Seperti Binatang Dan Orang Kafir
SEPERTI BINATANG DAN ORANG KAFIR
Banyak manusia pada saat ini baik perempuan maupun laki-laki yang memanjangkan kukunya. Mereka tidak sadar atau tidak tahu bahwa memanjangkan kuku menyelisihi sunnah dan salah satu perbuatan yang menyerupai binatang dan sebagian orang kafir.
Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah :
تطويل الأظفافر خلاف السنة وفيه تشبه بالبهائم و بعض الكفرة
Memanjangkan kuku itu menyelisihi sunnah dan tasyabbuh (menyerupai) binatang dan sebagian orang kafir. (Al-Fatawa 49-19).
Berkata Ulama yang terkumpul dalam Al Lajnah Ad Daimah :
وأكثر النساء اليوم يقعن في التشبه بالبهائم المفترسة بإطالة أظفارهن ثم صبغها بطلاء المناكير وهذا منظر في غاية القُبح ويُثير الاشمئزاز في نفس كلّ عاقل صاحب فطرة سليمة ، وكذلك من العادات السيئة عند بعض الناس إبقاء أحد الأظفار طويلا وكلّ هذا مخالفة واضحة لسنن الفطرة ، نسأل الله السلامة والعافية ، والله الهادي إلى سواء السبيل .
Pada hari ini banyak kita jumpai kaum wanita yang menyerupakan dirinya dengan binatang-binatang buas, dengan memanjangkan kuku-kuku mereka kemudian mengecatnya dengan cat-cat kuku berwarna norak. Pemandangan seperti ini sangat buruk dan membuat jengkel hati orang-orang berpikiran sehat dan lurus fitrahnya. Termasuk kebiasaan jelek yang dilakukan sebagian orang pada hari ini adalah membiarkan panjang salah satu kukunya, sudah barang tentu perbuatan semacam itu menyalahi perkara fitrah. Hanya kepada Allah sematalah kita memohon keselamatan dan afiat dan Dia-lah yang menunjuki kepada jalan yang lurus. (Fatawa Lajnah Daimah V/173).
Memotong kuku juga merupakan salah satu fitrah seorang muslim dan muslimah. Mereka disunnahkan untuk memotong kuku dan tidak membiarkannya panjang.
Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
الفطرة خمس : الختان والاستحداد وقص الشارب وتقليم الأظافر ونتف الابط ) رواه البخاري ومسلم
"Perkara fitrah itu ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak." (H.R Al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan diberikan batasan waktu, paling lama 40 hari harus segera dipotong kukunya. Itupun kalau sebelum 40 hari sudah panjang kukunya, maka segeralah potong kukunya.
Berkata Anas bin Malik Radhiyallaahu 'Anhu :
وقت لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في قص الشارب وقلم الظفر ونتف الإبط وحلق العانة ألا نترك ذلك أكثر من أربعين يومـاً ) . رواه أحمد ومسلم والنسائي واللفظ لأحمد
"Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam memberi kami batas waktu untuk menggunting kumis, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan, yaitu tidak membiarkannya lebih dari empat puluh hari." (HR Ahmad, Muslim dan Nasa'i, lafal hadits Ahmad).
Berkata Imam Nawawi rahimahullah :
وأما التوقيت في تقليم الاظفار فهو معتبر بطولها: فمتى طالت قلمها ويختلف ذلك باختلاف الاشخاص والاحوال: وكذا الضابط في قص الشارب ونتف الابط وحلق العانة:
Batasan waktu memotong kuku, dengan memperhatikan panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, segera dipotong. Ini berbeda satu orang dan lainnya, juga dengan melihat kondisi. Aturan ini juga yang menjadi standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencabut bulu kemaluan.” (Al-Majmu’, 1/158).
Apakah hukum memanjangkan kuku haram atau makruh? Sebagian ulama mengharamkan dan sebagian lain memakruhkan dan tidak ada satu pun ulama ahlussunnah yang membolehkannya, kecuali sebagian ulama ahlul bid'ah.
Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah :
تطويل الأظافر مكروه إن لم يكن محرماً ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم وقت في تقليم الأظافر ألا تترك فوق أربعين يوماً
Memanjangkan kuku hukumnya makruh, jika tidak dihukumi haram. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi batas waktu agar tidak membiarkan kuku kita lebih dari 40 hari. (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 11/131).
AFM
Banyak manusia pada saat ini baik perempuan maupun laki-laki yang memanjangkan kukunya. Mereka tidak sadar atau tidak tahu bahwa memanjangkan kuku menyelisihi sunnah dan salah satu perbuatan yang menyerupai binatang dan sebagian orang kafir.
Berkata Syeikh Bin Baz rahimahullah :
تطويل الأظفافر خلاف السنة وفيه تشبه بالبهائم و بعض الكفرة
Memanjangkan kuku itu menyelisihi sunnah dan tasyabbuh (menyerupai) binatang dan sebagian orang kafir. (Al-Fatawa 49-19).
Berkata Ulama yang terkumpul dalam Al Lajnah Ad Daimah :
وأكثر النساء اليوم يقعن في التشبه بالبهائم المفترسة بإطالة أظفارهن ثم صبغها بطلاء المناكير وهذا منظر في غاية القُبح ويُثير الاشمئزاز في نفس كلّ عاقل صاحب فطرة سليمة ، وكذلك من العادات السيئة عند بعض الناس إبقاء أحد الأظفار طويلا وكلّ هذا مخالفة واضحة لسنن الفطرة ، نسأل الله السلامة والعافية ، والله الهادي إلى سواء السبيل .
Pada hari ini banyak kita jumpai kaum wanita yang menyerupakan dirinya dengan binatang-binatang buas, dengan memanjangkan kuku-kuku mereka kemudian mengecatnya dengan cat-cat kuku berwarna norak. Pemandangan seperti ini sangat buruk dan membuat jengkel hati orang-orang berpikiran sehat dan lurus fitrahnya. Termasuk kebiasaan jelek yang dilakukan sebagian orang pada hari ini adalah membiarkan panjang salah satu kukunya, sudah barang tentu perbuatan semacam itu menyalahi perkara fitrah. Hanya kepada Allah sematalah kita memohon keselamatan dan afiat dan Dia-lah yang menunjuki kepada jalan yang lurus. (Fatawa Lajnah Daimah V/173).
Memotong kuku juga merupakan salah satu fitrah seorang muslim dan muslimah. Mereka disunnahkan untuk memotong kuku dan tidak membiarkannya panjang.
Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
الفطرة خمس : الختان والاستحداد وقص الشارب وتقليم الأظافر ونتف الابط ) رواه البخاري ومسلم
"Perkara fitrah itu ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak." (H.R Al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan diberikan batasan waktu, paling lama 40 hari harus segera dipotong kukunya. Itupun kalau sebelum 40 hari sudah panjang kukunya, maka segeralah potong kukunya.
Berkata Anas bin Malik Radhiyallaahu 'Anhu :
وقت لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في قص الشارب وقلم الظفر ونتف الإبط وحلق العانة ألا نترك ذلك أكثر من أربعين يومـاً ) . رواه أحمد ومسلم والنسائي واللفظ لأحمد
"Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam memberi kami batas waktu untuk menggunting kumis, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan, yaitu tidak membiarkannya lebih dari empat puluh hari." (HR Ahmad, Muslim dan Nasa'i, lafal hadits Ahmad).
Berkata Imam Nawawi rahimahullah :
وأما التوقيت في تقليم الاظفار فهو معتبر بطولها: فمتى طالت قلمها ويختلف ذلك باختلاف الاشخاص والاحوال: وكذا الضابط في قص الشارب ونتف الابط وحلق العانة:
Batasan waktu memotong kuku, dengan memperhatikan panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, segera dipotong. Ini berbeda satu orang dan lainnya, juga dengan melihat kondisi. Aturan ini juga yang menjadi standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencabut bulu kemaluan.” (Al-Majmu’, 1/158).
Apakah hukum memanjangkan kuku haram atau makruh? Sebagian ulama mengharamkan dan sebagian lain memakruhkan dan tidak ada satu pun ulama ahlussunnah yang membolehkannya, kecuali sebagian ulama ahlul bid'ah.
Berkata Syeikh Utsaimin rahimahullah :
تطويل الأظافر مكروه إن لم يكن محرماً ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم وقت في تقليم الأظافر ألا تترك فوق أربعين يوماً
Memanjangkan kuku hukumnya makruh, jika tidak dihukumi haram. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi batas waktu agar tidak membiarkan kuku kita lebih dari 40 hari. (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 11/131).
AFM
Komentar
Posting Komentar