284).
Keras hati itu adalah hilangnya ke lemah lembutan, lenyapnya kasih sayang, tidak tunduk, patuh dan khusyuk.
Berkata Ibnu Mandzur rahimahullah ;
القسوة في القلب ذهاب اللين والرحمة والخشوع منه
Keras hati adalah hilangnya kelemah lembutan, kasih sayang dan kekhusyuan (ketundukan/kepatuhan). (Lisanul 'Arabi).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah tentang ayat :
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah. (Al-Hadid: 16).
يقول الله تعالى : أما آن للمؤمنين أن تخشع قلوبهم لذكر الله ، أي : تلين عند الذكر ، والموعظة ، وسماع القرآن ، فتفهمه ، وتنقاد له ، وتسمع له ، وتطيعه .
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman bahwa bukankah telah datang waktunya bagi orang-orang mukmin untuk tunduk hati mereka mengingat Allah? Yakni hati mereka lunak di saat mengingat Allah dan mendengar nasihat serta mendengar bacaan Al-Qur'an, lalu hati mereka memahaminya, tunduk patuh dan mendengarkannya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kemudian Ibnu Katsir rahimahullah melanjutkan penjelasan tentang ayat :
{وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ}
Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. (Al-Hadid: 16)
نهى الله المؤمنين أن يتشبهوا بالذين حملوا الكتاب قبلهم من اليهود والنصارى ، لما تطاول عليهم الأمد بدلوا كتاب الله الذي بأيديهم واشتروا به ثمنا قليلا ونبذوه وراء ظهورهم ، وأقبلوا على الآراء المختلفة والأقوال المؤتفكة ، وقلدوا الرجال في دين الله ، واتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله ، فعند ذلك قست قلوبهم ، فلا يقبلون موعظة ، ولا تلين قلوبهم بوعد ولا وعيد .
Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang orang-orang mukmin menyerupai orang-orang yang telah diberikan kepada mereka Al-Kitab sebelum masa kaum mukmin, dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Setelah masa berlalu cukup panjang atas mereka, lalu mereka mengganti Kitabullah yang ada di tangan mereka dan menukarnya dengan harga yang sedikit, dan mencampakkannya ke belakang punggung mereka. Dan sebagai gantinya mereka menerima berbagai pendapat yang beraneka ragam dan yang dibuat-buat, serta membebek kepada pendapat orang banyak dalam agama Allah, dan mereka menjadikan pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Maka pada saat itulah hati mereka menjadi keras dan tidak mau menerima pelajaran serta tidak mau lunak dengan janji maupun ancaman. (Tafsir Ibnu Katsir).
Apa penyebab hati menjadi keras dan apa obatnya? Perhatikan perkataan ulama berikut ini :
Berkata Syekh Bin Baaz rahimahullah :
أسباب قسوة القلب: الذنوب والمعاصي، وكثرة الغفلة، وصحبة الغافلين والفساق، كل هذه الخلال من أسباب قسوة القلوب، ومن لين القلوب وصفائها وطمأنينتها: طاعة الله جل وعلا وصحبة الأخيار، وحفظ الوقت بالذكر وقراءة القرآن والاستغفار، ومن حفظ وقته بذكر الله وقراءة القرآن وصحبة الأخيار والبعد عن صحبة الغافلين والأشرار يطيب قلبه ويلين، قال تعالى: أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ [الرعد:28].
Sebab kerasnya hati adalah perbuatan dosa dan maksiat, banyak lalai, berteman dengan orang yang lalai dan fasik. Hal-hal ini merupakan penyebab kerasnya hati.
Dan sebab lembutnya hati, bening dan ketenangannya adalah dengan taat kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berteman dengan orang-orang baik (shalih), menjaga waktu dengan berdzikir, membaca al-Quran dan beristighfar,
Barangsiapa yang menjaga waktunya dengan berdzikir kepada Allah, membaca al-Quran, berteman dengan orang-orang baik (shalih) dan menjauhi teman-teman yang lalai dan jahat, maka hatinya akan baik dan lembut.
Allah Ta’ala berfirman:
“Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). Sumber : https://binbaz.org.sa/discussions/49/لقاء-متوسطة-الفارابي-بالرياض-مع-سماحته-واجوبته-لهم
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin -rahimahumullah-:
أسباب قسوة القلب :
الإعراض عن الله عز وجل والبعد عن تلاوة القران واشتغال الإنسان بالدنيا وأن تكون الدنيا أكبر همه فلا يهتم بأمور دينه لأن طاعة الله تعالى توجب لين القلب ورقته ورجوعه إلى الله تبارك وتعالى
ودواء ذلـك :
بالإقبال على الله والإنابة إليه وكثرة ذكره وكثرة قراءة القرآن وكثرة الطاعات بحسب المستطاع. نسأل الله لنا ولإخواننا أن يلين قلوبنا لذكره وأن يعمرها بطاعته إن الله على كل شيء قدير . فتاوى نور على الدرب ( ج 12 - ص 19 -18)
Sebab-sebab kerasnya hati adalah:
Berpaling dari Allah -'Azza wa jalla, jauh dari membaca Al-Quran, sibuknya manusia dengan dunia, dan dunia menjadi tujuan utama, sehingga dia tidak mementingkan urusan agamanya. Karena ketaatan kepada Allah akan membuat hati menjadi lunak, lembut, dan mau kembali kepada Allah.
Dan obatnya itu :
Menghadap kepada (perintah) Allah dan kembali kepada-Nya, banyak berdzikir, banyak tilawah (membaca) Al-Quran, banyak menjalankan ketaatan sesuai kemampuannya.
Kita meminta kepada Allah untuk kita dan saudara-saudara kita agar dilembutkan hatinya untuk mengingat Allah dan menjadikannya makmur dengan ketaatan kepada-Nya, sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa." (Fatawa Nur 'ala ad-Darb 12/ 18-19).http://fatawapedia.com/ما-هي-أسباب-قسوة-القلب-وكيفية-علاجه-31440
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar