Diantara Alasan Mentahdzir Asatidz Rodja
DIANTARA ALASAN MEREKA MENTAHDZIR ASATIDZ RODJA
Sebagian orang yang mentahdzir ustadz-ustadz pengisi radio dan tv rodja dan yang bersamanya dengan alasan bahwa ustadz-ustadz tersebut masih mengambil ilmu dari Syekh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh.
Sedangkan Syekh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh telah ditahdzir oleh Al Lajnah Daimah karena dua kitab beliau (at-Tahdziir dan Shaihatu Nadziir) yang terindikasi berpemahaman MURJI'AH.
Tentang masalah ini telah di bantah panjang lebar dengan dalil-dalil yang kuat oleh beliau dalam kitabnya al- Ajwibat al-Mutalaaimah `alaa Fatwaa al-Lajnah ad-Daaimah.
Asy-Syaikh Dr. Husain Alusy-Syaikh hafidhahullah (imam dan khathib Masjid Nabawiy) berkata :
والشيخ علي قد ردَّ ردًّا علميّاً [الأجوبة المتلائمة على فتوى اللجنة الدائمة] كما عَلَيه سلف هذه الأمَّة.
“Dan Asy-Syaikh ‘Aliy telah membantah dengan bantahan yang ilmiah [Al-Ajwibatul-Mutalaaimah ‘alaa Fatwaa Al-Lajnah Ad-Daaimah] sebagaimana hal itu telah dilakukan oleh salaf umat ini.” [Muhadlarah beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariiqis-Sunnah].
Beliau pun melanjutkan pendapatnya mengenai Syeikh Ali Hasan hafidzohullôh :
Dan saya menganggap bahwa Syaikh Ali akan setuju denganku bahwa Lajnah (Daimah) tidak mengatakan sebagaimana yang sering dinyatakan mengenainya (yakni Syaikh Ali) bahwa Syaikh Ali adalah seorang Murji’ (penganut faham Murjiah)! Tidak sama sekali. Mereka (Lajnah Daimah) tidaklah mengatakan hal ini. Mereka hanya menggugat apa yang ada di dalam buku tersebut! Dan untuk apakah jenis penggugatan di antara para Salaf ini, tidak lain untuk kecintaan akan ilmu As-Sunnah dan untuk menjaganya. Lebih lagi, perselisihan ini hanya mengenai sebagian kecil dari buku tersebut. [Muhadlarah beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariiqis-Sunnah].
Dan kalau alasannya beliau telah di tahdzir Syekh Robi hafidzohullôh, ternyata kibar ulama lain tidak mentahdzirnya, seperti Syekh Husen Alusy Syekh, Syekh Utsaimin, Syekh Abdul Muhsin dan yang lainnya. Bahkan mereka membela Syekh Ali Hasan hafidzohullôh.
Syaikh Ustaimin rahimahullah di tanya terkait fatwa Al Lajnah Ad Daimah terhadap dua kitab Syaikh Ali al Halaby - " At-tahdzir " dan "Shaihatu" tanggal 28 jumadil akhir 1421H beliau (Syaikh ustaimin) berkata:
الكتابان ما قرأتُهُما، وهذه الفتوى لا أحِبُّ أنَّها صَدرت!!؛ لأنَّ فيها تشويشاً على النَّاس!!، ونصيحتي لطلبة العلم: أن لا يعبؤوا بفتوى فلان ولا فلان!!!
وفي تاريخ: 9 رَجب 1421 ﻫ وهو يتكلَّم مع الشيخ علي الحلبي حول هذه الفتوى وآثارها بحضور "الدكتور صالح الصالح" و"الدكتور خالد بن علي العنبري" و"ابن الشيخ العثيمين الأخ عبدالرحمن" فقال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله تعالى:
هذا غلطٌ من اللجنة!!!، وأنا مستاءٌ من هذه الفتوى!!، ولقد فرَّقت هذه الفتوى المسلمين في أنحاء العالَم!!، حتى أنَّهم يتصلون بي من أمريكا وأوروبَّا. ولم يستفد منها إلا التكفيريون والثوريون!!
