Ibu Wahabi ?
IBU WAHABI ?
Seorang ibu, orang tua TK di Madrasah Al-Muyassar, bertanya kepada ibu kepala sekolah,
"Ibu alirannya wahabi ya?"
Ibu kepsek balik bertanya, "Wahabi itu apa ya?"
"Saya tidak tahu", kata ibu itu.
Kembali ibu itu bertanya, "Kan ada NU dan Muhammadiyah, terus ibu apa?"
Bu kepsek menjawab, "Saya Salafi".
Perkataan ibu kepsek ini sudah tepat. Karena manhaj salaf ini tidak boleh disembunyikan. Katakan saja SAYA SALAFI. Nanti kalau bertanya tentang apa itu salafi, baru dijelaskan. Atau dia mencari tahu, mungkin dia akan bertanya kepada Mbah Google.
Hal ini sesuai dengan yang difatwakan oleh beberapa ulama di banyak kitabnya.
Syaikh ‘Allamah bin Baz rahimahullah pernah ditanya:
" ما تقول فيمن تسمى بالسلفيِّ و الأثريِّ هَل هِيَ تزكية "
“Apa pendapat anda tentang orang yang menamakan dirinya dengan Salafiy dan Atsariy, apakah hal tersebut merupakan Tazkiyah?”
Beliau menjawab:
" إذا كان صادقاً أنه أثري أو أنه سلفي لا بأس، مثل ما كان السلف يقول: فلان سلفي، فلان أثري، تزكية لا بد منها، تزكية واجبة "
“Apabila benar ia adalah Atsariy atau Salafiy maka tidak mengapa, seperti dulu kaum salaf berkata: ‘Fulan seorang salafi atau fulan seorang atsari, ini sebuah tazkiyah yang harus, merupakan tazkiyah yang Wajib.” Al Arba’una Haditsan An Nabawiyah Fi Minhajid Da’watis Salafiyah: 23). Sumber : https://www.ajurry.com/vb/forum/منابر-المتون-العلمية-وشروحها/منبر-الفتاوى-الشرعية/منبر-الأسئلة-المجابة/2714-سؤال-ما-معنى-كل-من-اللقبين-السلفي-و-الأثري؟
Berkata Al ‘Allamah As Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah:
"التسمِّي بالسلفية إذا كان حقيقة : فلا بأس به ، أما إذا كان دعوى : فلا يجوز له أن يتسمَّى بالسلفية وهو على غير منهج السلف"
“Menamakan diri dengan Salafiyah apabila benar maka tidak mengapa, adapun apabila hanya sekedar klaim, maka tidak boleh baginya menamakan dirinya dengan Salafiyah padahal ia tidak berada di atas manhaj Salaf.” (Al Ajwibah Al Mufidah ‘Alal As’ilatil Manahijil Jadidah :13). Sumber : https://www.ajurry.com/vb/forum/منابر-المتون-العلمية-وشروحها/منبر-الفتاوى-الشرعية/منبر-الأسئلة-المجابة/2714-سؤال-ما-معنى-كل-من-اللقبين-السلفي-و-الأثري؟
Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah ditanya:
هذا يقول نُشهِد اللهَ على حبِّكم – أقول: أحبَّك الله الذي أحببتنا فيه -يقول: هل إذا قال الإنسان أنا سلفي يُعتبر هذا زكَّى نفسه؟
Penanya mengatakan bahwa Allah menjadi saksi bahwa kami mencintai anda wahai Syaikh ; maka aku katakan : Semoga Allah mencintai anda sebagaimana anda mencintai kami karena-Nya.
Jika seseorang mengatakan: Saya adalah seorang salafy ; apakah hal itu dikategorikan sebagai tazkiyah terhadap dirinya sendiri?
Beliau hafidzahullah menjawab:
وإنما هو إخبار عن نفسه بأنه على عقيدة السَّلف والحمد لله قد أفتاهُ في هذا من هو أعلم منَّا وخيرٌ منَّا وأفضلُ منَّا وأتقى لله فيما نحسبه عند الله منَّا ألا وهو شيخُ الإسلام ابن تيمية – رحمه الله – حيثُ قال :
“لا عيبَ على من أظهر مذهب السلف وانتسبَ إليه أو اعتزى إليهِ بل يجبُ قبولُ ذلك منه بالاتفاق، فإنَّ مذهب السلف لا يكون إلا حقًّا”
وإنما يريد بهذا الإخبار أنّه على العقيدة الصحيحة التي هي ليست بعقائد أهل الكلام ولا عقائد أهل الزيغ والبِدَع.
Yang demikian tidaklah dinamakan tazkiyah kepada dirinya, itu adalah sebuah pengabaran bahwa dirinya berada di atas aqidah salaf.
Alhamdulillah permasalahan ini telah difatwakan oleh seorang yang lebih berilmu dan lebih utama serta lebih bertakwa kepada Allah yang kita ketahui yaitu Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah Rahimahullah, ketika beliau mengatakan:
“Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, menisbahkan diri kepadanya ataupun berafiliasi kepada madzhab (salaf). Yang demikian karena tidaklah madzhab yang dipegang oleh para salaf melainkan adalah kebenaran.
Sebenarnya hal itu adalah penjelasan tentang dirinya bahwa ia berada di atas akidah yang benar dan akidah itu bukanlah akidah ahli kalam, bukanpula akidah orang-orang yang sesat dan menyimpang”.http://ar.miraath.net/fatwah/4701.
Untuk itu tampakkan saja kesalafiyyahannya, itu bukan merupakan aib, jangan disembunyi-sembunyikan, karena manhaj salaf adalah manhaj yang benar. Dakwahkan dan ajak umat ini untuk menempuh manhaj salaf.
Berkata Syeikhul islam ibnu Taimiyyah rahimahullah :
لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه بل يجب قبول ذلك منه بالإتفاق فإن مذهب السلف لا يكون ألا حقا
"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan madzhab salaf, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan menurut kesepakatan para ulama' karena sesungguhnya madzhab salafus shalih itu tiada lain hanyalah kebenaran." (Al-Fatawa, IV: 149). Sumber : https://www.ajurry.com/vb/forum/منابر-المتون-العلمية-وشروحها/منبر-الفتاوى-الشرعية/منبر-الأسئلة-المجابة/2714-سؤال-ما-معنى-كل-من-اللقبين-السلفي-و-الأثري؟
Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:
ﻓﺄﻧﺎ ﺃﻧﺼﺢ ﻫﺬﺍ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻈﻬﺮ ﺳﻠﻔﻴﺘﻪ ﻭﻳﻜﺘﻔﻲ ﺑﺎﻟﺘﺰﻛﻴﺎﺕ ﺃﻥ ﻳﺰﻛﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺎﻟﺼﺪﻉ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﻓﻲ ﺩﺭﻭﺳﻪ، ﻓﻲ ﺃﻱ ﻣﻜﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﻜﻨﺔ، ﻓﺈﻥ ﺍﻷﻣﺔ ﺑﺄﻣﺲ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ إﻟﻰ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺍﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ.
"Saya menasehatkan kepada orang yang tidak menampakkan salafiyyahnya dan mencukupkan diri dengan tazkiyah (pujian), hendaklah dia mentazkiyah dirinya dengan sikap berani terang-terangan menyuarakan dan menampakkan manhaj ini dalam pelajaran-pelajaran yang dia sampaikan di tempat manapun, karena sesungguhnya umat sangat membutuhkan dakwah yang mengajak kepada manhaj salaf." (Majmu Fatawa 14/259). Sumber : http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=26&id=65
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar