Hobi Membicarakan Penguasa

HOBI MEMBICARAKAN PENGUASA

Ketika Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu menjadi khalifah, sebagian masyarakat senantiasa membicarakan beliau. Dikatakanlah Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu ini KKN, zalim, tidak adil dan lain sebagainya.

Puncaknya, bergejolaklah masyarakat, membaralah dada-dada mereka dengan kemarahan dan puncaknya pengerahan masa mengepung rumah Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu, yang akhirnya Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu terbunuh.
 
Berkata Syekh Ibnu Baaz rahimahullah :

سبب قتل عثمان بن عفان رضي الله عنه كثرة الكلام في السلطان. بدائع الفوائد صـ 141

Sebab terbunuhnya Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu karena banyak membicarakan penguasa. (Badai'ul fawaid hal 141).

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahumullah :

إذا اغتبت الأمير أو الوزير أو الملك معناها أنك تشحن قلوب الرعية على ولاتهم، هذا سبب لنشر الفوضى بين الناس وتمزقهم، واليوم يكون رميا بالكلام، وغدًا يكون رميا بالسهام!!

"Jika engkau menggunjing pemimpin, atau menteri, atau raja; artinya engkau membangkitkan kemarahan hati rakyat terhadap pemerintah mereka. Hal ini akan menyebabkan tersebarnya kekacauan di tengah masyarakat dan memecah belah mereka. Boleh jadi hari ini serangan dilakukan dengan ucapan, sedangkan besok (suatu saat) serangan dilakukan dengan panah (mengangkat senjata)." (Syarah Riyadhush Shalihin 6/105).

Membicarakan kekurangan-kekurangan pemimpin atau membicarakan aib-aib pemimpin, bisa jadi yang dibicarakan tidak benar, hanya dusta, fitnah atau hoax dan bisa jadi benar, namun bukan pada tempatnya.

Berkata Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Prof. Dr. Muhammad bin Umar Baazmul hafizhahullah :

«إذا انتقدت ولي الأمر أو أي مسؤول وزير أو مدير دائرة أو منشأة حكومية لا يخلو الأمر من عدة أحوال :

"Apabila engkau mengkritik penguasa atau menteri atau kepala daerah atau kepala kantor pemerintahan maka hal ini tidak lepas dari beberapa keadaan :

الحال الأولى : أن يكون نقدك له بحق ولكن في غيبته؛ فهذا النقد غيبة حرام .

Keadaan pertama : engkau mengkritiknya dengan sesuatu yang benar namun tidak di hadapannya maka kritikan ini merupakan ghibah yang diharamkan.

الحال الثانية : أن يكون نقدك بغير حق فهذا بهت وكذب؛ فهذا حرام لا يجوز.

Keadaan kedua : engkau mengkritiknya dengan sesuatu yang tidak benar maka ini merupakan kedustaan; sehingga ini haram dan tidak boleh.

الحال الثالثة : أن يكون نقدك بحق وفي مجلسه أمام الناس ؛ فهذه فضيحة ليست بنصيحة.

Keadaan ketiga : engkau mengkritiknya dengan sesuatu yang benar dan di majelis ia berada serta di hadapan manusia; maka ini merupakan fadhihah (membongkar aib di depan umum) dan bukan nasehat.

الحال الرابعة : أن يكون نقدك له بحق وقدمته له سرا في خاصة نفسه دون تشهير وليس أمام الناس فهذه نصيحة تبرأ بها ذمتك و تؤجر عليها .

والله الموفق.»

Keadaan keempat : engkau mengkritiknya dengan sesuatu yang benar dan engkau menyampaikan kritikan tersebut kepadanya secara rahasia dan khusus dengan dirinya tanpa menyebarluaskannya serta tidak di depan manusia maka ini nasehat yang bisa melepaskan tanggung jawabmu dan engkau mendapatkan pahala karenanya. Wallahul muwaffiq".

Sumber : https://m.facebook.com/mohammadbazmool/posts/1220336154751535

AFM

Copas dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?