Dua kitab tersebut saya belum membacanya dan fatwa semacam ini saya tidak suka untuk di sodorkan/di terbitkan.!! Karena hal ini bisa membuat gaduh atau ribut di antara manusia (maksudnya kalangan masyaikh,tholibul ilmi dan orang awamnya) nasehat saya kepada para penuntut ilmu; agar jangan memberanikan berfatwa tentang fulan begini.. dan fulan begitu...!!
Pada tanggal 9 rajab 1421H Syaikh Ustaimin bicara langsung kepada Syaikh Ali Al Halaby seputar fatwa tersebut dan dampak fatwa tersebut atau efeknya. Yang ikut hadir pada saat itu adalah Doktor Sholeh As Sholeh, Doktor Kholid Bin Ali Anbaary, dan anak Syaikh Ustaimin sendiri yaitu Abdurrahman bin muhammad Sholeh Al Ustaimin. Dan berkata Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah Ta'ala :
"Ini adalah kekeliruan dari Lajnah. Aku merasa terganggu dengan fatwa ini. Fatwa ini telah memecah-belah kaum muslimin di seluruh negeri, hingga mereka menghubungiku dari negeri Amerika dan Eropa." Dan tidak ada manfaat darinya kecuali bagi At Takfiriyyun (yang suka mengkafirkan) dan Ats Tsauriyyah (revolusioner (pemberontak)). [At-Ta’riifu wat-Tanbi’ah, hal. 15]. Sumber : https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=48331
Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad hafizhahullah menasehati untuk mengambil ilmu dari murid-murid Syekh Al Albani rahimahullah, termasuk di dalamnya Syeikh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh.
Beliau berkata :
وأوصي أيضا أن يستفيد طلاب العلم في كل بلد من المشتغلين بالعلم من أهل السنة في ذلك البلد , مثل تلاميذ الشيخ الألباني رحمه الله في الأردن , الذين أسسوا بعده مركزا باسمه , ومثل الشيخ محمد المغراوي في المغرب , والشيخ محمد علي فركوس والشيخ العيد شريفي في الجزائر , وغيرهم من أهل السنة. «رفقاً أهل السنة بأهل السنة» في طبعته الثانية الجديدة 1426هـ (ص8-9)
"Aku juga berwasiat kepada para penuntut ilmu di setiap negeri agar mengambil faedah (menuntut ilmu) dari kalangan ahlus sunnah yang sibuk dengan ilmu di negeri tersebut. Seperti murid-murid Syaikh Al-Albani rahimahullah di Yordania yang dimana mereka telah mendirikan sebuah markaz setelah wafatnya syaikh Al-Albani dengan nama Syaikh Al-Albani, dan juga seperti syaikh Muhammad Al-Maghrowi di Magrib, syaikh Muhammad Ali Farkuus, syaikh Al-'Iid Syariify di Al-Jazaair, dan syaikh-syaikh lainnya dari kalangan Ahlus Sunnah" (Rifqan Ahlussunnah Bi Ahlissunnah Hal 8-9).
Inilah diantara jawaban atas orang yang melarang dan menghalang-halangi untuk mengambil ilmu dari Syeikh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh dan yang bersama beliau.
Untuk itu bersikap adillah terhadap perbedaan pendapat dan penilaian ulama terhadap Syeikh Ali Hasan hafidzohullôh.
Dan ketahuilah, bahwa perkataan ulama bisa diambil dan bisa ditolak, kecuali perkataan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Berkata Imam Malik bin Anas rahimahullah :
كل أحد يؤخذ من قوله ويترك، إلا صاحب هذا القبر e
“Setiap manusia boleh diikuti perkataan (pendapat)nya, dan juga boleh ditinggalkan, kecuali penghuni kuburan ini (yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam). (Siyar A’alam An Nubala’ oleh Az Zahaby 8/93).
