Menggunjing Penguasa
MENGGUNJING PENGUASA
Para pembesar negeri, para politisi, para pengamat politik, sampai politisi dan pengamat warung kopi, kalau sudah membicarakan dan menggunjing penguasa, terutama masalah kekurangannya atau istilahnya kezaliman mereka, sungguh sangat asik dan semangat, seakan-akan mereka di atas angin dan di atas kebenaran.
Apa hasilnya, sedikit demi sedikit tertanam kebencian, kemarahan, ketidaksukaan dan antipati terhadap penguasa.
Akhirnya dituangkan celaan dan caciannya terhadap penguasa di media sosial, media elektronik atau mimbar-mimbar bebas. Masyarakat pun semakin terbakar emosinya. Akhirnya turunlah aksi menentang pemerintah. Baik dengan demontrasi dan pemberontakan.
Terjadilah kekacauan, huru hara dan pertumpahan darah. Dampaknya hilanglah rasa aman. Lenyaplah kedamaian dan ketentraman.
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahumullah :
إذا اغتبت الأمير أو الوزير أو الملك معناها أنك تشحن قلوب الرعية على ولاتهم، هذا سبب لنشر الفوضى بين الناس وتمزقهم، واليوم يكون رميا بالكلام، وغدًا يكون رميا بالسهام!!
"Jika engkau menggunjing pemimpin, atau menteri, atau raja; artinya engkau membangkitkan kemarahan hati rakyat terhadap pemerintah mereka. Hal ini akan menyebabkan tersebarnya kekacauan di tengah masyarakat dan memecah belah mereka. Boleh jadi hari ini serangan dilakukan dengan ucapan, sedangkan besok (suatu saat) serangan dilakukan dengan panah (mengangkat senjata)." Syarah Riyadhush Shalihin 6/105.
AFM
Komentar
Posting Komentar