Tenang Menghadapi Keadaan
TENANG MENGHADAPI KEADAAN
Seorang muslim ahlussunnah wal jamaah dalam mensikapi keadaan, isu yang berkembang, yang sedang viral, selalu tenang, tidak krasa krusu, komentar sana komentar sini, serang sana serang sini, share sana share sini dan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Tetapi semestinya dipelajari dan diteliti dengan seksama terlebih dahulu kebenarannya. Apa manfaat dan mafsadatnya. Dan pertimbangan-pertimbangan lainnya berdasarkan landasan ilmu.
Contoh tentang virus corona yang katanya konspirasi, wanita bercadar di MTQ, dan isu-isu lainnya.
Karena agama Islam adalah agama yang tenang, penuh kasih sayang, tidak gaduh, kacau dan provokasi fitnah kesana kemari.
Berkata Syaikh Solih Al Fauzan hafidzohullôh :
ﺩﻳﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺩﻳﻦ ﻫﺪﻭﺀ ﻭﺩﻳﻦ ﺭﺣﻤﺔ ، ﻻ ﻓﻮﺿﻰ ﻓﻴﻪ ﻭﻻ ﺗﺸﻮﻳﺶ ﻭﻻ ﺇﺛﺎﺭﺓ ﻓﺘﻦ ، ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺩﻳﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ (ﺍﻷﺟﻮﺑﺔ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪﺓ - ﺱ 98)
“Agama Islam itu adalah agama yang tenang dan penuh kasih sayang. Tidak ada kegaduhan, kekacauan, dan provokasi fitnah padanya. Inilah agama Islam”. (Al-Ajwibatul Mufidah: 98).
Berkata Al-Imam an-Nawawi rahimahullah :
ينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك.
"Seharusnyalah bagi orang yang ingin mengucapkan sebuah kata atau ucapan untuk merenungkannya dalam hatinya sebelum mengucapkannya, jika nampak maslahatnya silahkan berbicara, jika tidak maka hendaklah dia menahan diri." Syarh Shahih Muslim, XVIII/328.
AFM
Komentar
Posting Komentar