AFM
Sebagian orang yang mentahdzir ustadz-ustadz pengisi radio dan tv rodja dan yang bersamanya dengan alasan bahwa ustadz-ustadz tersebut masih mengambil ilmu dari Syekh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh.
Sedangkan Syekh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh telah ditahdzir oleh Al Lajnah Daimah karena dua kitab beliau (at-Tahdziir dan Shaihatu Nadziir) yang terindikasi berpemahaman MURJI'AH.
Tentang masalah ini telah di bantah panjang lebar dengan dalil-dalil yang kuat oleh beliau dalam kitabnya al- Ajwibat al-Mutalaaimah `alaa Fatwaa al-Lajnah ad-Daaimah.
Asy-Syaikh Dr. Husain Alusy-Syaikh hafidhahullah (imam dan khathib Masjid Nabawiy) berkata :
والشيخ علي قد ردَّ ردًّا علميّاً [الأجوبة المتلائمة على فتوى اللجنة الدائمة] كما عَلَيه سلف هذه الأمَّة.
“Dan Asy-Syaikh ‘Aliy telah membantah dengan bantahan yang ilmiah [Al-Ajwibatul-Mutalaaimah ‘alaa Fatwaa Al-Lajnah Ad-Daaimah] sebagaimana hal itu telah dilakukan oleh salaf umat ini.” [Muhadlarah beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariiqis-Sunnah].
Beliau pun melanjutkan pendapatnya mengenai Syeikh Ali Hasan hafidzohullôh :
Dan saya menganggap bahwa Syaikh Ali akan setuju denganku bahwa Lajnah (Daimah) tidak mengatakan sebagaimana yang sering dinyatakan mengenainya (yakni Syaikh Ali) bahwa Syaikh Ali adalah seorang Murji’ (penganut faham Murjiah)! Tidak sama sekali. Mereka (Lajnah Daimah) tidaklah mengatakan hal ini. Mereka hanya menggugat apa yang ada di dalam buku tersebut! Dan untuk apakah jenis penggugatan di antara para Salaf ini, tidak lain untuk kecintaan akan ilmu As-Sunnah dan untuk menjaganya. Lebih lagi, perselisihan ini hanya mengenai sebagian kecil dari buku tersebut. [Muhadlarah beliau yang berjudul : ‘Alaa Thariiqis-Sunnah].
Dan kalau alasannya beliau telah di tahdzir Syekh Robi hafidzohullôh, ternyata kibar ulama lain tidak mentahdzirnya, seperti Syekh Husen Alusy Syekh, Syekh Utsaimin, Syekh Abdul Muhsin dan yang lainnya. Bahkan mereka membela Syekh Ali Hasan hafidzohullôh.
Syaikh Ustaimin rahimahullah di tanya terkait fatwa Al Lajnah Ad Daimah terhadap dua kitab Syaikh Ali al Halaby - " At-tahdzir " dan "Shaihatu" tanggal 28 jumadil akhir 1421H beliau (Syaikh ustaimin) berkata:
الكتابان ما قرأتُهُما، وهذه الفتوى لا أحِبُّ أنَّها صَدرت!!؛ لأنَّ فيها تشويشاً على النَّاس!!، ونصيحتي لطلبة العلم: أن لا يعبؤوا بفتوى فلان ولا فلان!!!
وفي تاريخ: 9 رَجب 1421 ﻫ وهو يتكلَّم مع الشيخ علي الحلبي حول هذه الفتوى وآثارها بحضور "الدكتور صالح الصالح" و"الدكتور خالد بن علي العنبري" و"ابن الشيخ العثيمين الأخ عبدالرحمن" فقال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله تعالى:
هذا غلطٌ من اللجنة!!!، وأنا مستاءٌ من هذه الفتوى!!، ولقد فرَّقت هذه الفتوى المسلمين في أنحاء العالَم!!، حتى أنَّهم يتصلون بي من أمريكا وأوروبَّا. ولم يستفد منها إلا التكفيريون والثوريون!!
