TAUHID DAN PENGANGGURAN
TAUHID DAN PENGANGGURAN
Tentang masalah rezeki, orang yang bertauhid menyakini bahwasanya Allah Ta'ala memberikan rezeki kepada seluruh  makhluknya. 
Allah Ta'ala berfirman, 
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). (Al Huud : 6).
Berkata Imam Asy Syafii rahimahullah, 
ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﻏَﺎﻓِﻼً.  ﻳَﺄْﺗِﻴْﻚَ ﺑِﺎﻟْﺄَﺭْﺯَﺍﻕِ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻻَﺗَﺪْﺭِﻱْ .
Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah, ketika kamu lalai. Dia (Allah) akan mendatangimu dengan rezeki dari arah yang kamu tidak ketahui. 
ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﺗَﺨَﺎﻑُ ﺍﻟْﻔَﻘْﺮَ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺭَﺍﺯِﻗًﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺯَﻕَ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮَ ﻭَﺍﻟْﺤُﻮْﺕَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮِ
Maka bagaimana kamu takut miskin, sedangkan Allah Maha Pemberi Rezeki. Maka sungguh, Dia memberi rezeki kepada burung dan ikan di lautan. 
ﻭَﻣَﻦْ ﻇَﻦَّ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﻳَﺄْﺗِﻲْ ﺑِﻘُﻮَّﺓٍ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻞَ ﺍﻟْﻌُﺼْﻔُﻮْﺭُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺴْﺮِ .
Dan barangsiapa yang menyangka, bahwasanya rezeki datang dengan kekuatan, tentu burung pipit tidak makan sesuatu apapun, (kalah saing)  dengan burung nasar. Syair Al-Imam As-Syafi'i).
Orang yang bertauhid menyakini juga bahwa Allah Ta'ala melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Allah Ta’ala berfirman :
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ.
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rizki itu).Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Ar Rum : 37).
Dan orang yang bertauhid tidak akan berpangku tangan berdiam diri menunggu rezeki datang, namun mereka akan bergerak untuk menjemput rezeki sebagaimana burung terbang pagi-pagi untuk mencari karunia Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad. Hadits Sanad Shahih).
Orang yang menganggur, yang bermalas-malas dalam menjemput karunia Allah, para salaf memandangnya seperti orang yang tidak berguna dan mereka membenci para pengangguran. 
إني لأرى الرجل فيعجبني، فأقول: له حرفة؟ فإن قالوا: لا؛ سقط من عيني
Sesungguhnya aku melihat seseorang, lalu dia membuatku kagum. Maka aku berkata padanya, apa pekerjaan? Jika mereka berkata, tidak (tidak ada pekerjaan). Dimataku dia tidak berguna. (Kanzul Ummal).
Berkata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
إني لأمقت أن أرى الرجل فارغا لا في عمل دنيا ولا آخرة
“Sesungguhnya aku membenci melihat seseorang menganggur. Tidak beramal dunia dan tidak beramal akhirat.” (HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir).
Jika penduduk negeri beriman (bertauhid) dan beramal ketaatan (termasuk mencari nafkah),  niscaya Allah Ta'ala akan melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi.
Allah Ta'ala berfirman, 
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا
Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa. (Al-A'raf: 96).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, 
Yaitu hati mereka beriman kepada apa yang disampaikan oleh rasul-rasul, membenarkannya, mengikutinya, dan bertakwa dengan mengerjakan amal-amal ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ
Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (Al-A'raf: 96). Tafsir Ibnu Katsir. 
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar