ORANG QURAISY TERKENAL DENGAN KEDERMAWANANNYA

ORANG QURAISY TERKENAL DENGAN KEDERMAWANANNYA


Orang-orang Quraisy sejak dahulu sangat terkenal dengan kedermawanannya terhadap jamaah haji atau umroh, terutama dalam tugas siqayah (memberi minum) dengan menyediakan air zamzam, dan rifadah (memberi makan) dengan menyediakan makanan dan buah-buahan. 

Para leluhur mereka, seperti Hasyim bin Abdu Manaf, sudah memulai tradisi ini, dan di era Nabi Muhammad, pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib, secara khusus meminta tugas melayani jamaah haji dengan memberi minum.  

Sampai saat ini, orang yang pernah haji atau umroh menyaksikan hal seperti ini. Tiap hari pasti ada saja yang sedekah air minum kemasan yang dingin, kurma dan makanan lainnya. Apalagi hari senin dan kamis, menjelang maghrib, sedekah makanan dan minuman semakin berlimpah. Bingkisan berupa makanan dan minuman dibagikan kepada jamaah yang menunggu shalat, yang sebagian mereka berpuasa. 

Ada juga yang membawa teh dan kopi panas bertermos-termos yang dibagikan secara gratis kepada jamaah.

Dan kedermawanan mereka lebih dahsyat lagi di hari jumat dan bulan Ramadhan. Mereka berebut mencari jamaah untuk menikmati makanan dan minuman yang mereka sediakan.

Karakter mereka diturunkan dari nenek moyang mereka, baik sebelum islam di zaman jahiliyah, maupun setelah Nabi shallallahu alaihi wa sallam diutus menjadi rasul. Yang sudah islam, mereka lebih semangat lagi memberi makanan dan minuman karena keutamaannya begitu besar.

Dalil-dalil tentang keutamaan sedekah makanan dan air begitu banyak. Diantara sebagian dalilnya berikut ini,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ...  (متفق عليه).

Jagalah kalian dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) SEPOTONG KURMA. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ. (رواه ابن ماجة : قال الشيخ الألباني : صحيح).

Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, BERIKAN MAKAN, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur (shalat tahajud), niscaya kalian semua AKAN MASUK SURGA DENGAN SELAMAT.” (HR. Imam Ibnu Majah). 

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :

أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ. (رواه متفق عليه).

Islam seperti apakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab, “Kamu MEMBERI MAKAN dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal. (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang sahabat bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْجَبُ إِلَيْكَ قَالَ « الْمَاءُ ».

“Sedekah apa yang paling engkau sukai.” Jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “SEDEKAH AIR.” (HR. Abu Daud. Hadist Hasan).

Dan seorang sahabat bertanya pula kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ أَفَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قُلْتُ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ سَقْيُ الْمَاءِ

“Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Iya, boleh.” Sa’ad bertanya lagi, “Lalu sedekah apa yang paling utama?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “MEMBERI AIR MINUM.” (HR. An-Nasai. Hadits Hasan). 

Dalam riwayat lain disebutkan, 

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ فَأَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ « الْمَاءُ ». قَالَ فَحَفَرَ بِئْرًا وَقَالَ هَذِهِ لأُمِّ سَعْدٍ

“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang paling utama untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.” Lantas Sa’ad pun menggali SUMUR untuk ibunya, lalu ia mengatakan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad (ibundaku).” (HR. Abu Daud. Hadits Hasan). 

Bahkan ada seorang Tabi’in mengatakan, kalau banyak dosanya, sedekahlah air, niscaya akan dihapuskan dosa-dosanya. 

"من كثرت ذنوبه فعليه بسقي الماء، وقد غفر الله ذنوب الذى سقى الكلب فكيف بمن سقى رجلا مؤمنا موحدا و أحياه."

"Seseorang yang banyak dosanya hendaknya bersedekah dengan air minum. Sungguh Allah telah mengampuni dosa (pezina) yang memberi minum kepada seekor anjing. Lalu bagaimana kiranya dengan orang yang memberi minum kepada seorang mukmin yang bertauhid?!." (Al-Jami' liahkam al-Qur'an 7/215). 

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Dari Demonstrasi Dan Pemberontakan

KENAPA KAMU DIAM?

Royalti Di Akhirat