Sabar Terhadap Kezaliman Penguasa

SABAR TERHADAP KEZALIMAN PENGUASA

Salah satu pokok akidah ahlussunnah wal jamaah adalah bersabar atas kezaliman penguasa. Maka dengan demikian, jika ada sekelompok orang yang tidak sabar dengan kezaliman penguasa, mereka telah melepaskan diri dari prinsip dasar ahlussunnah wal jamaah.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :

الصبر على جور الأئمة أصل من أصول أهل السُنة والجماعة

“Sabar terhadap kezaliman penguasa adalah salah satu pokok Ahlussunnah wal Jama’ah” (Majmu’ Al Fatawa, 28/179).

Diantara bentuk ketidaksabaran adalah mereka mencela dan menghina penguasa, tidak taat kepada perkara yang makruf, bahkan sampai tingkat memberontak. Kalau sudah demikian keadaannya, mereka sudah jatuh kepada akidah khawarij.

Berkata Al Barbahari rahimahullah :

من خرج على إمام من أئمة المسلمين فهو خارجي قد شق عصا المسلمين وخالف الآثار وميتته ميتة جاهلية ، ولا يحل قتال السلطان ولا الخروج عليه وإن جار

“Orang yang memberontak kepada pemimpin kaum Muslimin, maka ia adalah seorang Khawarij yang telah merusak tonggak Islam dan menyelisihi atsar dan jika ia mati, ia mati jahiliyyah. Dan tidak halal memerangi penguasa, dan juga tidak boleh memberontak walaupun penguasa tersebut zalim” (MatanSyarhus Sunnah).

Sezalim apapun penguasa, selama dia muslim dan tidak tampak pembatal keislamannya, maka haram untuk memberontak. Sekalipun sudah tampak kekafirannya, maka pertimbangkanlah kekuatan yang ada, baik pasukan dan persenjataan, jangan modal nekat, karena kerusakannya akan lebih parah.

Berkata Imam Ath Thahawi rahimahullah :

ولا نرى الخروج على أئمتنا وولاة أمورنا وإن جاروا ولا ندعوا عليهم ولا ننزع يداً من طاعتهم ونرى طاعتهم من طاعة الله فريضة ما لم يأمروا بمعصية وندعوا لهم بالصلاح والمعافاة

“Kami berpandangan tidak diperbolehkan memberontak pada para imam dan ulil amri walaupun mereka zalim. Dan tidak boleh mendoakan keburukan atas mereka. Dan tidak boleh melepaskan ketaatan dari mereka. Dan kami berpendapat bahwa taat kepada ulil amri merupakan bentuk taat kepada Allah dan hukumnya wajib. Selama bukan dalam perkara maksiat. Dan kita hendaknya mendoakan kebaikan dan kesehatan kepada ulil amri” (Matan Al Aqidah Ath Thahawiyah).

AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?