KOTA YANG HIDUP SIANG DAN MALAM
KOTA YANG HIDUP SIANG DAN MALAM
Kota Mekkah dengan masjidil haramnya, kota yang tidak pernah mati. Siang dan malam penuh dengan manusia yang bergantian beribadah umroh. Penuh sesak lautan manusia dari berbagai pelosok dunia. Berbagai macam suku bangsa, berbagai macam warna kulit dan berbagai macam bahasa, bersatu bersama menunaikan ibadah umroh
Mengutip dari beberapa portal berita, jumlah jamaah umroh setiap harinya tidak kurang dari 500 ribu orang. Ini jumlah yang tidak sedikit. Namun dengan jumlah sebanyak itu, kebersihan lingkungan sekitar masjidil haram cukup terjaga. Pasilitas MCK juga memadai, sehingga jamaah nyaman beribadah.
Dengan datangnya jamaah sejumlah setengah juta jiwa setiap harinya, sudah sangat pasti tingginya perputaran ekonomi. Hunian hotel dan penginapan, tidak pernah sepi, kamar selalu full. Restoran yang penuh pengunjung. Travel dan jasa transportasi yang selalu kebanjiran order. Pedagang-pedagang sekitar masjidil haram dan kota Mekkah meraup untung yang banyak. Termasuk tukang-tukang cukur untuk orang tahallul, menurut salah satu berita online, satu hari omsetnya sekitar 1,5 miliar.
Pantas saja keadaan kota Mekkah seperti ini membuat iri sebagian negeri yang membenci Arab Saudi. Sehingga mereka pun membuat tempat saingan agar manusia beralih kesana. Sebagaimana negeri Iran yang membuat replika kabah di Karbala, agar manusia mengalihkan kunjungan ibadah ke kota karbala.
Dahulu juga Abrahah membangun gereja yang sangat megah, yang tingginya sampai orang yang melihat puncaknya membuat topinya terjatuh, saking tingginya bangunannya. Hal ini untuk menarik orang mengalihkan kunjungan dari Kota Mekkah ke negeri Yaman.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
Abrahah membangun sebuah gereja yang sangat besar di kota San'a Yaman, bangunannya tinggi sekali lagi dipenuhi dengan berbagai ukiran dan pahatan; orang-orang Arab menamainya Al-Qulais. Disebut demikian karena bangunannya tinggi sekali, hingga membuat qalansuwah (peci) orang yang memandangnya hampir saja terjatuh dari kepalanya, mengingat puncaknya tinggi sekali.
Kemudian Abrahah menginstruksikan kepada Asyram agar memalingkan para peziarah dari kalangan orang-orang Arab untuk mengunjunginya sebagaimana Ka'bah di Mekah dikunjungi mereka. Dan Abrahah memerintahkan kepada Asyram supaya menyerukan pengumuman ini di seluruh kerajaannya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kota Mekkah, memang kota yang penuh keberkahan, rezeki melimpah ruah untuk penduduknya. Dan kota yang aman tentram. Inilah doa Nabi Ibrahim alaihi salam yang terkabulkan.
Allah Ta’ala berfirman,
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ibrahim 37.
Dan Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali“.” (QS. Al Baqarah: 126).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar