Pendusta Yang Dihukum 80 Kali Cambukan
PENDUSTA YANG DIHUKUM 80 KALI CAMBUKAN
Seseorang menuduh orang lain berzina kemudian dia tidak bisa mendatangkan saksi, maka orang ini disebut pendusta dan berhak menerima hukuman 80 cambukan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ)
سورة النور 13
"Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat saksi? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang BERDUSTA". (QS. An-Nuur : 13)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
وهكذا سمى الله تعالى القذفة كاذبين فقال :
فإذ لم يأتوا بالشهداء فأولئك عند الله هم الكاذبون. فالقاذف كاذب وإن كان قذف من زنى في نفس الامر. (مجموع الفتاوى (199/13).
"Demikianlah Allah menyebutkan pada ayat tersebut bahwa para penuduh zina tanpa mendatangkan 4 saksi sebagai orang - orang yang berdusta. Maka si penuduh tadi berdusta walaupun sebenarnya yang tertuduh memang berzina. (Majmu' Fatawa 13 / 199).
Dan Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
والرمي بالفاحشة دون سائر المعاصي جعل الله فيه حد القذف، لأن الأذى الذي يحصل به للمرمي لا يحصل مثله بغيره، فإنه لو رمي بالكفر أمكنه تكذيب الرامي بما يظهره من الإسلام، بخلاف الرمي بالفاحشة فإنه لا يمكنه تكذيب المفتري بما يضاد ذلك.
"Orang yang menuduh orang lain melakukan fahisyah (zina atau liwath) maka Allah menetapkan hukuman terhadapnya berupa had al-qadzaf (80 kali cambukan), sedangkan tuduhan yang lain tidak mendapatkan hukuman seperti itu, karena rasa sakit dalam hati yang dirasakan oleh pihak yang dituduh tidak sama jika dibandingkan dengan tuduhan yang lainnya, seandainya dia dituduh kafir dia masih bisa mendustakan pihak yang menuduh dengan cara menampakkan Islam, berbeda dengan tuduhan melakukan fahisyah yang tidak mungkin untuk mendustakan penuduh dengan hal-hal yang berlawanan." (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, jilid 4 hlm. 346).
AFM
Seseorang menuduh orang lain berzina kemudian dia tidak bisa mendatangkan saksi, maka orang ini disebut pendusta dan berhak menerima hukuman 80 cambukan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ)
سورة النور 13
"Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat saksi? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang BERDUSTA". (QS. An-Nuur : 13)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
وهكذا سمى الله تعالى القذفة كاذبين فقال :
فإذ لم يأتوا بالشهداء فأولئك عند الله هم الكاذبون. فالقاذف كاذب وإن كان قذف من زنى في نفس الامر. (مجموع الفتاوى (199/13).
"Demikianlah Allah menyebutkan pada ayat tersebut bahwa para penuduh zina tanpa mendatangkan 4 saksi sebagai orang - orang yang berdusta. Maka si penuduh tadi berdusta walaupun sebenarnya yang tertuduh memang berzina. (Majmu' Fatawa 13 / 199).
Dan Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
والرمي بالفاحشة دون سائر المعاصي جعل الله فيه حد القذف، لأن الأذى الذي يحصل به للمرمي لا يحصل مثله بغيره، فإنه لو رمي بالكفر أمكنه تكذيب الرامي بما يظهره من الإسلام، بخلاف الرمي بالفاحشة فإنه لا يمكنه تكذيب المفتري بما يضاد ذلك.
"Orang yang menuduh orang lain melakukan fahisyah (zina atau liwath) maka Allah menetapkan hukuman terhadapnya berupa had al-qadzaf (80 kali cambukan), sedangkan tuduhan yang lain tidak mendapatkan hukuman seperti itu, karena rasa sakit dalam hati yang dirasakan oleh pihak yang dituduh tidak sama jika dibandingkan dengan tuduhan yang lainnya, seandainya dia dituduh kafir dia masih bisa mendustakan pihak yang menuduh dengan cara menampakkan Islam, berbeda dengan tuduhan melakukan fahisyah yang tidak mungkin untuk mendustakan penuduh dengan hal-hal yang berlawanan." (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, jilid 4 hlm. 346).
AFM
Komentar
Posting Komentar