Percepat Memikul Jenazah

PERCEPAT MEMIKUL JENAZAH


Ketika mengusung jenazah hendaklah percepat jalannya, seperti berlari-lari kecil, jangan berjalan dengan pelan-pelan, selangkah demi selangkah atau jalan merayap.


'Uyainah bin 'Abdurrahman bin Yunus dia berkata; bapakku telah menceritakan kepadaku, dia berkata;


شَهِدْتُ جَنَازَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ وَخَرَجَ زِيَادٌ يَمْشِي بَيْنَ يَدَيْ السَّرِيرِ فَجَعَلَ رِجَالٌ مِنْ أَهْلِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمَوَالِيهِمْ يَسْتَقْبِلُونَ السَّرِيرَ وَيَمْشُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ وَيَقُولُونَ رُوَيْدًا رُوَيْدًا بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ فَكَانُوا يَدِبُّونَ دَبِيبًا حَتَّى إِذَا كُنَّا بِبَعْضِ طَرِيقِ الْمِرْبَدِ لَحِقَنَا أَبُو بَكْرَةَ عَلَى بَغْلَةٍ فَلَمَّا رَأَى الَّذِي يَصْنَعُونَ حَمَلَ عَلَيْهِمْ بِبَغْلَتِهِ وَأَهْوَى إِلَيْهِمْ بِالسَّوْطِ وَقَالَ خَلُّوا فَوَالَّذِي أَكْرَمَ وَجْهَ أَبِي الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ رَأَيْتُنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنَّا لَنَكَادُ نَرْمُلُ بِهَا رَمَلًا فَانْبَسَطَ الْقَوْمُ


"Aku menyaksikan jenazah Abdurrahman bin Sammurah, dan Ziyad keluar berjalan di depan keranda, lalu orang-orang dari keluarga Abdurrahman dan budak-budak mereka segera menyambut keranda tersebut dengan berjalan kaki. Mereka berkata; "Pelan-pelan semoga Allah memberkati kalian." Lalu mereka berjalan perlahan-lahan, hingga ketika kami berada di dalam Mirbad, kami bertemu dengan [Abu Bakrah] sedang berada di atas bighal (kuda kecil). Setelah melihat apa yang mereka perbuat, ia membawa mereka di atas bighalnya dan mengulurkan cambuknya untuk manuntun mereka seraya berkata; 'Minggirlah, demi Dzat yang telah memulyakan wajah Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendapatkan kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kami hampir membawanya (jenazah) dengan cepat.' Maka orang-orang pun bersegera." (Riwayat An Nasai - Hadits Shahih).


Dari ‘Abdurrahmaan bin Jausyan, bahwasannya ia pernah mengantarkan jenazah ‘Utsmaan bin Abil-‘Aash, dan kami berjalan dengan lambat. Lalu kami berjumpa dengan Abu Bakrah, kemudian ia mengangkat cambuknya dan berkata :


" لَقَدْ رَأَيْتُنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَرْمُلُ رَمَلًا "


 “Sungguh-sungguh aku telah melihat kami (para shahabat) bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam  berjalan dengan cepat (ketika mengantar jenazah). (Riwayat Abu Daud - Shahih).


Apa hikmahnya membawa jenazah dengan cepat-cepat? Jika si jenazah orang yang shaleh, maka mempercepat kebaikan baginya, kalau dia orang yang buruk, maka bersegera meletakkan kejelekan dari pundak.


Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


«أسرعوا بالجنازة, فإن تك صالحة فخير تقدمونها إليه, وإن تكن غير ذلك فشر تضعونه عن رقابكم» [ رواه البخاري ] .


"Bersegeralah kalian di dalam memanggul jenazah, karena, jika sekiranya dia orang yang sholeh, maka itu adalah kebaikan yang kalian segerakan baginya, namun, bila dia orang yang buruk, maka setidaknya kalian telah meletakan kejelekan dari pundak-pundak kalian". (Riwayat Bukhari Muslim).


Dan Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ وَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهُ صَعِقَ


"Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para laki-laki di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia (jenazah tersebut) berkata; "Bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang shalih, maka dia akan berkata; "Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara jenazah itu akan didengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya manusia mendengarnya, tentu dia jatuh pingsan". (Riwayat Bukhari).


