Menyerang Dengan Frontal Dan Membabi Buta

MENYERANG DENGAN FRONTAL DAN MEMBABI BUTA

Ada orang awam, merasa telah mendapatkan hidayah setelah mengikuti jamaah A. Dia pun dengan konfrontasi menyerang amaliah orang-orang awan yang dianggapnya tidak benar.

Beberapa saat kemudian, dia pun mulai belajar dengan jamaah B, dia mulai menilai, jamaah B lebih baik daripada jamaah A, dia pun keluar, bergabung dengan jamaah B. Kembali dia menghabisi kekeliruan dan penyimpangan yang ada di jamaah A.

Tidak lama kemudian, dia terlihat aktif di jamaah C. Dan seperti biasanya dia bumi hanguskan jamaah B.

Lantas dia mulai hadir di kajian salaf, dia pun merasakan, bahwa inilah yang benar, dibandingkan dengan jamaah-jamaah yang pernah dia menjadi bagian di dalamnya. Dia pun kembali mengadakan konfrontasi dan  menyerang kepada jamaah-jamaah yang dia tinggalkan.

Beberapa saat kemudian, dia pun mulai aktif mengaji di ustadz salafi yang lain, mulailah pikirannya berubah lagi, bahwa salafi ustadz ini lebih keras dan lebih tegas, dia pun mulai mentahdzir ustadz salafi yang pertama kali dia mengenal salaf.

Akhirnya apa yang terjadi, musuhnya dimana-mana, dia dihujat diseluruh pelosok dan lorong-lorong kampung dan kota. Dia pun babak belur dibuly di medsos.

Penulis nasehati, sebaiknya kalau sudah mengenal manhaj salaf, perbaiki diri dengan ilmu. Belajar dengan baik dan tekun. Lalui tahapan-tahapan mencari ilmu, agar kokoh keilmuannya. Belajar ilmu alat (nahwu dan sharaf) agar lebih paham alquran, hadits dan kitab-kitab para ulama dan seterusnya dan seterusnya.

Berkata Asy Syeikh Muhammad Amani Al Jamiyyi rahimahullah:

اصلح نفسك بالعلم ثم حاول اصلاح غيرك

Perbaiki dirimu dengan ilmu kemudian baru beralih perbaiki selainmu.  (Syarah Qurrota 'Uyun AlMuwahhidin 13).

Setelah itu hiasi ilmu dengan akhlak yang baik, bukan menyerang sana sini dengan secara frontal dan membabi buta agar orang tertarik dengan sunnah dan manhaj salaf, jangan membuat orang lari dan antipati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

“Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia.(HR. Al Hakim. Berkata Al Hakim : Hadist Shahih).

Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah:

" الأعمال الصالحة والأخلاق الفاضلة والمعاملات الطيبة تفتح قلوب الأعداء أكثر مما تفتحه السيوف "

Amal yang shaleh, akhlak yang mulia, dan muamalah yang baik banyak membuka hati (pintu hidayah) musuh-musuh (islam) dari pada dengan pedang (peperangan). (Syarah Nauniyah 1/202).

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?