Jangan Terburu-buru

JANGAN TERBURU-BURU


Kalau sesuatu belum pasti kebenarannya jangan langsung diucapkan atau di share. Kalaupun sudah pasti kebenarannya, timbanglah apakah ada maslahatnya atau tidak. Jika tidak ada maslahatnya dan manfaatnya, jangan diucapkan. Termasuk jangan langsung ditulis, dipublikasikan dan di share. Begitu pula yang mendengar atau membaca, jangan terburu-buru untuk mensharenya.

Kalau memang sudah diucapkan, ditulis, dipublikasikan atau di share, ternyata keliru, maka segera diralat, di edit, di klarifikasi atau meminta maaf. Karena itulah manusia, kadang khilaf. Termasuk saya sendiri.

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:


ما لم تتأكد منه لا تتكلم به، وإذا تأكدت منه اصبر هل فيه مصلحة أم ليس فيه، إن لم يكن فيه مصلحة، اتركه، احفظ لسانك عما لا فائدة فيه.


"Hal-hal yang belum engkau pastikan kebenarannya jangan engkau ucapkan, dan jika engkau telah memastikan kebenarannya bersabarlah hingga engkau memastikan apakah ada maslahatnya atau tidak, jika tidak ada maslahatnya maka jangan berbicara, jagalah lisanmu dari hal-hal yang tidak bermanfaat!" Syarh kitab al-Kabair karya asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, 24-06-1439


Kalau seseorang punya sikap terburu-buru, kemudian salah apa yang dia katakan, dia tulis atau dia share, akhirnya orang akan meremehkannya.


Asy-Syaikh Muhammad Aman al-Jamy rahimahullah berkata:


‏الأدب والأناة والتريث تزيد الرجل مهابة وثباتا، والعجلة قد تجعل الرجل يستخف في عين الناس.


"Sikap penuh adab, pelan-pelan, dan hati-hati akan menjadikan seseorang semakin berwibawa dan kokoh, sedangkan sikap terburu-buru seringnya menjadikan seseorang diremehkan di mata orang lain." (Qurratu Uyunil Muwahhidin, 19).


AFM


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?