PENGEMIS LEBIH CERDAS
PENGEMIS LEBIH CERDAS
Pengemis itu dimana-mana juga ada, sekalipun sekitar tanah haram. Namun di tanah haram, jumlahnya hanya sedikit, tidak terlalu agresif dan sangat wajar jika mereka mengemis, karena terlihat cacat tangan atau kakinya. Ada juga sebagian pegawai kebersihan yang merangkap peminta-minta.
Pihak pemerintah Saudi juga tidak membiarkan para pengemis beroperasi di tanah haram, terutama disekitar masjidil haram, karena bisa mengganggu kenyamanan orang yang beribadah. Mereka rutin mengadakan operasi penertiban untuk menangkap pengemis, terutama yang terorganisir atau berasal dari migran ilegal.
Penyediaan layanan sosial bagi warga lokal yang benar-benar membutuhkan bantuan, pemerintah menyediakan berbagai layanan sosial, seperti bantuan keuangan dan pelatihan kerja.
Peningkatan keamanan dan pengawasan ketat di area masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk meminimalkan aktivitas pengemis.
Jika dibandingkan dengan pengemis sekitar tempat-tempat yang dianggap keramat seperti kuburan para wali di negeri lain, termasuk di negeri nusantara, berjubel para peminta-minta, hampir sebanding dengan jumlah peziarah. Dan begitu sangat agresif, sampai-sampai nguntit dan maksa. Bahkan kalau ada satu orang yang dikasih, pengemis yang lain menyerbu si pemberi sedekah. Dan pihak pemerintah setempat seakan tidak kuasa mengendalikan pergerakan para pengemis ini, baik yang terorganisir maupun yang tidak.
Namun para pengemis disekitar tempat keramat atau kuburan yang dianggap wali, lebih cerdas dibandingkan dengan sebagian peziarah yang meminta-minta kekayaan dunia kepada benda mati atau kepada orang yang berada dalam kubur. Buktinya para pengemis tidak meminta pulus kepada para wali yang sudah mati, namun justru minta-mintanya ke para peziarah. Sedangkan para peziarah, meminta hajat kepada orang yang di dalam kubur yang sudah tidak bisa mendengar. Walaupun sekiranya bisa mendengar, mereka pun tidak bisa mengabulkan hajat orang yang meminta-minta kepadanya.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى
"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar” (QS. An Naml: 80)
Dan Allah Ta’ala berfirman:
فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى
“Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52)
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar” (QS. Fathir: 22).
Dan Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ. إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ.
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada MENDENGAR SERUANMU; dan seandainya mereka mendengar, mereka tidak dapat MEMPERKENANKAN PERMINTAANMU. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari KEMUSYRIKANMU dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (QS.Fathir ayat 13-14).
AFM
Komentar
Posting Komentar