BANYAK BERSHALAWAT DI KOTA NABI
BANYAK BERSHALAWAT DI KOTA NABI
Bagi jamaah haji atau umroh, ketika berkunjung ke kota Madinah hendaklah perbanyak bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam, walaupun dari tempat diluar kota Madinah yang jaraknya jauh, juga dianjurkan perbanyak bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan shalawatnya akan sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dari yang jauh maupun yang dekat. Akan tetapi, perbanyak bershalawat di kota Madinah lebih utama lagi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِى عِيدًا وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ
“Janganlah jadikan rumah-rumah kalian seperti kubur dan janganlah kalian jadikan kubur sebagai ‘ied, sampaikanlah shalawat kepadaku karena shalawat kalian akan sampai padaku di mana saja kalian berada.” (HR. Abu Daud. Hadits Shahih).
Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah,
فَالصَّلَاةُ تَصِلُ إلَيْهِ مِنْ الْبَعِيدِ كَمَا تَصِلُ إلَيْهِ مِنْ الْقَرِيبِ
“Shalawat akan sampai kepada Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- walaupun dari jauh sekali, sebagaimana yang dari dekat pun sampai.” (Majmu’ Al Fatawa).
Bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam merupakan perintah Allah dan RasulNya. Dalil tentang perintah dan keutamaan bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam begitu banyak.
Allah Ta’ala berfirman :
إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (الأحزاب : 56 ).
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab : 56).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu dalam tafsirnya mengenai ayat ini:
قال البخاري : قال أبو العالية : صلاة الله : ثناؤه عليه عند الملائكة ، وصلاة الملائكة : الدعاء . وقال ابن عباس : يصلون : يبركون . هكذا علقه البخاري عنهما .
Berkata Imam Bukhari rahimahullah, berkata Abul Aliyah rahimahullah bahwa yang dimaksud dengan salawat dari Allah ialah pujian-Nya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. di kalangan para malaikat, dan salawat dari para malaikat ialah doa mereka untuknya. Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yusalluna ialah memberikan keberkahan. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara ta'liq yang bersumber dari keduanya (Abul Aliyah dan Ibnu Abbas).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا.
Bershalawat kepadaku, karena sesungguhnya barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim).
Berkata Imam Nawawi rahimahullah:
Maknanya, Allah akan memberikan kedudukan di surga dan memberikannya syafaat (syarah imam muslim An Nawawi).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ::
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ.
Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, Allah bershalawat atasnya sepuluh kali, menghapuskan sepuluh kesalahan dan mengangkat sepuluh derajat (HR. An Nasai. Hadits Shahih).
Berkata Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu:
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَىْءٌ حَتَّى تُصَلِّىَ عَلَى نَبِيِّكَ صلى الله عليه وسلم.
Sesungguhnya doa itu berhenti antara langit dan bumi, tidak naik (tidak dikabulkan) sampai kamu bershalawat kepada Nabi kamu shalallahu ‘alaihi wasallam.(HR. Tirmidzi. Hadits Hasan).
Perkataan Umar Bin Khattab radhiyallahu di atas menjelaskan tentang disunnahkannya sebelum berdoa, didahului dengan shalawat, kemudian silahkan berdoa apa saja. Dan pasti jika demikian akan dikabulkan semua hajat. Apalagi orang yang setiap waktu bershalawat, akan dicukupkan semua keinginannya dan dosanya akan diampuni.
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu- berkata,
قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا ؟ قَالَ : إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ
Saya berkata: “Akan saya jadikan shalawatku kepadamu pada semua waktu? Beliau menjawab: “Kalau begitu, maka akan dicukupkan semua keinginanmu dan dosamu akan diampuni. (Riwayat Tirmidzi. Hadits hasan shahih).
Dihari Jumat, lebih diperbanyak lagi bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dibandingkan dengan hari-hari yang lain.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ.
Sesungguhnya yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jumat maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu (HR. Abu Daud. Hadits Shahih).
Bagaimana bacaan shalawat yang disunnahkan dan diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam?
Diantara shalawat yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan dipraktekkan para sahabat adalah shalawat yang ada di dalam riwayat Imam Bukhari dibawah ini.
Diceritakan, suatu ketika, Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam ditanya oleh salah seorang sahabatnya Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu mengenai bacaan shalawat.
يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ الصَّلاَةُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ عَلَّمَنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ قَالَ قُولُوا :
Ya Rasulullah, bagaimana kami bershalawat kepadamu dan kepada keluargamu. Sesungguhnya Allah telah mengajarkan kami bagimana memberi salam kepadamu. Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ Katakanlah oleh kalian :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد.
Inilah shalawat yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alai wasallam kepada shahabatnya dan untuk kita semua sebagai ummatnya. Bukan shalawat-shalawat yang di buat oleh tangan-tangan manusia, walaupun dengan mengatas namakan habaib, syekh, wali, tuan guru, kyai dan lain sebagainya. Seperti shalawat Al Fatih, shalawat Sa’adah, shalawat Al In’am atau shalawat Nariyah. Shalawat-shalawat di atas merupakan shalawat persi baru, yang tidak pernah diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dan tidak pernah dipraktekkan para sahabat.
Ini shalawat muhdats, membuat inovasi atau membuat perkara baru dalam ibadah atau agama (termasuk membuat shalawat persi baru) di kota Nabi shallallahu alaihi wasallam. Maka orang seperti ini yang membuat perkara baru dalam agama akan mendapatkan laknat dari Allah Ta’ala, para Malaikat dan semua manusia. .
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَدِيْنَةُ حَرَمٌ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيْهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَدْلٌ وَلاَ صَرْفٌ
“Madinah adalah tanah haram, maka siapa saja yang melakukan sebuah perkara baru (dalam agama) atau melindungi orang yang melakukannya, maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan semua manusia, pada hari Kiamat tidak akan diterima darinya, baik (amalan) yang sunnah maupun yang fardhu. (Riwayat Muslim)
AFM
Komentar
Posting Komentar