Terbebas Dari Api Neraka

TERBEBAS DARI API NERAKA

Jika ada seorang muslim yang kehormatannya dan kemuliaannya dihinakan, dilecehkan atau direndahkan, maka wajib untuk membelanya.

Nah bagaimana lagi kalau gurunya, bahkan Nabinya yang dihinakan, dilecehkan dan direndahkan, lebih layak lagi untuk membelanya.

Orang yang membela kehormatan saudaranya seorang muslim, dia akan dibebaskan dari api neraka.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

من رد عن عرض أخيه, رد الله عن وجهه النار يوم القيامة

Siapa yang membela kehormatan saudaranya saat di dunia, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari siksa api neraka di hari kiamat kelak. (HR. Tirmidzi. Berkata Tirmidzi : Hadis Hasan).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من ذب عن لحم أخيه بالغيبة كان حقا على الله أن يعتقه من النار

“Barang siapa membela daging (kehormatan) saudaranya dari gunjingan orang lain, maka Allah pasti akan membebaskannya dari Neraka.” (HR. Ahmad. Berkata Syeikh Al Albani : Shahih Li Ghairihi di Shahih Targhib Wa Targhib).

Sebaliknya, yang diam saja, tidak membelanya ketika saudaranya yang muslim dihancurkan kehormatannya dan kemuliaannya, maka Allah Ta'ala tidak akan menolongnya saat pertolongan Allah sangat diharapkannya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وما من امرئ ينصر مسلما في موضع ينتـقص فيه من عرضه وينتهـك فيه من حرمته إلا نصره الله في موطن يحب نصرته

“Barang siapa yang tidak membela saudaranya sesama muslim pada saat kehormatan dan harga dirinya dilecehkan, maka Allah pasti tidak akan membelanya pada saat pertolongan Allah sangat diharapkan.” (HR. Abu Dawud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan).

Lantas bagaimana cara menolong seorang muslim yang dihinakan kehormatannya? Perhatikan penjelasan dari seorang ulama salaf dibawah ini.

Berkata Imam Nawawi rahimahullah :

" اعلم أنه ينبغي لمن سمع غِيبةَ مسلم أن يردّها ويزجرَ قائلَها، فإن لم ينزجرْ بالكلام زجرَه بيده، فإن لم يستطع باليدِ ولا باللسان فارقَ ذلكَ المجلس، فإن سمعَ غِيبَةَ شيخه أو غيره ممّن له عليه حقّ أو كانَ من أهل الفضل والصَّلاح كان الاعتناءُ بما ذكرناه أكثر ".
(الأذكار 795)

“Ketahuilah, bahwasanya yang seharusnya dilakukan seseorang yang mendengar seorang muslim dipergunjingkan (dihinakan kehormatannya), maka hendaklah dia mencegah dan menghentikan pembicaraan itu. Andaikan orang yang menggunjing itu tidak mau berhenti setelah diingatkan dengan kata-kata, maka hendaklah diingatkan dengan tangan. 

Seandainya orang yang mendengar ghibah tadi tidak mampu mengingatkan dengan tangan maupun dengan lisan, maka hendaklah dia meninggalkan tempat itu. 

Apabila dia mendengar gurunya, orang yang berjasa kepada dirinya atau orang yang memiliki kelebihan dan keshalihan dipergunjingkan maka hendaknya ada perhatian lebih terhadap apa yang telah dijelaskan di atas. (Al Adzkar 795).

AFM





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?