Kesalahan Harus Dibantah
KESALAHAN HARUS DIBANTAH
Setiap manusia pasti pernah jatuh dalam kesalahan dan kekeliruan. Sekalipun dia seorang ulama, bahkan seorang salafi, apalagi bukan seorang salafi. Maka yang memiliki ilmu, silahkan bantah kesalahannya.
Berkata Syekh Robi´ Al madkholi Hafizhohulloh :
« لا نعطي قداسة لأفكار أحد كائناً من كان، فالخطأ يرد من أي شخص كان سلفياً أو غير سلفي ». المجموع (15/32)
Kita tidak akan memberikan pensucian (Tazkiyyah) terhadap pemikiran seseorang dari siapapun juga, yang namanya kesalahan tetap harus di bantah dari siapapun datangnya, baik dia seorang salafy atau selain salafy. (Al majmu´ (15/32)).
Jika seorang ahli ilmi, memiliki kesalahan, misalkan salah dan keliru dalam suatu pendapat, maka tidak menghilangkan kebaikan dan keutamaannya dan justru keutamaannya akan menutupi kekurangan atau kesalahannya. Bahkan jika kebaikannya lebih banyak dari kesalahannya, maka kesalahannya jangan disebutkan.
Berkata Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah :
ليس من عالم ولا شريف ولا ذي فضل إلا وفيه عيب، ولكن من كان فضله أكثر من نقصه ذهب نقصه لفضله، كما أنه من غلب عليه نقصانه ذهب فضله.
“Tidaklah seorang ulama pun atau seorang berpangkat pun atau orang-orang yang besar kecuali mempunyai kesalahan. Barangsiapa yang keutamaannya lebih banyak daripada kekurangannya, maka hilanglah kekurangannya karena keutamaannya. Sebagaimana orang yang banyak kekurangannya akan hilanglah keutamaannya.” (Atsar riwayat Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih: 809 (2/105)).
Berkata Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah :
إذا غلبت محاسن الرجل على مساوئه لم تذكر المساوئ، وإذا غلبت المساوئ على المحاسن لم تذكر المحاسن
“Jika kebaikan seseorang lebih banyak daripada kesalahannya, maka kesalahannya tidak boleh disebut. Jika kesalahannya lebih banyak daripada kebaikannya, maka kebaikan-kebaikannya tidak disebut.” (Siyar A’lamin Nubala’: 8/398).
AFM
Komentar
Posting Komentar