Dua kitab tersebut saya belum membacanya dan fatwa semacam ini saya tidak suka untuk di sodorkan/di terbitkan.!! Karena hal ini bisa membuat gaduh atau ribut di antara manusia (maksudnya kalangan masyaikh,tholibul ilmi dan orang awamnya) nasehat saya kepada para penuntut ilmu; agar jangan memberanikan berfatwa tentang fulan begini.. dan fulan begitu...!!
Pada tanggal 9 rajab 1421H Syaikh Ustaimin bicara langsung kepada Syaikh Ali Al Halaby seputar fatwa tersebut dan dampak fatwa tersebut atau efeknya. Yang ikut hadir pada saat itu adalah Doktor Sholeh As Sholeh, Doktor Kholid Bin Ali Anbaary, dan anak Syaikh Ustaimin sendiri yaitu Abdurrahman bin muhammad Sholeh Al Ustaimin. Dan berkata Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah Ta'ala :
"Ini adalah kekeliruan dari Lajnah. Aku merasa terganggu dengan fatwa ini. Fatwa ini telah memecah-belah kaum muslimin di seluruh negeri, hingga mereka menghubungiku dari negeri Amerika dan Eropa." Dan tidak ada manfaat darinya kecuali bagi At Takfiriyyun (yang suka mengkafirkan) dan Ats Tsauriyyah (revolusioner (pemberontak)). [At-Ta’riifu wat-Tanbi’ah, hal. 15]. Sumber : https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=48331
Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad hafizhahullah menasehati untuk mengambil ilmu dari murid-murid Syekh Al Albani rahimahullah, termasuk di dalamnya Syeikh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh.
Beliau berkata :
وأوصي أيضا أن يستفيد طلاب العلم في كل بلد من المشتغلين بالعلم من أهل السنة في ذلك البلد , مثل تلاميذ الشيخ الألباني رحمه الله في الأردن , الذين أسسوا بعده مركزا باسمه , ومثل الشيخ محمد المغراوي في المغرب , والشيخ محمد علي فركوس والشيخ العيد شريفي في الجزائر , وغيرهم من أهل السنة. «رفقاً أهل السنة بأهل السنة» في طبعته الثانية الجديدة 1426هـ (ص8-9)
"Aku juga berwasiat kepada para penuntut ilmu di setiap negeri agar mengambil faedah (menuntut ilmu) dari kalangan ahlus sunnah yang sibuk dengan ilmu di negeri tersebut. Seperti murid-murid Syaikh Al-Albani rahimahullah di Yordania yang dimana mereka telah mendirikan sebuah markaz setelah wafatnya syaikh Al-Albani dengan nama Syaikh Al-Albani, dan juga seperti syaikh Muhammad Al-Maghrowi di Magrib, syaikh Muhammad Ali Farkuus, syaikh Al-'Iid Syariify di Al-Jazaair, dan syaikh-syaikh lainnya dari kalangan Ahlus Sunnah" (Rifqan Ahlussunnah Bi Ahlissunnah Hal 8-9).
Inilah diantara jawaban atas orang yang melarang dan menghalang-halangi untuk mengambil ilmu dari Syeikh Ali Hasan Al Halabi hafidzohullôh dan yang bersama beliau.
Untuk itu bersikap adillah terhadap perbedaan pendapat dan penilaian ulama terhadap Syeikh Ali Hasan hafidzohullôh.
Dan ketahuilah, bahwa perkataan ulama bisa diambil dan bisa ditolak, kecuali perkataan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Berkata Imam Malik bin Anas rahimahullah :
كل أحد يؤخذ من قوله ويترك، إلا صاحب هذا القبر e
“Setiap manusia boleh diikuti perkataan (pendapat)nya, dan juga boleh ditinggalkan, kecuali penghuni kuburan ini (yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam). (Siyar A’alam An Nubala’ oleh Az Zahaby 8/93).
AFM
Komentar
Posting Komentar