Lebih Sayang Daripada Orang Tua
LEBIH SAYANG DARIPADA ORANG TUA
Jika ada seorang anak, mendekati api yang akan membahayakannya, maka kedua orang tuanya akan segera beranjak dan berlari untuk menyelamatkannya. Itulah kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Seorang ulama atau ustadz yang menasehati dan memperingatkan seseorang agar melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemungkaran (baik maksiat, bid'ah atau kesyirikan), karena kasih sayangnya ulama atau ustadz kepada orang tersebut.
Maka ulama dalam hal ini lebih sayang kepada umat dibandingkan dengan kedua orang tua.
Berkata Yahya bin Mu’adz rahimahullah,
" العلماء أرحم بأمة مُحمَّد صلَّى اللَّه عليه وسلَّم من آبائهم وأُمَّهاتهم ، قيل له: كيف ذلك ؟
قال : لأنَّ آباءهم وأمَّهاتهم يحفظونهم من نار الدُّنيا ، والعلماء يحمونهم من نار الآخرة ".
مختصر نصيحة أهل الحديث (167)
“Ulama lebih sayang terhadap umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam daripada ayah dan ibu mereka sendiri.”
Dikatakan kepadanya, “Bagaimana bisa demikian?”
Beliau berkata, “Dikarenakan ayah dan ibu mereka hanya menjaga dari api dunia sedangkan ulama menjaga mereka dari api akhirat.” (Muhtashor Nashihah Ahlul Hadits 167).
Namun tugas dan tanggungjawab orang tua, bukan hanya menyelamatkan anaknya dari api dunia dan juga menyelamatkannya dari api neraka.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...(QS. At Tahrim : 6).
Berkata Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اتقوا الله وأوصوا أهليكم بتقوى الله
Bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Al-‘Allamah asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah :
“الفتنة شديدة الآن لا تغفلوا عن أولادكم ونسائكم”. إغاثة اللهفان 17-06-1437هـ
Fitnah sekarang semakin dahsyat, jangan kalian lalai (menjaga) anak-anak kalian dan isteri-isteri kalian.” (Ighatsah al-Lahfan 17-06-1437 H).
AFM
Komentar
Posting Komentar