Berkata Ibnu Qudaamah rahimahullah  :


 لا خلاف بين الأئمة رحمهم الله في استحباب الإسراع بالجنازة‏,‏ وبه ورد النص وهو قول النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏:‏ ‏(‏أسرعوا بالجنازة فإن تكن صالحة فخير تقدمونها إليه‏,‏ وإن كانت غير ذلك فشر تضعونه عن رقابكم‏)‏ متفق عليه وعن أبى هريرة قال‏:‏ ‏(‏كان رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ إذا تبع الجنازة قال‏:‏ انبسطوا بها ولا تدبوا دبيب اليهود بجنائزها‏)‏ رواه أحمد‏,‏ في ‏"‏ المسند ‏


“Tidak ada perbedaan pendapat di antara para imam rahimahumullah tentang disukainya mempercepat membawa jenazah, yang didasarkan oleh nash, yaitu sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘"Bersegeralah kalian di dalam memanggul jenazah, karena, jika sekiranya dia orang yang sholeh, maka itu adalah kebaikan yang kalian segerakan baginya, namun, bila dia orang yang buruk, maka setidaknya kalian telah meletakan kejelekan dari pundak-pundak kalian". (Riwayat Bukhari Muslim).


Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, dahulu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam apabila dia mengikuti jenazah, Beliau bersabda : Bersegeralah kalian dengannya (mengusung jenazah) dan tidak merayap (jalannya terlalu lambat) dalam mengusung jenazahnya, seperti binatang pengangkut barang yahudi. (Riwayat Ahmad di dalam Al Musnad).


واختلفوا في الإسراع المستحب فقال القاضي‏:‏ المستحب إسراع لا يخرج عن المشى المعتاد 


Dan mereka (para ulama) berbeda pendapat tentang cepat yang disukai. Maka Al Qadhii berkata : Disukai cepatnya tidak keluar dari jalan yang biasa.  [Al-Mughniy]. Sumber : http://www.al-eman.com/الكتب/المغني **/فصل: استحباب أن يصف في الصلاة على الجنائز ثلاثة صفوف /i299&d205287&c&p1


Kalau mengusung jenazah dengan pelan-pelan, selangkah demi selangkah, jalannya merayap atau jalan seperti merangkak, ini menyelisihi sunnah dan kesepakatan ulama dan merupakan amalan bid'ah dan meniru orang kafir, kecuali kalau mayatnya takut rusak, boleh membawanya pelan-pelan.


Berkata Ibrahim rahimahullah :


كَانَ يُقَالُ انْبَسِطُوا بِالْجَنَائِزِ، وَلا تَدُبُّوا دَبِيبَ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى


“Dulu dikatakan : ‘Bersegeralah dalam mengusung jenazah, dan janganlah kalian berjalan lambat seperti lambatnya langkah orang Yahudi dan Nashara” [Riwayat ‘Abdurrazzaaq - sanadnya shahih]. Sumber : http://www.hadithportal.com/index.php?show=hadith&h_id=6049&book=61


Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah :


وأمَّا دبيب الناس اليوم خطوة خطوة فبدعة مكروهة، مخالفة للسُّنَّة، ومتضمَّنة للتشبه بأهل الكتاب: (اليهود) ".


 "Dan adapun (jalan) merayap orang-orang sekarang, selangkah demi selangkah, maka itu adalah bid'ah yang dibenci dan menyelisihi sunnah serta mengandung penyerupaan terhadap ahli kitab Yahudi.‎ (Zadul Ma'ad). Sumber : https://www.alukah.net/sharia/0/89507/#ixzz6bGrmhHMa


Berkata Imam An Nawawi rahimahullah :


وقال النووي: اتفق العلماء على استحباب الإسراع بالجنازة، إلا أن يُخاف انفجار الميت أو نحوه، فيُتأنى.


Para ulama sepakat atas dianjurkannya cepat-cepat mengusung jenazah kecuali apabila takut mayit hancur dan semisalnya maka boleh pelan-pelan. (Al Majmu'). Sumber : https://www.alukah.net/sharia/0/89507/#ixzz6bGrmhHMa


AFM


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?